Can You Feel My Heart

fjh

Can You Feel My Heart?

peaceworldstory

Main Cast:  Im Yoona,Choi Siwon

Other Cast: Tiffany, Taecyeon, Jessica, Lee Dongwook, Shim Changmin, Yunho, Donghae, Kyuhyun, Jaejoong, Kangta, and more.

Genre:  Comedy, Sad, Romance,Arrange Marriage

Rated: +16

Length: Chapter

Selamat membaca


Dunia diciptakan dengan berbagai perbedaan. Setiap perbedaan yang bersatu akan membenuk sebuah harmoni, Choi Siwon, seorang member band terkenal terpaksa harus menikah dengan Im Yoona, seorang wanita career yang luar biasa.Choi Siwon yang playboy, kekanak-kanakan harus dihadapkan pada sosok Yoona yang begitu tegas, disiplin, dan dewasa. Dua orang dengan kepribadian berbeda ini terpaksa harus hidup bersama, Akankah cinta menyatukan mereka?

Aku mencintainya tapi aku tidak ingin mengakuinya

Aku akan membuatmu mencintaiku

Kau tidak akan bisa merebut hatiku

Ketika aku menginginkan sesuatu maka aku harus mendapatkannya dan kini hanya kau yang kuinginkan

Jika kau gagal mendapatkan cintaku, berjanjilah bahwa kau akan pergi dari sisiku

Aku berjanji

Seoul,2014

KOREA MUSIC AWARD 2014

Suasana meriah dapat dirasakan setiap insan yang kini tengah menghadiri acara bergengsi KOREA MUSIC AWARD. Teriakan histeris terdengar dari berbagai fans tiap kali artis idola mereka menginjakkan kakinya di red carpet sepanjang 10 meter itu. Mulai dari girlband dan boyband terkenal seperti CN BLUE, Big bang, 2NE1, Apink,EXO,SHINEE,2AM,Infinite penyanyi solo hingga aktor-aktor serta artis-artis terkenal datang secara bergantian sambil menyapa para fans yang sudah menanti mereka selama berjam-jam.

Ada yang hanya berjalan dengan anggun dan tersenyum, ada pula yang melambaikan tangan menyapa fans mereka bahkan memberikan tandatangan. Sebagai seorang publik figur mereka memiliki cara yang berbeda-beda, namun yang jelas rasa bangga selalu menyelimuti hati mereka ketika mereka berjalan menyusuri karpet merah panjang dengan taburan bunga itu.

Fans berteriak kencang ketika para personil Big bang turun dari mobil dan menyapa para fans dengan senyuman hangatnya. Lalu mereka berfoto sejenak.

Bang+MTV+Europe+Music+Awards+2011+Arrivals+is0g2sldgZBl

“yeorobun-a kembali lagi bersama saya Kang Gary dan Song Jihyo dalam KOREA MUSIC AWARD!!!  saat ini kita sedang bersama Big bang!” ucap Gary yang kini berada diantara TOP dan Daesung.

“bagaimana perasaan kalian saat ini? 1 jam lagi acara akan dimulai. Apakah kalian yakin dapat merebut penghargaan tahun ini?” tanya Jihyo pada G-dragon.

“ne… Kami akan tetap optimis dan yakin apapun yang terjadi. Siapapun yang menjadi pemenang, kami akan menerimanya dan tetap berusaha menjadi lebih baik”

“Saya dengar kalian mendapatkan nominator best album dan best male band tahun ini? Jika saya tidak salah kalian akan bersaing dengan salah satu band fenomenal saat ini The Chaser? Mereka telah memenangkan penghargaan ini 2 tahun berturut-turut? Bagaimana menurut kalian?” kali ini giliran Gary melemparkan pertanyaannya.

“ne… The Chaser adalah salah satu band yang hebat. Saya pun sangat menyukai beberapa lagu mereka. Bahkan Daesung juga salah satu penggemar mereka. Tapi seperti yang dikatakan hyung tadi. Kami akan tetap optimis. Hahaha” ucap Seungri dengan senyuman yang berhasil membuat hati ratusan wanita meleleh.

“yah… Yunho Oppa berikan penghargaan tahun ini untuk kami? Haha aku adalah salah satu penggemar berat kalian” ucap Daesung yang disambut tawa dari Gary, jihyo, dan member lainnya.

gary-song-ji-hyo-running-man-soompi

“baiklah kalau begitu gamshahamnida” ucap Gary dan jihyo pada member Big bang yang kemudian berjalan memasuki gedung yang dipersiapkan untuk menggelar acara bergengsi itu.

Sebuah mobil hitam mewah pun tiba. Para fans berteriak histeris walaupun belum dapat mengenali siapakah artis didalamnya. Seorang namja dengan sepatu hitamnya yang mengkilap dan setelan jas lengkap dengan kacamata hitam tampak turun dari mobil disusul beberapa teman-temannya yang berpakaian sama. Semua fans terdiam terpesona dengan kaum-kaum adam yang tengah berdiri dengan gagah diatas red carpet itu.

Salah satu dari namja-namja itu membuka kacamatanya dan tersenyum serta melambaikan tangannya pada para fans. Mereka sontak langsung berteriak histeris bahkan ada yang menangis-nangis sambil mencoba menggapai idolanya itu. Jika tidak ada pagar dan beberapa bodyguard yang menghalangi, mereka pasti sudah berlari menyerbu 5 namja tampan yang tengah berjalan menyusuri red carpet yang panjang itu.

“wow ini dia…  The Chaser!!! Waaahh mereka terlihat tampan sepertiku. Aku akan memakai kacamataku juga untuk menyaingi ketampanan mereka haha” ucap Gary

“haha Oppa kau memakai kacamatamu agar terlihat seperti mereka atau untuk menutupi wajahmu? Haha” goda Jihyo yang membuat Gary tertawa.

“sudahlah lebih baik kita wawancarai mereka. Aigoo mereka sangat tampan, aku tak mau berada disamping mereka” ucap Gary yang membuat lima namja tampan itu tertawa.

“annyeonghaseyo The Chaser imnida” ucap Yunho sang leader seraya memberi hormat diikuti member yang lainnya.

download

” kyaa… Mereka sangat tampan. Bisakah kalian membuka kacamata kalian dan memperkenalkan diri kalian masing-masing secara singkat. Saya yakin para fans disini ingin melihat wajah dan mendengar suara kalian.” ucap Jihyo yang disambut teriakan para fans.

“annyeonghaseyo Yunho imnida. The Chaser’s leader” ucap sang leader sambil tersenyum.

“annyeonghaseyo Lee Donghae imnida. The Chaser’s pianist” ucap Donghae dengan senyuman mautnya berhasil membuat seluruh fans berteriak semakin kencang.

download (1)

“annyeonghaseyo Cho kyuhyun imnida. The Chaser’s guitarist. I love you all!!!” ucap pria dengan senyuman evilnya.

“annyeonghaseyo jaejoong imnida. The Chaser’s bassist. Love you ” ucap Jaejoong seraya kembali membuat para fans berteriak histeris.

Kini tinggallah seorang namja yang belum memperkenalkan dirinya. Tak seperti member yang lain dia tak mengenakan setelan lengkap. Dia hanya mengenakan jaket kulit dan celana jeans serta kacamata hitam.

“annyeonghaseyo Choi Siwon imnida. we love you!!!” ucap Siwon sambil melemparkan kacamatanya kearah fansnya membuat kehebohan baru.

64315473201301071019513047541813431_007-e1358551056666

“haha yasudah karena sebentar lagi acara dimulai jadi lebih baik kalian segera masuk. Kamshahamnida” ucap Gary dan jihyo bersamaan.

“jihyo-ah mereka benar-benar hebat haha acara akan dimulai sebaiknya kita juga masuk”

“ne, Oppa”

Acara pun dimulai, para tamu yang telah duduk dikursinya masing-masing terlihat antusias mengikuti acara penghargaan tersebut. Seiring berjalannya waktu, tak terasa berbagai nominasi dan penghargaan telah diberikan.

“ini saatnya penghargaan terakhir.Best album. Haha siapakah pemenangnya kali ini?” tanya Gary sambil memegang erat surat yang masih tertutup rapat itu.

“apakah Big bang? Ataukah Shinee? EXO? Ataukah sama seperti tahun sebelumnya The Chaser?” tanya jihyo berhasil membuat jantung ribuan penonton dag dig dug.

“langsung saja kita lihat hasilnya” ucap Gary sambil mencoba membuka surat itu

“jihyo-ah kau saja yang membacanya” Gary menyerahkan isi amplop itu pada jihyo.

“aigoo… Haha pemenangnya adalah…”


Disebuah rumah di daerah gangnam tampak sebuah keluarga tengah berkumpul bersama dalam ruang keluarga menyaksikan acara penghargaan Korea Music Award.

“aigoo mereka semua sangat tampan. Siapa yang menurutmu paling tampan Yoong?” tanya Yuri pada adiknya yang sibuk berkutat dengan ponselnya itu.

hqdefault

“aku tidak pernah tertarik dengan anak band eonni. Tidak sepertimu yang dengan mudah jatuh hati pada anak band seperti itu. Bagaimana bisa Dongwook hyung menikahi yeoja yang tidak setia sepertimu” ucap Yoona acuh masih tidak mengalihkan pandangannya dari depan ponselnya.

“yaaahhh im Yoona!  Jika suamiku mendengarnya dan marah padaku bagaimana? Ah dasar kau ini memang yeoja yang tidak bisa diajak bercanda. Pantas saja kau tidak memiliki kekasih” ucap yuri sambil tertawa.

“yah eonni jika kau mau membantuku mengurus perusahaan maka aku tidak akan sesibuk ini. Ini semua salahmu. Benar-benar kakak yang tidak bertanggungjawab.” balas Yoona sebal.

“Bukankah sudah ada Dongwook Oppa yang membantumu? yoong sebaiknya kau cepat mencari pacar. Jika tidak maka kau akan mengalami hal yang sama sepertiku” bisik yuri ditelinga adiknya itu.

“maksudmu? Dijodohkan?” tanya Yoona dengan menaikkan kedua alisnya.

“ne, saat aku seumuranmu bukankah aku dijodohkan dengan dongwook Oppa? Tapi untungnya dongwook Oppa sangat baik. Bagaimana jika kau dijodohkan dengan namja yang tidak baik?”

“hahaha itu semua terjadi karena kau tidak pernah menuruti Appa dan Omma. Mereka tak akan pernah melakukan itu padaku karena aku selalu menuruti mereka” ucap Yoona yang sedari dulu memang sangat menyayangi orangtuanya dan selalu menuruti perkataan mereka.

“yasudah. Eonni hanya ingin mengingatkanmu saja. Akibatnya kau tanggung sendiri.”

“yasudah sana. Jangan menggangguku” Yoona hanya tersenyum tak percaya bahkan tak pernah terlintas sedikitpun dipikirkannya untuk segera menikah. Baginya perkerjaannya adalah noMor satu.

Tak lama kemudian Omma mereka datang dengan wajah serius memanggil Yoona agar segera menemui Appanya diruang kerjanya. Jantung Yoona berdetak kencang, tak biasanya orangtua mereka melakukan pembicaraan tertutup seperti ini. Sesampainya diruangan itu, Yoona dapat melihat wajah Appanya terlihat serius namun tersirat sebuah kesedihan melalui kedua matanya.

“Yoong duduklah. Ada yang ingin Appa bicarakan padamu” ucap changmin pada anak kesayangannya itu.

“ne, silahkan Appa. Kenapa Appa terlihat tegang seperti itu? Apa ada masalah dengan perusahaan?” tanya Yoona gugup.

“ah tidak. Mianhaeyo Yoong. Ingatlah…Apapun yang akan Appa katakan itu semua melalui pemikiran yang matang karena Appa sangat menyayangimu.” ucap changmin serius sambil memeluk Yoona.

“ne Appa. Ada apa? Katakan saja” ucap Yoona menatap sedih Appanya itu.

“Appa memiliki seorang sahabat bernama Choi Hana. Tapi dia sudah meninggal dan kami berjanji akan menjodohkan anak kami. Kemarin suaminya yang juga teman baik Appa itu datang dan menunjukkan surat wasiat terakhir dari Choi Hana. Appa tahu kau tidak suka melakukan ini, tapi Appa harap kau mau melakukannya demi persahabatan Appa dan Hana. Mianhaeyo Yoong”

Yoona terdiam, seketika bibirnya terasa kaku dan tenggorokannya terasa kering, ia terdiam tak mampu berkata apapun. Yoona hanya menatap Appanya sambil menyentuh kalung indah dengan liontin berinisial T yang melingkar indah dilehernya. Semua yanh dikatakan eonninya menjadi kenyataan. Yoona mencoba mengatur perasaannya dan berkata “siapa namja yang akan dijodohkan denganku Appa?”

“Choi Siwon. Semua orang pasti mengenalnya apalagi dikalangan yeoja. The Chaser drummer? Kau tahu kan?”

Yoona membulatkan matanya seketika. ‘ini tidak mungkin’ katanya dalam hati. Ia menggeleng tak percaya mengingat kembali apa yang baru saja dikatakan kakaknya beberapa menit yang lalu menjadi kenyataan.

“Appa tak bisakah aku menolaknya? Aku sangat tidak menyukai kehidupan anak band. Jika aku menikah dengannya, pasti wartawan akan terus mengganggu dan menyoroti kehidupanku. Aku tidak mau pekerjaanku terganggu karena semua itu. Bukankah aku selalu menurutimu Appa? Tak bisakah kali ini saja aku berkata tidak?” ucap Yoona kesal dan sedih.

“mianhaeyo Yoong… Tolonglah Appa sekali saja. Itu adalah wasiat terakhirnya Yoong. Tak baik jika tidak dilakukan. Ini akan menjadi permintaan terakhir Appa. Appa sangat menyayangimu” changmin berjalan kearah Yoona dan kembali memeluknya. Yoona memeluk erat tubuh Appanya itu. Yoona sangat menyayangi Changmin karena sejak kecil ia memang lebih dekat dengan Appanya daripada Ommanya. Tapi jika permintaan Appanya kali ini benar-benar bukanlah hal main-main. Ini menyangkut masa depannya, jika ia menerimanya pasti kehidupannya tidak akan pernah sama lagi. Tapi ia juga tak akan sanggup melihat Appanya sedih tak mampu mewujudkan keinginan terakhir sahabatnya. Lalu bagaimana dengan hatinya? Apakah hatinya mampu membuka dan menerima namja lain ? Yoona menangis dibalik pelukan Appanya. Kepalanya terasa berat dan hatinya terasa sakit.

“baiklah Appa. Aku mau melakukannya.” bisik Yoona lirih.

“gomawo Yoong. Kau memang anak yang baik. Appa sangat menyayangimu” ucap changmin kembali membenamkan Yoona dalam pelukannya.

“mianhae Oppa” ucap Yoona dalam hati.

Setelah berbicara dengan Appanya, Yoona keluar dan menghampiri yuri dan Ommanya yang masih menonton acara yang sama Korea Music Award. Yoona duduk disamping yuri dan menatap kosong kedepan. Yuri dan Ommanya terus menatap Yoona dengan tatapan sedih namun tak satupun dari mereka yang berani bertanya pada Yoona. Kini yang terdengar hanyalah suara TV yang mengisi keheningan diantara mereka.

“Best album pemenangnya adalah… THE CHASER!!!” ucap Gary dan Jihyo disambut meriah para tamu dan penonton.

Seketika mendengar nama the Chaser disebut, Yoona menatap TV nya dan berkata dengan lirih “mana yang bernama Choi Siwon eonni?” tanya Yoona pada yuri yang berteriak senang ketika band favoritnya berhasil meraih penghargaan itu 3 kali berturut-turut.

“Mwo? Sejak kapan kau tertarik Yoong? Apa kau diam-diam menyukainya?” goda yuri seraya berjalan ke depan TV dan menunjuk seorang namja berkemeja putih yang terlihat sedang menaiki panggung.

Yoona menatap namja yang sebentar lagi akan menjadi suaminya itu dengan tatapan sedih. Ia menghela nafas dan berjalan menuju kamarnya.

“yah Im Yoona kau mau kemana? Apa kau tak mau mendengar mereka bernyanyi?” tanya Yuri pada Yoona yang berjalan menjauh.

“Yuri-ah biarkan Yoona sendiri” Yuri menaikkan alisnya bingung.

“Ada apa Eomma? Apa yang terjadi?” tanya Yuri namun ibunya itu hanya menghela nafas lalu mmeninggalkannya sendirian tanpa sebuah jawaban.

“ahh… Ini pasti mimpi buruk” gerutu Yoona seraya menaiki tangga tak memperdulikan tatapan aneh dari eonni dan Ommanya itu.

“Wae? Yah… Kenapa tidak ada yang memberitahuku? Aisshh apa yang terjadi?” Yuri terlihat kesal namun kembali menonton artis idolanya itu.


Kini panggung terasa berguncang oleh kehebohan dan teriakan para fans yang menyaksikan secara langsung band kesayangan mereka The Chaser menyanyikan salah satu lagu mereka berjudul “i found you” itu. Sesuai dengan posisi mereka masing-masing, mereka menunjukkan performa terbaiknya. Tentunya setelah meraih penghargaan best album, best performance, dan best song para personil The Chaser itu tak mau mengecewakan jutaan penggemarnya.
Fans berteriak seketika mereka melempar baju mereka diakhir lagu.

“yah Choi Siwon kenapa dari tadi kau terdiam?” tanya Donghae yang kini tengah berada diruang ganti.

“tiba-tiba perasaaanku tidak enak.” ucap Siwon bingung.

“come on… This is our night. Let’s party till dawn” ucap kyuhyun seraya menepuk pundak Siwon.

“yeah… Let’s go” Siwon dan teman-temannya beranjak pergi. Namun tiba-tiba seseorang memanggil namanya.

“Siwon Oppa” Siwon menoleh dan dapat melihat seorang yeoja tersenyum kearahnya.

“fany-ah…” ucap Siwon sambil tersenyum.

“chukkae Oppa” ucap tiffany yang mendapatkan pelukan dari Siwon.

hqdefault (1)

“yah kalian berdua ini sangat mesra tapi kenapa tidak ada kemajuan dalam hubungan kalian? Haha” goda yunho.

“yah hyung. Tiffany adalah sahabatku. Dia sudah memiliki Nichkhun. Bukankah aku benar? Haha” ucap Siwon seraya tertawa.

“ah poor Siwon. Tidak papa lagipula tiffany terlalu baik untukmu won-ah haha cari yang lain. Ne? Haha” ucap jaejoong menambahkan membuat mereka tertawa.

“yasudah Oppa aku pergi dulu. Nichkhun Oppa sudah lama menungguku” Siwon terus menatap punggung Tiffany yang perlahan menjauhinya sedangkan dari kejauhan dapat dilihatnya sosok Nickhun yang memasang wajah kesal. Dilihatnya Tiffany yang menunduk segera dihadapan Nickhun untuk meminta maaf. Muncul rasa marah dihati Siwon namun niatnya untuk menghampiri Tiffany gagal ketika Kyuhyun menarik lengannya.

“kajja” ajak kyuhyun pada teman-temannya itu. “Hyung sebaiknya jangan mencampuri urusan rumah tangga orang” bisik Kyuhyun khusus untuk Siwon.

Sesampainya di sebuah restoran dan bar, mereka bertemu beberapa band dan artis lainnya yang juga sedang berpesta. Siwon dan teman-temannya mendapatkan banyak ucapan selamat. Mereka semua tertawa dan menghabiskan malam dengan berpesta layaknya seorang selebritis Korea yang bergelimang harta.

“Won-ah hahaha hik… Hik… Jika kau berhasil merayu Eunjung. Aku akan memberikan mobilku untukmu. Haha” ucap kyuhyun yang tengah mabuk dan bersandar disamping Siwon.

“kau mabuk kyuhyun-ah… Haha” ucap Siwon tak menganggap tantangan dari temannya itu dengan serius.

“aku sungguh-sungguh. Haha biar kurekam perkataanku sebagai bukti haha” kyuhyun merekam suaranya dengan ponsel Siwon, Siwon tertawa dan meneguk minumannya dan menatap Eunjung yang tengah berbincang dengan yonghwa.

“ayolah aku yakin Eunjung cocok untukmu. Banyak wanita yang mendekatimu tapi tak ada satupun yang menarik perhatianmu. Aku yakin Eunjung adalah wanita yang tepat haha”

“baiklah. Siapkan mobilmu untukku besok” Siwon mengacak rambutnya sedikit dan berjalan kearah Eunjung dan yonghwa.

“hi…” ucap Siwon sambil tersenyum pada Eunjung dan yonghwa. Mereka berbincang-bincang dan tertawa bersama.

“hyung… Sebentar ya… Sepertinya sekarang giliranku haha” yonghwa meninggalkan Siwon dan Eunjung lalu berjalan kearah teman-temannya yang tengah asyik bermain.

Beberapa kali Eunjung meneguk minumannya berusaha menyembunyikan rasa gugupnya.

“Eunjung-ah… Kau sangat cantik hari ini” bisik Siwon jahil ditelinga Eunjung, membuat kyuhyun yang melihatnya dari kejauhan tertawa.

“yah kyu… Apa yang kau lakukan? Haha kali ini apa yang kau pertaruhkan? Haha” ucap Donghae yang kini telah duduk disamping kyuhyun.

“haha namja itu…  Lihatlah dia tampan, kaya dan terkenal, dikelilingi banyak wanita cantik tapi kenapa tak ada satupun yang bisa merebut hatinya? Haha lihatlah hyung banyak wanita yang jatuh dalam pesonanya dalam waktu singkat” ucap kyuhyun sambil menatap Siwon yang tengah mendaratkan ciumannya di pipi Eunjung.

“haha kenapa tidak kau tanya saja langsung? Jangan-jangan dia… Penyuka sejenis?” goda donghae berhasil membuat wajah kyuhyun terkejut.

“yah Oppa kenapa mencium pipiku? Apa kau menggodaku? Yah Choi Siwon!” ucap Eunjung terkejut.

“Ani… Tadi ada sesuatu ditelingamu. Aku ingin melihatnya tapi karena pengaruh alkohol,  badanku menjadi tak seimbang. Mianhaeyo. Jangan marah. Selamanya aku akan menganggapmu sebagai adikku haha”

Ada sedikit rasa sedih ketika Siwon berkata bahwa selamanya hanya menganggapnya sebagai adiknya. Siwon yang masih melihat wajah sedih Eunjung akhirnya kembali meminta maaf dan memeluknya. Kemudian ia segera berjalan kearah kyuhyun dan Donghae.

“haha mobilmu milikku kyu. Sudah pulang sana. Jangan mabuk terus” ucap Siwon meraih minuman milik kyuhyun.

“hyung ada yang ingin kutanyakan padamu” ucap kyuhyun.

“ne, katakan saja”

“hyung kau kaya, tampan, terkenal dan banyak wanita yang dengan mudah jatuh dipelukanmu. Tapi kenapa tak ada yang berhasil memenangkan hatimu?” tanya kyuhyun setengah sadar sambil melambaikan tangannya dipundak Siwon.

“haha apa kau sedang merayuku kyu? Jika kau mau tak apa. Haha aku single saat ini” goda Siwon berhasil membuat tubuh kyuhyun kaku. Siwon semakin mendekatkan bibirnya pada kyuhyun berhasil membuat wajah kyuhyun semakin pucat. Donghae yang melihatnya hanya tertawa.

“yah hyung hentikan. Aigoo aku masih normal. Ahh kau gila hyung! ” ucap kyuhyun seraya meninggalkan Siwon dan Donghae yang tertawa melihat tingkahnya.

“yah Siwon-ah aku juga sebenarnya penasaran dengan kehidupan cintamu haha” ucap Donghae.

“haha apa kau juga sedang merayuku?” ucap Siwon sambil tertawa.

“kau memiliki banyak mantan kekasih. Semua warga Korea pasti menganggapmu playboy. Tapi kami sebagai temanmu merasa kau tak pernah mencintai mereka. Haha kami tidak pernah melihat kesedihanmu tiap kali hubunganmu dengan mereka berakhir. Haha jinjaa apa kau homo?”
Ucap donghae dengan segala analisisnya itu.

“aku tidak pernah menyatakan cintaku pada mereka. Mereka yang membangun opini publik. Haha disini akulah korbannya. Lagipula Hatiku sudah lama pergi bersama mereka yang kucintai. Aku hanya ingin menikmati hidupku saat ini haha” ucap Siwon tersenyum pahit dan meneguk minumannya. Donghae dapat merasakan kesedihan yang tiba-tiba terpancar dari kedua mata Siwon.

“Lagipula wanita itu merepotkan dan berisik” Donghae hanya menggeleng mendengar semua jawaban Siwon.

Siwon tersenyum dan mengajaknya bergabung dengan beberapa teman mereka yang tertawa lepas sambil mengadakan berbagai game dan tantangan konyol itu.
Tawa dan senyuman pun menemani mereka menghabiskan malam itu.


Dikediaman keluarga Im tampak Yoona dan keluarganya tengah berkumpul menikmati sarapan mereka. Bibi Min yang merupakan kepala pelayan datang dan memberikan sebuah koran pada changmin. Changmin yang tadinya meneguk kopinya dengan santai menjadi tersedak ketika menatap wajah calon menantunya mencium pipi seorang yeoja dan gambar itu kini menghiasi halaman depan koran yang berada ditangannya.

“Appa kenapa?” ucap yuri dan Ommanya secara bersamaan. Yoona segera melirik koran yang berada disamping Appanya itu. Matanya membulat ketika melihat wajah seseorang yang baru saja dideklarasikan sebagai calon suaminya itu mencium yeoja lain.

“yah Appa namja seperti itukah yang akan menjadi calon suamiku?” tanya Yoona tak mengerti dengan perjodohan konyol Appanya itu. Yuri yang baru saja mendengar perkataan Yoona kini ikut tersedak.

“Mwo? Calon suami? Choi Siwon? The Chaser? Jinjaaa? Apa aku bermimpi?” ucap yuri bertubi-tubi pada Yoona.

“aku juga berharap ini mimpi eonni” ucap Yoona singkat.

“wah itu bagus sekali yoong. Kau akan terkenal dan aku bisa berfoto dengan mereka sepuasnya” ucap Yuri senang namun langsung terdiam ketika mendapatkan death glare dari Dongwook.

“Appa Omma apa itu benar?” tanya dongwook pada kedua mertuanya itu.

“ne” ucap mereka Sambil mengangguk.

“chukkae Yoong” ucap Dongwook pada Yoona yang sama sekali tak terlihat bersemangat.

images (1)

“aku berangkat” Yoona tak mau meneruskan pembicaraan itu dan memilih melangkah pergi.

“Appa bukankah ini sangat mendadak?” tanya Dongwook.

“mereka akan menikah 3 bulan lagi. Kami sudah menentukannya tapi sepertinya melihat berita dikoran hari ini sepertinya Kangta belum memberitahukan semua berita ini pada anaknya Siwon.

“tapi Appa , Yoona masih muda dan berbakat, lagipula watak Yoona yang keras dan disiplin tidak akan cocok dengan kehidupan bebas anak band seperti itu. Appa, Yoona juga …” Dongwook berniat menambahkan namun Yuri berhasil menyela pembicaraan mereka.

“yah Oppa kenapa jadi kau yang heboh? Biar serahkan saja semua keputusan ini pada Yoona” ucap Yuri tak mengerti dengan tingkah aneh suaminya yang biasanya itu terkesan cuek saja dengan keadaan Yoona.

“Yoona sudah menyetujuinya” kata changmin berhasil membuat semua terdiam dalam keterkejutannya.


Disebuah kamar tampak seorang namja masih tertidur pulas dengan selimut yang menutupi tubuhnya.

“tuan… Tuan…” seorang yeoja muda berusaha membangunkan namja tersebut.

“hmm…” namja itu hanya menggeliat dan kembali terlelap dalam posisi senyaman mungkin.

‘Byuurrrrr’ seorang pria paruh baya menyiram wajah namja itu dengan sebotol air.

“yah paman Lee kenapa kau menyiramku?” tanya Siwon seraya mengusap wajahnya yang basah dengan air.

“mianhamnida. Ayah anda telah menunggu anda dibawah dan menyuruh saya untuk menyiramkan air itu.” kata paman Lee tenang seperti biasa tanpa ekspresi.

“ahhh jinjaaa… Yasudah kalian tunggu saja dibawah” perintah Siwon pada paman Lee dan beberapa pengurus rumahnya yang cantik-cantik itu.

Beberapa saat kemudian, dengan sebuah t-shirt dan jeans, Siwon menuruni tangga dan menemui ayahnya.

“ada apa?” tanya Siwon datar.

“yah Siwon-ah tunjukkan sedikit rasa sopanmu. apa kau masih marah pada Appa?” tanya kangta pada anaknya yang masih menunjukkan wajah sebalnya.

“aku tidak akan pernah memaafkan semua yang kau lakukan pada Omma. Lagipula bukankah sudah ada perjanjian diantara kita? Apa kau lupa aboeji?”

“Siwon-ah bertahun-tahun telah berlalu, aku juga sudah minta maaf berulang kali. Tak bisakah kita berdamai seperti dulu lagi? Ayah dan anak yang begitu dekat.” bujuk kangta pada anaknya itu.

“tidak semudah itu. Aku melihat penderitaan Omma dengan mataku secara langsung. Tiap hari Omma menangis hingga jatuh sakit dan meninggal. Belum 1 tahun kepergian Omma kau sudah menikah dengan selingkuhanmu. Bagaimana bisa aku memaafkanmu?” kata Siwon kesal, hatinya sakit mengingat semua memori menyedihkan tentang ibunya yang sangat ia sayangi.

“siwon-ah kami menikah karena dijodohkan. Ommamu tak pernah mencintaiku begitu juga denganku.”

“Jika sudah menikah, cinta atau tidak maka     harus saling menerima. Aishh sudahlah aku  tak mau bertengkar denganmu. Ada apa kesini?”

Kangta menghela nafas panjang menyadari bahwa pembicaraannya kali ini tak akan mudah ditambah kondisi hubungan mereka yang sedang tak baik.

“3 bulan lagi kau akan menikah dengan sahabat Ommamu” kata Kangta singkat tanpa basa-basi. Siwon yang mendengarnya langsung tertawa dan berdiri.

“haha sudahlah lebih baik kau pulang dan beristirahat aboeji. Kukira saat ini kau tidak mengerti apa yang sedang kau katakan.” ucap Siwon masih tertawa.

“ini serius Siwon-ah kau harus melakukannya” kata Kangta yang kali ini ikut berdiri menatap Siwon dengan serius.

Siwon berhenti tertawa, wajahnya berubah menjadi serius. “tak perlu kukatakan, kurasa kau sudah mengerti jawabannya”

“kau tidak bisa menolaknya” kata Kangta sambil menahan Siwon yang ingin beranjak pergi.

“kau menjodohkanku ketika kau sendiri sudah mengalami akibat buruk perjodohan. Aku tidak mau mengalami apa yang Omma alami. Aku menentang keras semua ini” ucap Siwon dengan tatapan tajamnya berusaha menahan emosinya.

“Dengar suatu saat kau akan mengerti kebenarannya siwon-ah. Aku dan Ommamu berada dalam posisi serba salah saat itu. Kau tidak pernah mau mendengar penjelasanku dan selalu menanggapku sebagai satu-satunya orang yang bersalah. Suatu saat nanti Jika kau mau aku akan menjelaskan semua yang terjadi antara diriku dan Ommamu. Untuk kali ini kurasa kita sama-sama dalam kondisi tak baik jadi aku hanya bisa memberikan ini.” Kangta memberikan sepucuk surat pada Siwon.

“apa ini?” tanya Siwon tak mengerti.

“ini surat terakhir dari Ommamu untukmu. Setelah selesai membacanya kamu akan mengerti kenapa perjodohan ini terjadi. Appa minta maaf sekali lagi. Appa harap kau mau kembali berkumpul bersamaku dan taecyoon” Kangta menepuk bahu Siwon dan mellangkah pergi dengan perasaan sedih dan menyesal. Ia harus kehilangan Siwon sebagai bayaran atas kesalahannya dulu.

Siwon terdiam dan kembali duduk lalu membuka surat itu dengan tangan bergetar. Ia dapat melihat tulisan tangan ibunya yang tak diingatnya lagi.

From : Choi Hana
For my beloved and handsome son Choi Siwon.

Mata Siwon terasa sakit menahan cairan bening yang mulai berkumpul diujung matanya. Hanya melihat tulisannya saja sudah mampu membuat hatinya terasa perih. Dengan sekuat tenaga Siwon melanjutkan membaca surat terakhir dari ibunya itu.

Siwon-ah berapa umurmu sekarang? Apakah 27 tahun? Kuharap Appamu memberikan surat ini disaat yang tepat. Jika tidak aku akan menghantuinya seumur hidupku. 🙂
Diumurmu saat kau membaca surat ini pasti kau sudah setinggi taecyoon. Wajahmu juga pasti sangat tampan.

Omma memiliki permintaan terakhir untukmu siwon-ah. Omma ingin menjodohkanmu dengan anak sahabat Omma, Shim Changmin. Dikehidupan ini cinta kami tak bisa bersatu. Satukanlah cinta kami dalam ikatan pernikahanmu dan Yoona. Kau adalah anak Omma satu-satunya, Omma sangat menyayangimu. Walaupun Omma tak berada disisimu lagi tapi Omma berharap dapat menjadi ibu yang berguna dan bisa membantumu menemukan pasangan hidupmu.

large (1)

Sekali lagi Omma minta maaf. Omma tak menyangka waktu kita begitu singkat. Percayalah siwon-ah Omma selalu berada disisimu dan tersenyum melalui salah satu bintang yang berkilau diatas sana.

Oh ya… Omma juga tak pernah menyesal karena dijodohkan dengan Appamu karena berkat pernikahan itu Omma mendapatkan anak laki-laki sebaik dirimu. Hal terindah dalam hidup Omma adalah ketika berhasil melahirkan bayi sehebat dirimu. Melihatmu dan menggendongmu untuk pertama kalinya adalah salah satu hal terindah yang pernah Omma alami. Omma bangga padamu won-ah. Jadilah anak yang baik, jangan merepotkan hyungmu terus, jangan sampai bangun kesiangan terus, jangan memecahkan jendela tetangga lagi dan tetap tersenyum seberat apapun masalah menimpamu. Semoga hidupmu dipenuhi kebahagiaan. Banyak yang ingin Omma sampaikan padamu tapi sepertinya tangan Omma sudah mulai kaku. Mianhaeyo Siwon-ah.

Saranghaeyo Choi Siwon 🙂

Tetesan demi tetesan air mata berjatuhan dari ujung mata Siwon. Kata demi kata yang ia baca semakin mengingatkannya pada sosok ibu yang sangat ia rindukan dan sayang. Siwon semakin menangis ketika mengingat sosok ibunya yang lembut, baik, penyayang yang selalu berada disisinya dan memeluknya ketika ia terjatuh.

“Omma mianhaeyo” ucap Siwon sambil terisak merasa bersalah karena tak mampu melindungi Ommanya. Bayangan tentang Ommanya yang menangis setiap malam namun tetap tersenyum didepannya membuat hatinya semakin sedih. Andai Siwon dapat memutar waktu mungkin saat itu ia akan mengajak Ommanya pergi dari rumah dan hidup bahagia berdua.

images

“Omma Omma…” panggil bocah berusia 10 tahun sambil berlari menuju kamar ibunya.

“Siwon-ah ada apa?” tanya Choi Hana pada anak itu.

“Omma kenapa Omma menangis?” tanya anak itu lagi yang menyadari bahwa terdapat tetesan air mata tak terusap diwajah ibunya

“Omma tidak menangis. Siwon-ah kecil-kecil apa sudah harus pakai kacamata?” kata sang ibu sambil tertawa dan mengusap air matanya.

“apa Omma merindukan Appa?” tanya anak itu polos berhasil membuat tetesan air mata itu kembali jatuh dari kedua mata ibunya. Anak itu segera menaiki ranjang ibunya dan menghapus air mata ibunya dengan jari mungilnya.

“Selama Appa pergi biar won-ah yang menjaga Omma. Siwon sayang Omma” sang ibu langsung membenamkan tubuh anak itu dalam pelukan eratnya sambil menangis dibalik punggung mungilnya.

“Siwon-ah Omma bikinkan waffle ya? Bantu Omma. Ne?” anak itu mengangguk dan menggenggam erat tangan ibunya.


 Halooo hehe masih inget sama author ? Kira-kira udah setahun lebih sejak author ngepost ff di sini. Hmm entah kenapa author jadi pengen ngepost ff lagi. terimakasih ya buat para reader yang udah mau baca ff abal-abal author. Jangan lupa meninggalkan jejak. hehe 🙂 Read More

My Memory In Your Eyes Chapter 12 END

Chapter 12

cover

                Matahari mulai lelah menampakkan sinarnya, dalam sekejap melukiskan warna keemasan dilangit dan segera kembali keperaduannya.Beberapa orang berbaju formal berdiri dengan wajah sendu bahkan ada yang menangis. Tetesan-tetesan air mata pun terus menghujani tanah yang masih basah itu. Silih berganti Mereka memberikan penghormatan terakhir mereka lalu segera melangkah menjauh bersama tenggelamnya matahari. “Omma ayo pulang. Appa sudah tenang disana” Bujuk Leeteuk pada Mrs.Choi yang masih memeluk erat batu nisan suaminya. Yoona,Taeyeon,Mr.Im, Siwon pun tak berdaya, tak mampu menghentikan cairan bening yang terus mengalir dari mata mereka masing-masing. “Mianhae…” Ucap Mr.Im tiba-tiba sambil berlutut didepan makam Mr.Choi. Yoona hanya menangis terdiam dan tak mampu berbuat apa-apa melihat ayahnya berlutut seperti itu.

                Mrs.Choi menatap Mr.Im dengan tajam “Ini semua salahmu. Kalau saja kau tidak keras kepala dan menyelesaikan semuanya dengan baik-baik maka semua ini tidak akan pernah terjadi. PERGI !!! AKU TIDAK MAU MELIHATMU!!! CEPAT BAWA DIA DAN HUKUM DIA SEBERAT-BERATNYA” Mrs.Choi berteriak-teriak dan tiba-tiba tubuhnya melemas memaksa matanya untuk terpejam. Leeteuk segera memeluk erat tubuh ibunya itu sebelum jatuh menyentuh tanah. Leeteuk dibantu Mr.Lee segera pergi membawa Mrs.Choi yang pingsan tak berdaya. Sedangkan beberapa polisi itu segera memaksa Mr.Im berdiri dan kembali mengeratkan borgol ditangannya. Mr.Im tertunduk lemas melihat tatapan benci dari beberapa orang disekitarnya itu bahkan istrinya pun tak mau mendaratkan matanya untuk melihatnya sedikitpun.

                “Yoong… Appa minta maaf. Appa benar-benar tidak bermaksud membunuhnya. Percayalah. Appa harap bisa membalas semua perbuatan Appa suatu saat nanti” Mr.Im menyentuh tangan Yoona sambil menangis. Cairan bening itupun semakin mengalir deras dari ujung mata Yoona. Yoona terdiam sejenak lalu memeluk Appanya itu untuk terakhir kalinya sebelum kembali menjalankan hukuman atas perbuatannya. “Taeyeon… Appa minta maaf atas semuanya. Appa sadar bahwa semua perbuatan Appa itu tidak benar. Kau adalah anak Appa yang paling besar. Jaga Omma dan Yoona. Appa akan menebus semua kesalahan Appa saat bebas nanti” Mr.Im melangkah maju untuk memeluk Taeyeon, Taeyeon membalas pelukan Mr.Im dan kembali menangis. Kini Mr.Im melangkah didepan istrinya yang masih menolak untuk menatapnya. “Yeobo… Mianhae” Bisik Mr.Im pelan. “Jangan panggil aku yeobo” Jawab Mrs.Im dingin. Mr.Im melangkah untuk memeluk istrinya tapi Mrs.Im melangkah kebelakang menunjukkan penolakannya secara halus.

                “Apa anda sudah selesai?”Tanya beberapa polisi yang menjaga Mr.Im. “Tunggu sebentar lagi” Mr.Im melangkah mendekati Siwon yang masih berjongkok dan mengelus batu nisan Appanya. “Siwon-ah” Panggil Mr.Im pelan. Siwon mengalihkan pandangannya dan menatap Mr.Im dengan tatapan kosong. “Siwon.. sekarang kau adalah suami Yoona. Appa titipkan Yoona padamu. Appa minta maaf atas semua yang terjadi tapi sungguh Siwon-ah Appa tidak benar-benar membunuh Appamu. Pisau itu belum benar-benar menusuknya lalu Yoonjae sendiri…”

                “CUKUP” Siwon memotong kalimat mertuanya itu lalu menatapnya sambil menangis. “Cukup… Jangan diteruskan lagi. Apapun yang kau katakan tidak akan bisa mengembalikan Appa pada kami. Jika saja hatimu tidak sekeras batu dan merelakan keluarga kita berdamai maka semua ini tidak akan terjadi. Bahkan Appa sudah menerima Yoona dengan hangat tapi kenapa begitu susah untukmu menerimaku? Andai saja sifat pendendammu itu bisa berkurang sedikit saja mungkin hari itu aku tidak akan melihat darah Appa mengalir ditanganku.” Mr.Im terdiam dan kembali meneteskan air matanya menyesali semua perbuatannya.

                “Pergilah. Aku tidak ingin melihatmu. Aku berharap kau akan menjadi orang yang lebih baik suatu saat nanti” Mr.Im terdiam dan berbisik. “Jagalah Yoona, bagaimanapun Yoona dan keluargaku tidak berhak menanggung kematian Appamu” Siwon terdiam dan kembali menatap batu nisan ayahnya. Beberapa polisi itupun akhirnya membawa Mr.Im pergi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

————————————————————————————————————————————-

                Ditemani sinar bulan Siwon dan Yoona kembali kerumah Siwon sedangkan Taeyeon dan Mr.Im kembali kerumahnya sendiri. Beberapa wartawan langsung menyerbu Siwon dan Yoona yang baru turun dari mobilnya. Kilat-kilat jepretan-jepretan sinar foto pun terus menusuk mata mereka. “Choi Siwon bisakah anda menjelaskan peristiwa pembunuhan itu?” Teriak seorang wartawan dibagian kiri Siwon. “Lalu Nona Yoona, apa benar anda telah menikah dengan Choi Siwon?” Teriak seorang wartawan dari kiri Yoona. Siwon hanya diam dan terus menggenggam erat tangan Yoona sambil mencoba melangkah memasuki rumahnya diantara lautan wartawan itu. “Lalu bagaimana perasaan anda mengetahui bahwa anda telah menikahi anak dari pembunuh ayah anda sendiri?” Pertanyaan wartawan yang satu ini berhasil menghentikan langkah Siwon. Jantungnya berdetak kencang dan wajahnya menjadi pucat seketika. “Apa anda masih akan menerima istri anda apa adanya?” Tambah beberapa wartawan secara bergantian.

                Kepala Yoona tertunduk lemas dan punggung tangannya pun sibuk menghapus butiran air mata yang terus mengalir deras dari kedua matanya. Pertanyaan itu pun serasa menusuk jantungnya. Yoona melepas tangan Siwon dan berbisik “Mianhae Oppa” Siwon hanya  terdiam tak membalas. Beberapa orang berbadan kekar pun segera menerobos masuk membelah lautan wartawan itu lalu segera membuka jalan untuk Siwon dan Yoona agar bisa masuk kedalam rumahnya.

                Sudah 3 hari berlalu tapi kata-kata wartawan itu bagaikan sebuah busur yang menancap jantung Yoona dan masih terukir jelas menggores dalam hatinya. Saat ini Yoona tinggal bersama Siwon. Sejak kejadian itu Siwon menjadi jarang sekali berbicara dengan Yoona. Siwon hanya melemparkan senyumannya kearah Yoona tapi Siwon jarang sekali menyentuh Yoona. Yoona memahami hal itu mungkin akan sedikit sulit bagi Siwon untuk menerima semua kejadian ini. Sedangkan kesehatan Mrs.Choi terus saja menurun

                “Omma sudah bangun. Ia mencarimu Yoong” Leeteuk keluar dari kamar ibunya sambil tersenyum hangat kearah Yoona. Yoona hanya mengangguk lalu secara perlahan melangkah masuk kedalam. Dilihatnya Mrs.Choi masih terbaring lemah diatas ranjangnya. Hatinya sedih melihat keadaan ibu Siwon yang menjadi seperti itu akibat perbuatan Ayahnya sendiri. “Yoong… Apa kau akan berdiri disitu terus?” Mrs.Choi melambaikan tangannya kerah Yoona yang masih menundukkan kepalanya dan berdiri terdiam diujung pintu kamarnya.

                Yoona melangkah secara perlahan masih dengan menundukkan kepalanya. Mrs.Choi menarik tangannya untuk duduk dipinggir ranjangnya. Mrs.Choi menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah Yoona. “Jika seperti ini maka wajah menantuku yang cantik ini akan lebih mudah terlihat” Kata Mrs.Choi lembut penuh kasih sayang membuat rasa bersalah dihati Yoona kian membesar. Yoona kembali mengeluarkan cairan hangat dari ujung matanya. “Aigoo kenapa kau menangis?” Yoona semakin terisak dan berbisik lemah “Mianhae Omma atas semuanya” Mrs.Choi menarik tubuh Yoona untuk memeluknya lalu mengelus punggungnya dengan lembut. “Ini bukan salahmu. Kau tidak perlu merasa bahwa semua ini adalah kesalahanmu. Kau tahu Appa Siwon tadi datang dalam mimpi Omma. Dia tersenyum bahagia dan berkata bahwa ia merasa tenang disana. Ia merasa bebas dan lepas dari semua masalah kehidupannya. Lalu Appa Siwon memeluk Omma dengan erat dan tersenyum hangat lalu pergi dengan senyuman diwajahnya. Ia menitipkan Siwon padamu Yoong”

                Yoona hanya mengangguk berusaha menghentikan aliran air matanya. “Kau dan Siwon harus hidup bahagia sepertiku dan Appa Siwon. Hanya maut yang bisa memisahkan kalian. Omma minta maaf karena Omma mungkin tidak akan bisa melihat cucu-cucu Omma. Omma hanya berharap kau bisa tabah menghadapi semua ini.” Suara Mrs.Choi terdengar semakin pelan dan nafasnya pun menjadi tidak beraturan. Yoona menyadari itu dan segera berdiri memanggil Leeteuk tapi Mrs.Choi menahannya. “Omma bertahanlah” Bisik Yoona panik. “Tenang saja aku baik-baik saja. Jangan pergi ,dengarkan permintaan terakhirku dulu” Yoona kembali duduk disamping ranjang Mrs.Choi lalu membelai wajah Mrs.Choi dengan lembut. “Yoong maukah kau menjaga Siwon? Menjadi teman hidupnya selamanya dan yang terpenting adalah Jagalah keluarga kita agar tidak terjadi dendam apapun diantaranya. Omma menyayangimu Yoong. Omma bahagia Siwon mendapatan pendamping hidup sebaik dirimu. Terima kasih…..  Appa Siwon sudah menungguku. Sekarang aku bisa pergi dengan tenang”

                Mrs.Choi tersenyum bahagia dan memejamkan air matanya. Setetes air mata pun mengalir dari ujung matanya membasahi wajahnya yang pucat itu. Yoona menghapus air mata Mrs.Choi dan mengguncangkan tubuh mertuanya. “Omma…” Bisik Yoona pelan tapi Mrs.Choi tidak menjawabnya. “Omma… Jangan lakukan ini.  Aku tidak bisa menghadapi Siwon Oppa dalam keadaan seperti ini. Omma jangan pergi” Dengan tangan bergetar Yoona mencoba meraih tangan Mrs.Choi untuk memeriksa nadinya. “Omma… Hyung… Leeteuk hyung” Teriak Yoona dari dalam. Leeteuk dan Siwon segera memasuki kamar ibunya itu. Wajah Siwon berubah menjadi pucat melihat Yoona memeluk tubuh ibunya itu sambil menangis sedangkan hyungnya itu segera meraih pergelangan tangan ibunya dan memeriksa nadinya. Siwon melihat Leeteuk menggeleng lalu meneteskan air matanya dan segera memeluk ibunya bersama Yoona.

                Dengan langkah gontai Siwon mendekati mereka. Setetes cairan itu akhirnya berhasil mendesak keluar menembus matanya. Semakin dekat Siwon melangkah semakin banyak pula tetesan air mata yang keluar dari ujung matanya. “Hyung kenapa kau memeluk Omma seperti itu? Biarkan Omma tidur. Ia pasti lelah sekali” Kata Siwon pelan. Leeteuk mengalihkan pandangannya kearah adiknya itu dan berkata “Omma sudah tidak ada Won-ah. Omma sudah pergi kau harus merelakannya” Siwon menggeleng dan memeluk ibunya dengan lembut. “Tidak mungkin. Lihatlah hyung Omma tersenyum” Kata Siwon sambil tersenyum sedih. “Yoong apa yang kau lakukan? Kenapa Omma tiba-tiba menjadi seperti ini?” Tanya Siwon kearah istrinya itu. “Mianhae Oppa” Leeteuk memeluk adiknya dan berkata “Ini bukan salah Yoona. Kita harus merelakan Omma pergi Siwon-ah. Biarkan Omma tenang bersama Appa disana”

Untitled (2)

                Hati Yoona terasa sakit melihat Siwon dan Leeteuk yang berpelukan sambil menangis. Leeteuk menyadari Yoona yang terus terdiam tak berani mendekat. Leeteuk segera melambaikan tangannya kearah Yoona dan menariknya ikut masuk kedalam pelukannya bersama Siwon. Akhirnya mereka bertiga menangis bersama meratapi kepergian salah satu orang yang sangat mereka cintai itu.

SKIP >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Yoona POV

                Sudah 3 minggu berlalu sejak kematian Appa dan Omma Siwon Oppa. Kini aku hidup dirumah Siwon Oppa. bersama Leeteuk hyung juga. Kesedihan masih menyelimuti rumah ini dan rasa bersalah pun masih terus bergejolak dalam hatiku. Leeteuk hyung selalu berkata padaku bahwa itu semua bukan salahku,  tapi tetap saja aku tidak bisa membalikkan badanku begitu saja dan menganggap bahwa semua ini tidak ada hubungannya denganku. Bagaimanapun semua kesedihan ini berawal dari peristiwa terbunuhnya Appa Siwon oleh Appaku sendiri. Lalu kematian Omma Siwon pun semakin merenggut kebahagiaan keluarga ini. Tidak bisa dipungkiri bahwa semua itu memberikan efek yang besar diantara hubunganku dan Siwon Oppa. Siwon Oppa menjadi jarang berbicara denganku. Ia terus saja bekerja dan berkata bahwa ia ingin membanggakan Appanya dan memajukan Hyundai seperti impian Appanya.

                Siwon Oppa selalu pulang malam dan pergi pagi-pagi sekali. Tapi aku tidak bisa menyalahkannya karena aku tahu bahwa Siwon Oppa mungkin membutuhkan sedikit  waktu untuk menerima semua ini dan tentunya untuk menerimaku seperti dulu lagi. Tapi berapa lama aku harus menunggunya?Apakah 3 minggu itu belum cukup untuknya? Haruskah aku terus bersabar seperti ini? Menunggunya tiap malam berharap dia akan datang lalu makan malam bersamaku atau setidaknya berharap dia akan datang lalu menyempatkan waktunya untuk memberikan ucapan tidur untukku. Seberapa keras aku berusaha untuk bangun lebih awal tapi tetap saja ia sudah menghilang dari sisiku tanpa mengucapkan sepatah katapun. Sosoknya yang kian menjauh semakin memperlebar kekosongan dihatiku

                Senyuman manisnya pun itu menjadi pemandangan langka untukku. Matanya terus memancarkan kesedihan yang mendalam. Bahkan ia tidak pernah menelefonku hanya untuk sekedar menanyakan kabarku. Apa dia begitu membenciku? Hatiku menjadi sesak dan sakit jika mengingat semua itu. Mataku pun sudah mulai lelah mengeluarkan cairan bening itu. Hubungan kami sudah tidak sehangat dulu. Tapi walau bagaimanapun aku tidak akan bisa meninggalkan Siwon Oppa karena hatiku masih bergetar untuknya. Jauh dilubuk hatiku aku yakin masih ada sedikit sinar dan harapan untuk rumah tangga kami ini. Rumah tangga yang dibangun dengan susah payah dan penuh pengorbanan ini tidak akan kubiarkan runtuh begitu saja. Mungkin aku memang harus bersabar lebih lama lagi dan terus menunggu Siwon Oppa membuka hatinya lagi untukku.

                Tidak terasa sudah lama duduk dibangku taman ini memandangi beberapa anak kecil yang tengah asyik bermain. Aku tersenyum dan menghapus air mataku dengan ujung-ujung jariku. Aku melihat jam tangan yang melingkar ditanganku menunjukkan pukul 4 sore. Aku segera berdiri dan melangkah menuju mobil Mr.Lee yang tengah menungguku diujung sana. Walaupun aku tahu Siwon Oppa tidak akan pulang tapi aku akan tetap berusaha memasak makan malam untuknya. Tiba-tiba aku melihat sesosok pria yang sepertinya tidak asing untukku. Dia sedang bermain-main bersama beberapa anak itu. Pria itu tersenyum kearahku dan melambaikan tangannya. Ia memberikan beberapa balon itu kepada anak disekitarnya lalu berjalan kearahku.

                “Hai Yoong…” Sapa Donghae Oppa lembut. Sudah beberapa minggu tidak melihatnya sepertinya dia sudah berubah. “Hai Oppa” Balasku sambil tersenyum kaku masih sedikit takut jika mengingat kejadian waktu itu. “Ah apa yang kau lakukan disini? Mana Siwon?” Tanyanya bingung sambil mencari keberadaan Siwon Oppa. “Siwon Oppa masih bekerja” Donghae Oppa hanya mengangguk dan terdiam. Aku pun berusaha mencairkan suasana tapi sayangnya tidak ada satupun kata yang muncul dikepalaku. “Yoong Oppa minta maaf atas semuanya. Oppa malu dengan diri Oppa sendiri, Sekarang Oppa sudah merelakanmu dengan Siwon. Oppa akan menjauh darimu. Semoga kau bahagia” Kata Donghae Oppa dengan senyuman tipis dibibirnya. “Kita bisa menjadi sahabat Oppa. Kau tidak perlu menjauh dariku. Aku sudah menganggapmu seperti kakakku sendiri”

                Donghae tersenyum kearahku dan aku dapat melihat ketulusan dimatanya. Sepertinya dia sudah benar-benar merelakanku. “Oppa jika kau ada waktu nanti malam aku mengundangmu untuk makan malam. Apa kau mau?” Donghae Oppa terlihat berfikir sejenak dan berkata “Baiklah. Lagipula Oppa juga berencana untuk meminta maaf pada Siwon. Semoga aku dapat memperbaiki hubunganku dengan Siwon” Aku tersenyum dan mengangguk setuju dengan ide bagus dari Donghae Oppa. “Baiklah Oppa aku akan menunggumu. Sampai jumpa” Aku melangkah pergi dan melambaikan tanganku kearah Donghae Oppa yang tersenyum lebar kearahku. Dari dalam mobil aku masih menatap Donghae Oppa yang tersenyum lebar kearahku berharap bahwa Siwon Oppalah yang berdiri disana dan tersenyum lebar seperti itu. Aku memejamkan mataku dan tersenyum mencoba menguatkan hatiku. Kuambil ponsel dari tas kecilku dan segera kukirim sebuah pesan singkat untuk SIwon Oppa.

Author POV

                “Teng… Teng…” Akhirnya jam dinding kuno bergaya eropa itu pun berbunyi 8 kali menunjukkan pukul 8 malam. Makanan didepan Yoona sudah mulai dingin kehilangan kehangatannya. Yoona menghela nafas panjang dan menahan air matanya agar tidak jatuh membasahi piring kosong didepannya itu. “Oppa kita makan duluan saja. Sepertinya Siwon Oppa sedang sibuk” Yoona tersenyum pahit kearah Donghae yang menatapnya dengan sedih. “Mungkin kita bisa menunggu lebih lama lagi Yoong. Mungkin Siwon sedang berada dijalan” Kata Donghae ceria mencoba memberikan sedikit harapan untuk Yoona. Dari tatapan Yoona dan kejadian malam ini Donghae dapat merasakan bahwa telah terjadi sesuatu diantara hubungan Siwon dan Yoona.

                “Ani… tidak usah Oppa. Lagipula makanan ini sudah mulai dingin. Aku juga sangat lapar, Siwon Oppa tidak akan keberatan jika kita makan duluan” Donghae menatap Yoona dengan sedih dan mengangguk lalu mulai mengambil beberapa makanan didepannya. “Mana Leeteuk hyung?” Tanya Donghae mencoba mengalihkan pikiran Yoona dari Siwon. “Leeteuk hyung ada seminar di luar negeri. Dia sangat sibuk akhir-akhir ini” Donghae hanya mengangguk dan keheningan pun berhasil mengambil alih suasana diantara mereka. Beberapa menit kemudian mereka telah menyelesaikan makanan mereka masing-masing. Donghae dan Yoona berjalan-jalan ditaman belakang rumah Siwon sambil berbincang-cincang. “Terima kasih Oppa telah datang hari ini. Setidaknya kau bisa menemaniku dirumah sebesar ini. Haha… Jadi apa kau sudah menemukan wanita penggantiku?” Donghae terdiam dan tersenyum “Belum ada yang bisa menggantikanmu. Tapi ada seorang wanita yang berhasil menarik perhatianku. Namanya Jessica. Dia sangat cerewet. Haha”

                Yoona tersenyum dan kembali melihat jam ditangannya yang menunjukkan pukul 9 malam. “Jadi apa kau dan Siwon baik-baik saja? Kenapa Siwon belum pulang?” Yoona terdiam merasakan luka dihatinya yang kembali terbuka lagi oleh pertanyaan Donghae. Yoona merasakan kakinya melemas dan ia segera duduk di sebuah bangku didekat mereka. “Aku tidak tahu Oppa… Siwon Oppa menjadi begitu dingin. Aku tidak tahu kapan ia akan pulang. Aku jarang bertemu dengannya. Aku takut Oppa. Bagaimana jika Siwon Oppa membenciku? Apa dia tidak mencintaiku lagi? Atau dia telah menyesal menikah denganku?” Kali ini Yoona tidak sanggup menahannya lagi dan ia mulai terisak. Donghae duduk disamping Yoona dan menatap Yoona dengan sedih. “sshhtt… Jangan berkata seperti itu. Siwon hanya butuh waktu Yoong. Jika Oppa berada diposisinya pun mungkin Oppa akan seperti itu. Semua ini Tidak mudah untuk Siwon Yoong. Tapi Oppa yakin Siwon akan segera kembali” Donghae mencoba menenangkan Yoona dan menepuk-nepuk bahu Yoona.

                Setelah berhasil menenangkan Yoona, Donghae tersenyum dan menghapus air mata Yoona. “Yoong Oppa pulang dulu. Rasanya tidak baik jika seorang pria mengunjungi seorang wanita sampai semalam ini. Hahaha Jaga dirimu baik-baik. Oh Iya makanlah yang banyak, badanmu itu terlihat sedikit kurus. Semoga aura shikshinmu segera kembali. Sampai jumpa” Yoona tersenyum dan memukul bahu Donghae “Aishh kau mau pulang saja cerewet sekali Oppa” Donghae tertawa dan memeluk Yoona untuk terakhir kalinya. Yoona membalas pelukan Donghae dan tersenyum “Gomawo Oppa. Semoga kau bahagia” Donghae tersenyum dan berkata “Semoga kau juga bahagia. Aku tidak sabar melihat Yoona kecil berlari kearahku dan memanggilku Ahjussii” Yoona tersenyum pahit dan berkata “Kau harus menunggu lama untuk itu Oppa” Donghae tersenyum dan berkata “Tidak akan. Aku yakin sebentar lagi akan ada malaikat kecil yang memanggilku paman. Jangan sedih seperti itu. Yang kau perlukan hanya waktu dan kesabaran Yoong. Sampai jumpa” Donghae melambaikan tangannya dan melangkah pergi.Yoona tersenyum lalu melangkah masuk kedalam rumahnya yang sepi itu.

SIWON POV

                Hari ini semua pekerjaanku dikantor selesai. Aku melihat jam ditanganku masih menunjukkan pukul 8 malam. Apa aku harus pulang? Apa aku bisa bertemu Yoona? Kenapa aku menjadi seperti ini? Kenapa aku menjauhinya? Semua ini terjadi bukan salahnya tapi entah kenapa jika menatap wajah Yoona, Kepalaku selalu mengingatkanku mengenai kejadian itu. Bayang-bayang itu selalu muncul ketika mataku menatap matanya. Dan seketika itu juga aku merasa dapat melihat kembali dengan jelas darah Appa ditanganku. “Ah pabooo” Kataku kesal pada diriku sendiri sambil meremas rambutku. Walaupun aku begitu mencintainya tapi aku masih belum bisa menyentuhnya lagi.  “Mianhae Yoong” Aku berharap dapat segera memperbaiki semua sikapku tapi setiap kali aku mencoba, kembali bayang-bayang itu menghantuiku.

                Aku menghembuskan nafas lelahku lalu meraih ponselku dan mataku membulat menyadari ada beberapa pesan singkat dari Yoona sejak beberapa hari yang lalu. Aku membacanya satu persatu

“Oppa apa kau lelah? Bisakah sepulang kerja nanti kau mengantarku kerumah Omma?”

“Oppa bisakah kau pulang cepat hari ini? Aku akan menunggumu Saranghaeyo”

“Oppa hari ini Leeteuk hyung pergi keluar negeri. Bisakah kita pergi bersama? Aku bosan berada sendirian dirumahmu yang besar ini”

“Oppa apa kau marah padaku? Aku minta maaf atas semuanya. Aku akan menunggumu menerimaku lagi. Saranghae”

“Oppa hari ini datanglah untuk makan malam bersama. Donghae Oppa ingin mengatakan sesuatu padamu. Kami menunggumu. Saranghae

                Hatiku tersentuh membaca beberapa sms Yoona yang belum sempat kubaca itu. Mungkin sudah saatnya aku mencoba untuk membuka hatiku lagi untuknya. Aku menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan. Aku pasti bisa melawan semua bayang-bayang itu. Aku kembali menatap layar ponselku ada sebuah nama yang menarik perhatianku. “Donghae? Apa yang ingin dia katakan kepadaku?” Aku tersenyum dan segera meraih jasku dan berjalan keluar ruanganku.

                Setelah beberapa menit mengarungi jalanan Kota Seoul yang sedikit padat ini. Akhirnya aku telah sampai didepan rumahku. Dengan senyuman diwajah aku membuka pintu rumahku dan langsung disambut ceriah oleh beberapa pelayanku. “Mana Yoona?” Tanyaku pada salah satu pelayanku. “Nona ada ditaman belakang” Aku menaikkan alisku sedikit bingung bukankah seharusnya mereka ada di ruang makan tapi kenapa malah ada ditaman selarut ini. Hatiku merasa sedikit tidak enak tapi sepertinya ini juga salahku sendiri yang terlambat datang. Mungkin mereka sudah makan duluan. Aku melepas jasku dan segera berjalan menuju taman dibelakang rumahku. Kulihat sesosok wanita tengah berpelukan dengan seorang namja. “Apa itu Yoona dan Donghae?”        Hatiku sakit menyadari bahwa sesosok pria dan wanita itu benar-benar Yoona dan Donghae. Donghae memeluk Yoona dan istriku pun membalas pelukan itu sangat dalam. Impianku untuk memeluk Yoona dan meminta maaf padanya pun hancur berkeping-keping melihat semua drama mereka. Donghae melambaikan tangannya kearah Yoona dan berjalan pergi menuju pintu keluar yang lain. Sedangkan Yoona tidak memalingkan pandangannya dari Donghae sampai Donghae benar-benar hilang dari pandangannya. Aku mengepalkan tanganku dan kembali memakai jas ditanganku. “Tuan anda mau kemana?” Tanya salah satu pelayanku. “Aku ada urusan sebentar. Jangan beritahu Yoona bahwa aku pulang” Aku tahu Yoona tidak mungkin selingkuh dariku tapi tetap saja aku tidak bisa bertemu Yoona dengan emosi seperti ini

———————————————————————————————————————————

Author POV

                Dengan baju tidur yang membalut tubuhnya, Yoona terbaring sambil menatap daerah kosong disampingnya. Sudah pukul 12 malam tapi namja yang ditunggu-tunggunya itu pun belum juga menampakkan wajahnya. Yoona kembali menghela nafas. “Oppa apa kau akan terus membuatku menunggu seperti ini sampai akhir hidupku?” Tanya Yoona sedih pada dirinya sendiri. Kepalanya terasa begitu berat. Tapi matanya tetap menolak untuk terpejam. Tiba-tiba Yoona mendengar suara pintu terbuka. Dengan cepat ia memejamkan kedua matanya. Siwon melepas dasi dan jasnya juga sabuk yang mulai membuat kulitnya iritasi akibat tak pernah dilepas. Siwon melangkah masuk sambil meregangkan seluruh otot-ototnya.

                “Arrgghhh…” Ucap Siwon merasakan tulang-tulangnya bergeser memberikan sedikit rasa ngilu dipunggungnya. Siwon berbaring disamping Yoona dan menatap setiap inchi wajahnya tanpa terlewati sedikitpun. “Selamat tidur” Ucap Siwon sambil mendekatkan wajahnya untuk mencium Yoona. Tapi belum sempat ciuman itu terjadi kembali muncul bayangan-bayangan kematian ayah dan Ibunya, membuat Siwon terkejut lalu segera mengurungkan niatnya untuk mencium istrinya itu.

                Keringat dingin mengalir dari ujung rambutnya. Siwon meremas rambutnya dan berkata frustasi “Sial kenapa bayangan itu terus muncul dikepalaku. Akhh… kenapa aku tidak bisa melupakan semua itu. Kenapa semua ini harus terjadi pada kita Yoong?” Siwon menghempaskan tubuhnya diatas sofa itu lalu memejamkan matanya sambil memijat kepalanya. Tiba-tiba Siwon merasakan seseorang menyentuh wajahnya. Tangannya terasa begitu hangat, Siwon membuka matanya dan tersenyum kearah istrinya itu. “Oppa… kau kemana saja?” Tanya Yoona pelan sambil memeluk Siwon. Siwon segera melepas pelukan Yoona dengan cepat bagaikan api telah menyentuh tubuhnya. “Dari kantor Yoong. Oppa mandi dulu” Jawab Siwon dingin dan segera berjalan menuju kamar mandi.

                “Oppa apa kau akan terus menjauhiku seperti ini? Sebenarnya apa yang kau inginkan Oppa? Kau bahkan tidak rela meluangkan waktumu untuk memelukku? Sebenarnya kau menganggapku apa Oppa? Aku adalah istrimu tapi aku tidak pernah mendapatkan sedikitpun waktumu. Aku menunggumu setiap malam berharap kau akan datang dan memeluk tubuhku hangat. Aku selalu berusaha bangun sepagi mungkin berharap masih bisa bertemu denganmu dan berbicara sedikit denganmu” Yoona kini tidak bisa menahan lagi kesabarannya. Air matapun mengalir semakin deras dari kedua matanya. Siwon menatap Yoona dengan sedih. “Mianhae Yoong Oppa tidak bermaksud seperti itu. Oppa sangat mencintaimu”

                “Tidak. Jika Oppa mencintaiku Oppa tidak akan memperlakukanku seperti orang asing. Jika Oppa mencintaiku maka Oppa akan selalu berada disisiku setiap malam. Tapi kau tidak ada Oppa. Kau tidak pernah ada. Aku tahu Oppa kau masih tidak bisa menerimaku akibat semua kejadian itu. Aku memberimu waktu Oppa tapi kau tidak pernah membuka lagi hatimu untukku” Yoona menangis dan memalingkan wajahnya dari Siwon lalu jatuh terduduk diranjangnya.

love-rain_Jang-Geun-Seok_Yoona-SNSD

                “Yoong Bukan begitu Oppa tidak pernah menyalahkanmu. Hanya saja…” Siwon mencoba menghampiri Yoona yang menangis sambil membenamkan wajahnya diantara kedua tangannya. “Hanya saja apa Oppa? Hanya saja kau tidak bisa menerimaku lagi kan? Kau tidak mencintaiku lagi kan? Kau tidak sanggup hidup dengan anak dari pembunuh ayahmu. Iya kan Oppa?” Siwon terdiam mendengar perkataan Yoona. Siwon menatap Yoona sedih berusaha menemukan kata-kata yang tepat. Tiba-tiba Yoona berdiri dan membuka lemarinya lalu mengambil beberapa pakaiannya. “Yoong apa yang kau lakukan?” Tanya Siwon panik. Tiba-tiba pusing dikepala Yoona semakin menjadi-jadi. Yoona memijat kepalanya sejenak dan menggeleng-gelengkan kepalanya berharap kepalanya akan bersahabat dengannya sekarang.

                “Yoong kau mau kemana?” Tanya Siwon sekali lagi. “Aku ingin pergi Oppa. Jika kau tidak sanggup hidup denganku maka aku akan pergi sekarang juga. Terima kasih untuk semuanya Oppa tapi aku tidak bisa terus menunggumu seperti ini” Yoona menutup tasnya dan melangkah pergi tak menghiraukan sakit dikepalanya yang kian terasa. Dengan cepat Siwon menahannya dan seketika tangan Siwon menyentuh tangan hangat Yoona, wajah Siwon berubah menjadi panik. “Yoong badanmu panas. Apa kau tidak apa-apa? Jangan pergi seperti ini Yoong. Oppa tidak bisa hidup tanpamu” Bujuk Siwon sambil memeluk Yoona. Dengan cepat Yoona melepas pelukan Siwon dan berkata dengan penuh amarah “Tidak bisa hidup tanpaku? Oppa sadarlah kau sudah berhasil hidup tanpaku selama ini. Kau bahkan hanya menganggapku seperti patung yang menghiasi rumahmu kan? Kau hanya menganggapku seperti boneka tak hidup yang terus menganggu hidupmu.”

                “Apa semua ini karena Donghae? Apa kau sekarang lebih memilihnya? Kau belum puas berpelukan dengannya?” Kali ini Siwon ikut emosi. Yoona ingin berteriak kearah Siwon tapi langkah nya menjadi gontai kekanan. Tiba-tiba kakinya terasa begitu lemas. Siwon segera membantu Yoona berdiri tapi Yoona menolak bantuan Siwon. “Terserah Oppa… aku lelah dengan semua ini” Teriak Yoona yang terakhir meluapkan segala emosinya. Air matanya pun mengalir semakin deras. Dengan sekuat tenaga Yoona berjalan kearah pintu kamarnya. Sakit dikepalanya kembali menyerangnya dan kali ini berhasil merenggut kesadarannya. “Yoong… Yoong bangun” Yoona dapat mendengar teriakan panik dari suaminya itu tapi bibirnya terlalu lemah untuk membalas dan matanya pun akhirnya memilih untuk terpejam menutup diri dari dunia nyata.

———————————————————————————————————————————

                “Tuan apa yang terjadi?” Tanya seorang suster dirumah sakit itu. “Aku tidak tahu tiba-tiba istriku pingsan, cepat tolong dia” Suster itu menatap Siwon dengan wajah terkejut “Mwo? Bukankah anda adik Dr.Leeteuk?” Siwon mengangguk. “Sudahlah cepat selamatkan istriku” Beberapa petugas rumah sakit yang lain segera menolong Yoona. Siwon mengikuti mereka dengan wajah panik dokter wanita itu memeriksa tubuh Yoona dengan seksama. Tiba-tiba ia tersenyum. “Tuan Choi” Panggil dokter itu. Siwon segera beralih dari sisi Yoona dan duduk didepan dokter itu. “Apa terjadi sesuatu? Badannya terasa panas dan sepertinya kepalanya itu terlihat sakit. Bagaimana keadaan Yoona?” Tanya Siwon panik.

                Dokter itu melemparkan tatapan kesal kearah Siwon membuat Siwon semakin panik. “Maaf Tuan Choi tapi sebagai suami yang baik seharusnya kau tidak membiarkan istri anda dalam kondisi stress seperti itu. Anda pasti tahukan bahwa stress itu berakibat buruk bagi istri anda maupun bayi dalam kandungannya?” Siwon terdiam dan menatap dokter itu dengan mulut terbuka. “Huh? AKu tidak mengerti” Dokter itu menghela nafas panjang dan menggeleng kearah Siwon. “Anda tidak tahu? Istri anda positif mengandung. Kalau begitu saya ucapkan selamat” Siwon masih terdiam tanpa ekspresi. “Huh? Apa? A..Apa kau bercanda? Berapa usia kandungannya?”

                “ 4 minggu. Saya akan menuliskan beberapa obat untuk nyonya Choi. Ingat anda tidak boleh membuatnya stress” Siwon segera berdiri dan menatap wajah Yoona dengan penuh kebahagiaan. Rasanya seperti berjuta-juta bunga telah tumbuh dan mekar dihatinya. Siwon mengecup dahi Yoona dengan lembut lalu beralih mencium perut datar Yoona. “Saranghae Im Yoona”

                Yoona telah dipindahkan kekamar perawatannya untuk sementara sambil menunggu kesadarannya kembali. Siwon terus menggenggam erat tangan Yoona. Senyuman pun terus mengembang diwajahnya. Siwon menyentuh lembut perut datar Yoona. Semua ini terasa seperti keajaiban baginya. Setidaknya sedikit sinar harapan pun kembali muncul diantara mereka. Perlahan Yoona mulai membuka matanya. Pupilnya membesar dan kembali mengecil mencoba beradaptasi dengan cahaya ruangan itu. Yoona menatap Siwon masih dengan wajah kesal bercampur sedih. Saat ini Yoona tengah menatap Siwon yang terus meletakkan tangannya diperutnya. Yoona merasa aneh dengan perlakuan Siwon, ia segera melepas tangan Siwon dari perutnya. “Yoong kau sudah bangun?” Tanya Siwon penuh rasa cinta, Yoona melepas genggaman tangan Siwon. Siwon mengerti semua itu dan tidak protes dengan perlakuan Yoona.

                “Yoong… Mianhae. Jeongmal mianhae. Oppa tidak bermaksud menjauhimu, hanya saja setiap kali Oppa ingin menyentuhmu tiba-tiba bayang-bayang itu selalu muncul tiba-tiba. Oppa berjanji akan selalu berada disisimu Yoong. Percayalah” Yoona masih mengalihkan pandangannya kearah lain tak mau menatap wajah suaminya. Air matanya menetes sekali lagi mewakili perasaannya yang masih sakit. “Oppa aku ingin tinggal bersama Taeyeon dan Omma” Kata-kata Yoona barusan seperti sebuah meriam meledak dan menghantam hatinya. Bagaimana mungkin Siwon membiarkan Yoona pergi dalam keadaan seperti ini.

                “Yoong… Oppa mengerti jika kau masih marah tapi Oppa mohon jangan pisahkan Oppa dengan buah cinta kita.” Yoona membulatkan matanya seketika dan menatap mata merah Siwon dengan wajah terkejut. “Mwo? Anak? Anak siapa?” Siwon tersenyum dan kembali membelai perut datar Yoona dengan lembut. “Tentu saja anak kita. Didalam sini malaikat kita tengah tumbuh dengan baik Yoong. Kita berhasil menciptakan salah satu Yoona kecil dan Siwon-siwon junior kita yang pertama”Siwon memeluk Yoona tapi Yoona tidak membalas pelukan Siwon. Yoona terus menatap dingin Siwon. “Ini tidak akan mengubah keputusanku Oppa” Kali ini hati SIwon seakan benar-benar terbelah menjadi dua.

                “Yoong… Oppa mohon jangan lakukan ini. Oppa tidak memiliki siapa-siapa lagi. Appa sudah pergi lalu Omma pun ikut pergi. Leeteuk hyung pun juga sangat sibuk dengan pekerjaannya. Apa kau tega memisahkan ayah dan anaknya? Apa kau tega Yoong membiarkannya hidup tanpa seorang ayah? Oppa mohon jangan menghukum Oppa dengan cara seperti ini. Oppa tidak mau kehilangan siapa-siapa lagi. Oppa minta maaf sekali lagi Yoong” Siwon benar-benar terisak dan membenamkan wajahnya diatas kasur rumah sakit itu. Yoona tertawa dan meremas rambut Siwon dengan tangan kanannya. “Siwon Pabooo… Kau menyebalkan Oppa. Walaupun kau telah menyakitiku begitu dalam tetap saja hatiku selalu menunggumu dan memaafkanmu. Jika sekali lagi kau melakukan ini, aku benar-benar tidak akan memaafkanmu”

                Siwon menghapus air matanya dan mendarat ciumannya dengan lembut di bibir Yoona. “Aishhh lihatlah… Appamu benar-benar mesum” Kata Yoona sambil mengelus perutnya. “Hahaha biar saja, Appa seperti ini karena Ommamu ini sangat menggemaskan. Semoga kau menjadi anak yang baik dan tidak shikshin seperti Omma” Yoona memukul kepala Siwon tapi Siwon malah menyerbu Yoona dengan ciumannya. “Saranghae Choi Yoona” Yoona tersenyum “Saranghae Choi Siwon”

SKIP 8 bulan kemudian  ——————————————————————————————————

                “Omo? Baby bisakah kau berhenti menendang perut Omma. Sepertinya kau akan menjadi pemain sepak bola yang hebat” Yoona tertawa kecil sambil mengelus perutnya yang besar itu. Sekali lagi Yoona merasakan tendangan kecil dibagian perutnya. “Apa jadi kau setuju menjadi pemain bola? Hmm sepertinya Appa juga tidak keberatan dengan itu. Hahaha jadi kau setuju?” Tanya Yoona lagi dan kembali mendapatkan tendangan kecil sebagai respon dari anaknya itu. Siwon tertawa kecil melihat Yoona yang berbicara sendiri seperti itu. Ia segera menghampiri Yoona dan mencium perut Yoona dengan penuh kasih sayang. “Aigoo bagaimana kabar anak Appa?” Yoona tersenyum dan berbisik dengan wajah polosnya “Dia ingin menjadi pemain bola” Siwon tertawa mendengar kata-kata Yoona. “Heh? Hahaha dari mana kau tahu yeobo? Kau ini benar-benar Hahaha” Yoona dan Siwon tertawa bersama. “Jadi kapan anak kalian akan lahir Yoong?” Tanya Donghae dan Jessica mendekat masih dengan gaun pengantin mereka masing-masing.

                “Entahlah dia terus menendang sepertinya dalam beberapa hari lagi. Selamat ya Oppa” Kata Yoona tersenyum bahagia. “Selamat juga untukmu Jessica” Kata Siwon menambahkan. Leeteuk dan Taeyeon pun ikut menghampiri mereka. “Hmm jadi kapan Leeteuk hyung akan melamarmu eonni?” Goda Yoona yang langsung mendapatkan death glare dari Leeteuk. “Anii aku tidak tahu… Haha  sepetinya namja ini memang suka sekali menguji kesabaranku” Kata Taeyeon sambil tertawa. “Hahaha tunggu saja Yoong, aku tidak akan membiarkan keponakanku ini bermain sendirian Hahaha” Mereka semua tertawa bersama  penuh kebahagiaan. Akhirnya semua cobaan itu telah berlalu. Donghae sudah berhasil melupakan Yoona dan menikah dengan Jessica sedangkan Leeteuk pun sudah menjadi tunangan Taeyeon

                “AAKhhhgghh” Teriak Yoona tiba-tiba sambil memegang bagian bawah perutnya. Mereka menjadi panik. “Yoong ada apa?” Tanya Siwon khawatir sambil membantu Yoona menyeimbangkan tubuhnya. “Ahkk sakit sekali Oppa.” Jawab Yoona sambil menggigit bagian bawah bibirnya. Leeteuk segera memeriksa Yoona dan tersenyum “Sepertinya sebentar lagi kau akan menjadi Appa Siwon-ah. Cepat bawa Yoona kerumah sakit” Taeyeon memukul bahu Leeteuk “Mwo? Apa kau bercanda? Bukankah seharusnya masih beberapa hari lagi?”

                Siwon dibantu Leeteuk dan Taeyeon segera membawa Yoona pergi dari pesta pernikahan Donghae. “Oppa Mianhae karena mengganggu acara pernikahanmu” Donghae tertawa “Ani… tidak masalah . Won-ah cepat bawa Yoona. Jangan lupa kabari kami jika anak kalian sudah lahir” Jessica dan Donghae mengantar Yoona ke mobil dan melambaikan tangannya. “Hati-hati”

 SKIPP

                “Ayo Nyonya Choi anda pasti bisa. Tinggal satu kali dorongan. Berjuanglah” Dokter itu tersenyum kearah Yoona. “Yeobo kau pasti bisa… Dorongan terakhir berjuanglah” Ucap Siwon menghapus keringat didahi istrinya itu. “Pabooo ini semua gara-gara kau Choi Siwon… Ughhkkk aku tidak akan memaafkanmu” Yoona menarik rambut Siwon sedangkan Siwon hanya pasrah atas segala perlakuan istrinya itu. Bajunya telah berubah menjadi berantakan dan Siwon yakin saat ini puluhan rambutnya telah rontok akibat ditarik oleh istrinya itu. Yoona mengeluarkan sisa tenaganya dan akhirnya suara tangisan bayi itupun pecah. Siwon mencium dahi Yoona begitu juga Yoona yang menghempaskan tubuhnya kembali keatas ranjang itu. “Selamat bayi laki-laki anda benar-benar sehat Tuan” Beberapa suster itu segera membersihkan bayi mereka.

                Siwon kembali ke sisi Yoona dan menyapu bibirnya dengan penuh rasa cinta. “Kau berhasil yeobo. Terima kasih” Yoona tersenyum lega kearah Siwon “Maaf Oppa karena telah menarik-narik rambutmu Hehe” Siwon tertawa “Tidak masalah. Jika kau melahirkan lagi sepertinya Oppa harus membuat kepala Oppa menjadi botak terlebih dahulu. Hahaha”

images

                “Tuan apa anda mau menggendongnya?” Siwon menatap anaknya dengan penuh rasa kagum sekaligus bangga. Makhluk dengan tangan kecil itu adalah darah dagingnya. Ia masih tidak percaya bahwa saat ini ia telah menjadi seorang ayah. “Ne. Tapi pelan-pelan saja” Ucap Siwon khawatir. Suster itu memberikan bayi itu kedalam pelukan ayahnya dengan lembut. Keringat dingin mengalir dari ujung rambut Siwon. Tangannya bergetar hebat merasakan kehangatan anaknya menyentuh bagian tangannya. Siwon menatap bayi kecil dalam pelukannya itu dengan bahagia. “Aigooo dia sangat tampan sepertiku” Kata Siwon yang disambut oleh tawa dari Yoona juga suster-suster disekitar mereka. “Hai aku adalah Appamu. Kau tahu Appa akan selalu mendukung setiap keputusanmu. Appa sangat menyayangimu” Siwon mencium bayinya dengan lembut. “Sekarang Appa akan memberikanmu pada Omma yang telah susah payah melahirkanmu”

                Siwon tersenyum kearah Yoona dan memberikan bayi itu kedalam gendongan Yoona. Yoona meneteskan air mata bahagianya lalu memeluk anaknya itu dengan penuh kasih sayang. Bayi itu membuka matanya dan tersenyum kearah Yoona. Seketika itu juga Yoona merasakan ikatan kuat diantara mereka. “Yeobo apa kau ingin memberinya nama?” Yoona tersenyum. “Aku akan memberinya nama Choi Yoonjae”

                “Kau tidak perlu memberinya nama yang sama dengan Appa. Kita harus maju yeobo kita tidak boleh mengaitkan masa lalu yang kelam itu dengan anak kita” Yoona tertawa dan berkata “Hmm baiklah kalau begitu aku akan memberinya nama Choi Minwoo” Siwon tersenyum dan mengangguk setuju. Siwon duduk disamping ranjang Yoona dan memeluk keluarga kecilnya itu. Tiba-tiba Leeteuk dan Taeyeon masuk. “Omo? Lucu sekali” Teriak Taeyeon langsung menghampiri Yoona. “Hahaha Siwon-ah apa yang terjadi denganmu? Kau terlihat seperti baru keluar dari kandang macan?” Leeteuk menertawakan penampilan Siwon yang berantakan itu. “Aisshh diamlah hyung”

                “Jadi siapa nama keponakanku yang lucu ini? Hmm dia begitu mirip denganmu Won-ah tapi sepertinya dia mewarisi mata Yoona Hahaha dia lucu sekali” Siwon tertawa bangga dan berkata “Tentu saja dia mirip denganku. Dia masih kecil tapi sudah mewarisi ketampananku Hehe” Yoona, Leeteuk dan Taeyeon tertawa bersama.

5 tahun kemudian ————————————————————————————————–

        images 3w424

        “Omma untuk apa kita pergi kesini?” Tanya Minwoo digendongan Yoona. “Kita akan bertemu kakek” Jawab Siwon sambil mengelus puncak kepala anaknya itu. Hari ini Siwon dan keluarga kecilnya itu mengunjungi Mr.Im yang masih menjalani hukumannya dipenjara. Beberapa saat kemudian polisi itu keluar bersama Mr.Im yang tersenyum bahagia melihat Minwoo. “Minwoo kau sudah besar ya?” Mr.Im langsung memeluk Minwoo dengan erat. Minwoo hanya terdiam. “Minwoo ini adalah kakekmu” Minwoo tersenyum dan membalas pelukan Mr.Im.

                “Aigoo dia sudah besar. Bagaimana kabar kalian?” Siwon dan Yoona tersenyum dan berkata “Baik Appa terima kasih” Yoona memeluk Appanya sedangkan Siwon masih sibuk menggendong anaknya. “Siwon-ah Appa minta maaf” Siwon tersenyum kearah Appa Yoona “Semua sudah berlalu. Kami semua sudah melupakan semua kejadian itu. Yang terpenting sudah tidak ada dendam lagi diantara keluarga kita”  Siwon menurunkan Minwoo dan memeluk Mr.Im “Jaga dirimu baik-baik Appa” Setelah beberapa lama berbincang akhirnya tiba saatnya untuk mereka pulang. “Appa jaga dirimu baik-baik kami pergi dulu” Yoona tersenyum dan memeluk Mr.Im. Siwon dan Yoona melangkah pergi tiba-tiba Minwoo ingin turun. Minwoo berlari kearah Mr.Im dan mencium wajahnya “Sampai jumpa kakek” Kata Minwoo lalu segera berlari kearah orangtuanya lagi. Mr.Im meneteskan air matanya terharu melihat keluarga kecil anaknya itu.

                “Appa kali ini kita akan kemana lagi?” Tanya Minwoo kesal. “Kita akan mengunjungi kakek dan nenek” Minwoo kembali bertanya dengan wajah polosnya “Mwo kakek lagi? Berapa kakek yang aku punya?”  Yoona menncium dahi anaknya itu dengan gemas dan berkata “Minwoo kau baru berusia 5 tahun tapi sudah cerewet sekali” Siwon tertawa dan berkata “Bukankah dia mewarisi sifatmu Yoong? Hahaha”

                Siwon dan keluarga kecilnya pun mengunjungi makam Mr.Choi dan Mrs.Choi yang terletak berdampingan. “Appa Omma hari ini aku membawa istriku yang cantik dan tentu saja cucumu yang sangat menggemaskan ini. Dia sudah besar sekarang” Kata Siwon bangga. “Ne Omma, Minwoo sangat mirip dengan Siwon Oppa. Hahaha kami sudah hidup bahagia sekarang Appa, Omma. Terima kasih atas semuanya” Yoona tersenyum senang dan memeluk erat Minwoo. Minwoo meletakkan serangkaian bunga diatas kedua makam kakek neneknya itu. “Omma… Lapar” Rengek Minwoo membuat Siwon tertawa. “Aigooo anak Appa shikshin sekali. Bukankah kau baru saja makan Minwoo?” Minwoo hanya tertawa dan menarik-narik baju Yoona. “Yeobo aku juga lapar” Bisik Yoona pelan.

                “Mwo? Hahaha Ibu dan anak sama saja. Baiklah Omma Appa sepertinya kami harus pergi dulu. Menantu dan cucumu yang shikshin ini sudah kelaparan. Hahaha” Siwon memberikan penghormatan terakhirnya sebelum melangkah pergi bersama keluarga kecilnya itu.

                Hari tengah menjadi gelap matahari pun sudah lama tenggelam dalam peraduannya. Kini hanya sinar bulan yang menemani Siwon dan Yoona dikamarnya. Yoona tengah berbaring sambil membaca sebuah buku diatas ranjangnya. Perlahan Siwon mulai berbaring dan mendekati Yoona. “Yeobo kau sangat cantik malam ini” Bisik Siwon sambil menghujani leher Yoona dengan ciumannya. “Yeobo biarkan aku membaca ini sebentar” Bisik Yoona sambil mencubit lengan Siwon. Siwon tidak menyerah begitu saja. Direbutnya buku Yoona lalu melemparnya kelantai. Siwon kembali menghujani Yoona dengan ciumannya. “Baiklah Tuan Choi karena kau tidak mau bersabar maka kau harus menanggung akibatnya” Dengan cepat Yoona berbalik menindih tubuh Siwon. “Minwoo sudah tidur?” Bisik Yoona ditelinga Siwon sambil mencium bibir Siwon. Siwon hanya mengangguk dan berbalik membalikkan tubuh Yoona dibawah.

                “Minwoo sudah tertidur pulas” Siwon berniat mencium Yoona tapi Yoona menahan bibir Siwon dengannya. “Yeobo apa lagi?” Tanya Siwon frustasi. Yoona tertawa menjepit hidung Siwon dengan jari-jarinya. “Hmm… Yeobo… sebenarnya…” Yoona mendekatkan wajah Siwon dan berbisik ditelinganya. Wajah Siwon berubah menjadi terkejut lalu kembali menyerbu Yoona dengan ciumannya. Tangan Siwon menyentuh perut Yoona dengan lembut. Siwon dan Yoona tersenyum bahagia diantara ciuman mereka . “Aku tidak sabar menunggu Minwoo kedua kita. Gomawo yeobo… Saranghae Choi Yoona” Yoona tersenyum dan kembali melanjutkan aktivitas malam mereka. Akhirnya tidak ada permusuhan lagi diantara keluarga Siwon dan Yoona. Mereka hidup bahagia selamanya

wink

FINISH———————————————————————————————————————–

               choi-siwon-and-yoona

Hehehe gimana? Akhirnya ff ini selesai juga Hehehe Chapter terakhir ini adalah chapter tercepat yang pernah author update. Author minta maaf ya kalau dalam pembuatan ff ini banyak buanget typo dan sering bikin kesel reader karena harus nunggu lama. Hehe…

                Author mau curhat dikit. Jadi sebenernya ff ini author buat setahun yang lalu dalam keadaan galau banget. Alhasil ffnya juga ikutan galau banget. Pada awalnya author udah pengen bikin ff ini sad ending tapi karena comment reader semua yang pengen happy end jadi author mengurungkan niatnya. Hahahaha Hufft cukup lelah bikin ff pertama ini disela-sela jadwal sekolah author yang padet banget tapi berkat comment reader semua berhasil ngasih author semangat untuk ngelanjutin ff ini.  Okay terima kasih ya buat semua reader baik yang udah ninggalin jejak ataupun yang belum. Jangan lupa comment dichapter terakhir ini Gomawo 🙂

My Memory In Your Eyes Chapter 11

Chapter 11

images 67

Matahari telah sampai tepat diatas bumi. Sinar cerahnya menemani beberapa anak-anak kecil yang tengah bermain kesana kemari. Semua orang terlihat sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Ada yan berpiknik, jogging, membeli es krim, mendengarkan musik dan lainnya. Terlihat begitu banyak anak-anak kecil yang berlarian kesana kemari, tawa-tawa murni mereka mengundang senyuman bagi siapapun yang melihatnya. Terlihat begitu lepas tanpa beban sedikitpun.

Namja dan Yeoja itu pun terus memandangi anak-anak itu. Entah kenapa melihat mereka tertawa, rasanya seperti mereka sendiri ikut merasakan kebahagiaan anak-anak itu.

“Oppa jika kau punya banyak uang kau harus membuat rumah dengan taman yang besar”Kata Yeoja itu memecah keheningan diantara mereka lalu membenamkan wajahnya dipelukan namja itu.

“Tentu saja. Oppa akan membuat taman yang besar Yoong. Tapi walaupun begitu taman ini tetap  akan menjadi tempat spesial nomor satu kita”

“Tapi apa kita akan tinggal berdua saja Oppa?”

“Tentu saja tidak. Kita akan tinggal bersama Yoona Junior  dan Siwon-Siwon kecil kita nanti Haha” Kata Siwon dengan wajah sedikit malu.

“Aisshhh Oppa… Kenapa begitu banyak sekali Siwon-Siwon kecil dibandingkan Yoona Junior?”

“Karena gaji Oppa akan habis dalam sehari jika ada banyak Yoona Junior yang shikshin Hahaha” Siwon kembali tertawa lepas menunjukkan kedua lesung pipitnya.

“Mwo? Dasar… Jika kita punya anak nanti, berjanjilah Oppa tidak akan menekan mereka dalam hal apapun. Kau harus memberi sedikit kebebasan untuk mereka. Kau harus memastikan bahwa anak kita nanti akan tertawa lepas seperti anak-anak itu” Kata Yoona sambil mengarahkan jarinya ke beberapa anak kecil yang tengah asyik berlari-lari saling mengejar satu sama lain.

Tiba-tiba semua anak-anak itu lenyap begitu saja dan sinar matahari pun meredup. Senyum orang-orang itu berubah menjadi mencekam dan mereka menghilang satu per satu. Rasa takut bercampur keringat dingin keluar dari ujung rambut Siwon. Suasana taman yang indah itu berubah menjadi sebuah rumah yang menyeramkan. Yoona pun menghilang dari pelukannya. Siwon melangkah masuk kedalam rumah itu dan wajahnya menjadi pucat melihat apa yang ada didepannya. Ia melihat dirinya sendiri tengah berlutut didepan seorang pria yang tidak lain adalah Appa Yoona.

Ketakutan kembali menghantui Siwon ketika melihat wajah Yoona yang berlinangan air mata. Siwon berlari kearah Yoona untuk menghapus air matanya. Tapi tangan-tangannya tidak bisa menyentuh wajah Yoona, tangan-tangannya terlihat seperti menembus wajah Yoona. “HENTIKAN!!!” Teriak Siwon frustasi tapi orang-orang disekitarnya itu tampak seperti tidak menyadari keberadaannya. Kali ini Siwon mencoba memukul wajah ayah Yoona tapi sekali lagi badannya menembus tubuh ayah Yoona.

“Aku akan terus berlutut sampai Appamu menyetujui kita. Aku mohon persetujuanmu”Siwon melihat dirinya yang lain berlutut dan menundukkan kepalanya. Kembali ayah Yoona mengangkat wajah Siwon lain itu lalu memukulnya keras. “Itu balasan karena membawa Yoona ke Jeju tanpa izinku” dan “Ini balasan karena kau berani membuat Yoona mencintaimu” Ia melihat ayah Yoona terus memukul dan menendang dirinya yang lain sampai tidak bertenaga. “Hentikan!!! Aku mohon Appa hentikan!!!” Teriak Yoona meraih tubuhnya dan memeluknya. Siwon melihat dirinya yang lain itu mengusap air mata Yoona dan tersenyum “Maaf karena mengotori bajumu dengan darahku” Kembali Siwon lain itu melepaskan diri dari pelukan Yoona dan berusaha berlutut “Kau boleh memukuliku sampai mati tapi sebelum itu terjadi aku akan terus berlutut dan berjuang untuk mendapat izinmu” Mata Siwon membulat mendengar perkataan dirinya yang lain itu. Siwon mengacak rambutnya frustasi. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa mereka tidak menyadari keberadaanku? Apa aku sudah meninggal? Lalu kenapa ada dua Siwon disini?

Tiba-tiba suasana kembali berganti. Sebuah Mobil Ferrari melaju dengan kencang.Kembali ia melihat dirinya yang lain terus menggenggam erat tangan Yoona disampingnya. Dari arah kanan sebuah mobil hitam melaju dengan kencang dan BRAKKK Mobil itu terlempar sejauh 5 meter. Terlihat kaca-kaca mobil berceceran dimana-mana disertai bercak-bercak darah dimana-mana”

“YOOONAAA !!!” Teriak Siwon keras membuka matanya seketika. Keringat dingin itu mengalir deras dari seluruh tubuhnya. “Tuan anda sudah bangun?” Siwon mengalihkan pandangannya menuju pria disampingnya yang tidak lain adalah Mr.Lee, salah satu anak buahnya. “Mr.Lee kita ada dimana? Apa terjadi sesuatu? Matahari itu berubah… Anak-anak itu menghilang? Apa yang terjadi?” Kata Siwon bertubi-tubi mencoba menceritakan apa yang dilihatnya tadi. “Tenang tuan itu hanya mimpi”

“Tidak itu bukan mimpi… Itu pasti bagian dari ingatanku. Aku ingat semuanya. Aku sudah mengingatnya, kau tidak perlu berpura-pura lagi. Appa juga tahu kalau aku sudah ingat semuanya.” Mr.Lee menatap Siwon dengan wajah khawatir lalu ia memberikan segelas air putih untuk menenangkan Siwon. Siwon meneguk air itu dengan cepat, matanya merah, tetapi perlahan wajah paniknya mulai menghilang. Siwon memegang kepalanya yang terasa berat dan pusing. Tiba-tiba mata SIwon membulat seketika begitu mengingat kejadian semalam “Yoona? Dimana Yoona? Apa yang Appa lakukan dengan Yoona? Jawab!!!” Teriak Siwon marah. Pintu itu terbuka dan Mr.Choi segera masuk dengan wajah tanpa ekspresi.

Siwon segera berlari kearah ayahnya dan menatapnya tajam. “Dimana Yoona? Apa yang kau lakukan?” Tanya Siwon bertubi-tubi. Mr.Choi melepaskan tangan anaknya itu dari bahunya lalu beralih menatap Mr.Lee. “Mr.Lee keluarlah sebentar, sebentar lagi kita akan sampai. Sebaiknya kau menyiapkan semuanya” Perintah Mr.Choi dengan suara yang dingin. Siwon menatap ayahnya dengan wajah bingung. Pandangan ayahnya begitu sendu tidak seperti biasanya. Bahkan ayahnya itu tidak menamparnya atas apa yang ia lakukan. Mr.Lee segera mengangguk dan melangkah keluar meninggalkan Siwon dan Mr.Choi sendirian.

“Duduklah dulu, jangan terbawa emosi” Kata Mr.Choi singkat lalu duduk diatas sofa yang menjadi tempat tidur Siwon tadi. “Tadi kau bilang kita akan segera sampai. Sebenarnya kau membawaku kemana?” Mr.Choi tertawa. “Dasar Paboo, apa kau tidak tahu kalau kita sedang berada dipesawat? Kau tidak menyadarinya?” Siwon segera membuka tirai disampingnya dan mulutnya terbuka lebar ketika menyadari bahwa saat ini hanya ada langit biru saja yang dapat ia lihat. “K-kau… membawaku kabur?” Tanya Siwon menahan emosi di hatinya yang sudah siap meledak. “Lebih tepatnya aku membawa kembali anakku yang kabur” Siwon merasa sedikit aneh dengan cara bicara Appanya ini yang terlihat tenang tanpa emosi. “Apa yang kau inginkan? Kenapa kau tidak berteriak dimuka ku sekarang? Kenapa kau tidak memukulku atau mungkin mengikat tanganku agar aku tidak kabur lagi? Kenapa kau begitu tenang?”

Mr.Choi menatap wajah kesal Siwon dan tertawa. Wajah Siwon menjadi semakin bingung. “Mana Yoona? Kau membawanya ke mana?” Tanya Siwon sekali lagi dengan nada serius. “Appa tidak tahu dimana istrimu berada” Jawab Mr.Choi sedikit menekankan kata ‘istri’ diantara ucapannya. Lidah Siwon terasa beku seketika seiring dengan wajahnya yang berubah menjadi pucat. “Ap.. Apa? Dari mana kau tahu?” Mr.Choi kembali tertawa dan meneguk segelas kopi didepannya. “Hmm aku sudah menjadi Appamu selama puluhan tahun. Sejauh apapun kau pergi tetap saja aku pasti bisa menemukanmu. Karena… Kau adalah anakku dan apapun yang kau lakukan tidak akan lepas dari pandanganku”

Siwon masih menatap ayahnya dengan tatapan terkejut. “Apalagi kau kabur dan tinggal dirumah itu.Tentu saja itu semakin mempermudah jalanku untuk menemukan keberadaanmu. Jadi bagaimana bulan madumu?” Tanya Mr.Choi sambil tersenyum yang malah membuat Siwon kebingungan dengan sikap ayahnya yang terlihat tenang-tenang saja mengetahui berita pernikahannya. “Err… menyenangkan” Kata Siwon pelan. “Mana Yoona? Kumohon jangan bersikap aneh seperti ini. Katakan dimana Yoona dan izinkan aku membawanya lagi. Aku akan melakukan apa saja”

“Bukan aku yang menculiknya. Mungkin Sejong yang membawanya” Siwon menatap ayahnya berusaha mencari kebohongan dimatanya yang tak bisa ia temukan. “Percayalah Appa tidak menculik Yoona. Malam itu mata-mata Appa menemukanmu tergelatak dijalanan dan Appa memutuskan untuk membawamu pulang. Sepertinya Sejong yang membawa Yoona pulang. Percayalah” Mr.Choi mencoba meyakinkan anaknya itu dengan sekuat tenaga. “Tapi kenapa tiba-tiba sikapmu berubah Appa? Lalu bagaimana bisa kau tahu kalau… Yoona dan aku ke Paris? Eh.. menikah?”

“Huh setelah menelusuri berbagai sudut Korea, Appa tetap tidak bisa menemukanmu jadi Appa berfikir mungkin kau pergi keluar negeri. Lalu tiba-tiba Leeteuk dan Ommamu entah kenapa tiba-tiba pergi bersama.    Appa memerintahkan Mr.Lee untuk mengikuti Leeteuk dan Mr.Lee berkata bahwa Leeteuk menaiki pesawat menuju Paris. Appa menjadi semakin yakin dan langsung pergi kesana. Bahkan Appa hadir dalam upacara pernikahanmu.”

“Mwo? Kenapa kau tidak menghentikanku?” Tanya Siwon sekali lagi masih dengan wajah terkejut. Mr.Choi tersenyum pahit dan menyentuh pundak Siwon. “Mianhae…” Kata Mr.Choi singkat dengan wajah sedih. “Mianhae karena telah membuatmu jadi seperti ini. Appa sadar bahwa dendam masa lalu itu malah semakin membuat keluarga Appa sendiri menjauh. Appa merasa asing dirumah Appa sendiri karena kau, Omma , dan Leeteuk selalu menatap Appa dengan tatapan benci. Sebenarnya Appa telah membawa bodyguard Appa untuk menangkap kalian di upacara pernikahanmu.Tapi Kau sangat tampan saat itu dan yang terpenting adalah kau terlihat sangat bahagia saat itu. Appa sadar bahwa Appa tidak akan pernah melihat senyuman itu lagi seumur hidup Appa jika Appa terus melarangmu. Yoona juga terlihat sangat cantik. Appa mengakui bahwa kalian terlihat sangat serasi” Mr.Choi mulai menundukkan kepalanya dan menahan air matanya.

Sejenak Siwon terdiam masih tidak percaya bahwa kata-kata seperti itu akan keluar dari bibir Appanya. Siwon melepas tangan Mr.Choi dan memeluknya erat. “Terima kasih… Terima kasih Appa” Kata Siwon berulang-ulang mencoba mengekspresikan kegembiraannya. Setelah sekian lama menunggu akhirnya Appanya itu menyetujuinya. Mr.Choi pun memeluk erat Siwon sambil mulai terisak. “Mianhae Siwon-ah… Appa telah memisahkanmu dengan Yoona. Appa janji kali ini Appa sendiri yang akan membawa menantu Appa kerumah” Siwon melepaskan pelukannya dan menatap Appanya dengan wajah terharu. “Terima kasih Appa” Siwon menunduk didepan Mr.Choi. Mr.Choi tersenyum bangga pada anaknya itu lalu menghapus air matanya. “Appa bangga denganmu Siwon-ah. Appa tidak akan merusak kebahagiaanmu lagi. Percayalah Appa akan menyatukanmu dengan Yoona. Tapi untuk saat ini Appa berharap kau mau kembali kerumah lagi sambil kita menyiapkan rencana untuk membawa Yoona”

Siwon hanya mengangguk dan Mr.Choi kembali menarik anaknya itu dalam pelukannya lagi. “Appa senang bisa memelukmu seperti ini lagi” Siwon tersenyum dan berkata “Ne, Aku juga senang karena akhirnya Appa yang dulu telah kembali lagi”

————————————————————————————————————————————

Di tempat lain seorang pria melangkah tergesa-gesa menuju sebuah kamar. Wajahnya terlihat begitu marah. “Bawa dia masuk” Perintah Mr.Im pada kedua bodyguardnya yang tengah menggendong Yoona. Disamping Mr.Im Taeyeon dan Omma Yoona tengah berdiri dengan wajah penuh ketakutan. “Appa maafkan kami semua. Kami mohon biarkan Yoona dan Siwon bersama” Bujuk Taeyeon lembut. Mr.Im menatap Taeyeon lalu istrinya dengan wajah penuh amarah. “Huh Aku tidak menyangka bahwa kalian terlibat semua ini. Spertinya kalian sudah lama mengetahui keberadaan Yoona. TAPI KENAPA KALIAN MENYEMBUNYIKANNYA !!! JAWAB !!!” Bentak Mr.Im pada anak dan istrinya. “KARENA KAMI TIDAK INGIN MELIHAT KAU MEMISAHKAN MEREKA” Jawab Mrs.Im dengan berani dan tegas. Mr.Im tertawa lalu membalikkan badannya. “Baiklah kalau begitu kalian berdua tidak boleh memasuki kamar Yoona”

“Appa !!! Apa kau mengurung Yoona? Yoona sudah besar Appa. Kau tidak berhak atas Yoona lagi. Yoona sudah me…”

“CUKUP” Teriak Mrs.Im memotong kata-kata Taeyeon. “Kau tidak berhak mengurung Yoona seperti itu” Mr.Im hanya tertawa “Aku adalah Appanya dan aku berhak melakukannya” Mr.Im melangkah pergi bersama kedua bodyguardnya yang telah berhasil membaringkan Yoona ditempat tidurnya. lalu mereka melangkah pergi meninggalkan Taeyeon dan Mrs.Im yang masih berdiri ditempat yang sama dengan wajah kesal. “Taeyeon kau tidak boleh mengatakan bahwa mereka sudah menikah. Sekarang bukan waktu yang tepat. Kau hanya akan memperburuk keadaan jika mengatakannya sekarang” Taeyeon mengangguk dan berkata “Aku harus memberitahu Siwon dan Leeteuk” Mrs.Im mengangguk. “Katakan pada Leeteuk jangan biarkan Siwon kesini sekarang”Taeyeon mengangguk dan segera kembali ke kamarnya untuk menelefon Leeteuk secara diam-diam.

Beberapa jam kemudian, Yoona mulai memutar-mutar kedua bola matanya lalu membuka matanya secara perlahan. Yoona teringat kejadian malam itu. “Siwon Oppa” Yoona segera bangkit dari kamarnya dan berusaha membuka pintunya tapi tidak bisa. Yoona menggeleng tidak percaya, ia tidak menyangka bahwa Appanya akan tega mengurungnya seperti ini. “Buka Pintunya !!!” Teriak Yoona beberapa kali tapi tetap saja pintu itu tidak berubah dan masih tetap terkunci. Yoona kembali berteriak sambil meneteskan air matanya. “APPA buka pintunya!!!” Setelah beberapa kali berteriak tapi tetap saja hasilnya nihil, tidak ada yang membuka pintu untuknya. Tangannya berubah menjadi merah akibat menggedor keras pintu kamarnya sedangkan air mata terus mengalir dari ujung matanya. Yoona membenamkan wajahnya di tempat tidurnya sambil terisak. “Oppa kau harus segera menolongku. Kau bilang tidak akan membiarkan siapapun memisahkan kita.”

————————————————————————————————————————————-

Hari tangah berubah menjadi malam. Pria itu melangkahkan kakinya dengan cepat lalu segera membuka pintu kamar wanita yang sangat ia cintai. Ia membuka pintu itu secara perlahan dan wajahnya berubah menajdi sedih ketika matanya menangkap sesosok wanita tengah terduduk disamping ranjangnya sambil menangis. Pria itu melangkah masuk secara perlahan dan menyentuh bahu wanita yang kini ada didepannya. “Yoong?” Bisik Donghae pelan tapi Yoona tetap menundukkan kepalanya. “Yoong? Ini Oppa. Angkatlah wajahmu? Apa ini benar-benar dirimu? Oppa ingin memelukmu Yoong?” Yoona mengangkat wajahnya secara perlahan dan wajah Donghae berubah menjadi sedih ketika melihat air mata yang mengalir deras dari ujung mata wanita yang ia cintai itu. Hatinya ikut sakit melihat keadaan Yoona saat ini. Donghae menarik Yoona dalam pelukannya dan memeluknya dengan sangat erat.

“Pabooo… kau kemana saja? Kenapa kau pergi meninggalkan Oppa? Kenapa kau tega membuat Oppa panik dan mencarimu kesana kemari berharap menemukanmu dalam kondisi baik-baik saja tanpa terjadi sesuatu yang buruk. Kenapa kau suka sekali membuat jantung Oppa berdetak cepat karena khawatir ? Dasar Pabooo” Donghae semakin mengeratkan pelukannya dan air mata Yoona pun mengalir semakin deras. “Mianhae Oppa” Kata Yoona sambil terisak dan melepaskan pelukan Donghae. “Jangan pernah pergi dari sisi Oppa lagi. Oppa tidak bisa hidup tanpamu” Jawab Donghae singkat sambil menahan air matanya. Yoona semakin terisak mendengar perkataan Donghae. “Mianhae Oppa, jeongmal Mianhae”

“Yoong berhentilah meminta maaf seperti itu” Donghae menghapus air mata diwajah Yoona dengan lembut. “Mianhae Oppa, aku tidak bisa menjadi milikmu lagi” Jawab Yoona sambil menatap kedua mata Donghae yang begitu tulus memancarkan ketulusan cintanya.”Mianhae Oppa karena harus menyakitimu untuk kesekian kalinya. Aku sudah pernah berusaha menyukaimu tapi tetap saja aku tidak bisa Oppa. Mainhae… Aku mohon lepaskan aku” Donghae kembali menarik Yoona dalam pelukannya tapi Yoona menolak pelukan Donghae. “Yoong apa yang terjadi?” Tanya Donghae panik sambil meremas kedua bahu Yoona. Yoona menunduk dan semakin menangis. Donghae ikut menunduk berusaha menatap wajah Yoona. Tiba-tiba matanya menangkap sebuah benda berkilau dijari Yoona. “Tidak mungkin” Kata Donghae menggeleng dan menarik tangan Yoona. Donghae menatap cincin pernikahan Yoona dengan Siwon. Mata Donghae memerah dan setetes air mata pun akhirnya mengalir membasahi wajahnya. Donghae menatap Yoona dengan tatapan penuh rasa sakit dan terkhianati. Sekali lagi Yoona telah menggores hatinya sangat dalam.

“Apa ini Yoong?” Tanya Donghae berharap Yoona akan berkata bahwa cincin itu bukanlah cincin penting. “Mianhae Oppa” Kata Yoona sedih. “Kau tidak benar-benar melakukannya kan? itu bukan cincin pernikahan kalian kan?” Tanya Donghae tajam tapi Yoona tetap terdiam. “Jawab Yoong!!!” Bentak Donghae. Yoona menarik nafasnya dalam-dalam untuk mengumpulkan keberaniannya. Wajah Donghae terlihat begitu marah. Yoona terdiam sejenak, ia tidak pernah melihat wajah Donghae semarah itu. “Mianhae Oppa, kami saling mencintai. Kau harus melepasku” Yoona melangkah menjauh dari Donghae.

tumblr_man75sND5N1rerpido1_500

Donghae tertawa “Kau pikir semudah itu melepaskan orang yang sangat kau cintai Yoong? Kau keterlaluan Yoong” Tiba-tiba amarah Donghae memuncak, Donghae menarik Yoona dengan kasar dan menjatuhkan Yoona ditempat tidur. Yoona berusaha melarikan diri tapi Donghae menahannya. “Kau akan menjadi milikku Yoong, Walaupun aku tidak bisa memilikimu selamanya tapi malam ini kau akan menjadi milikku”

“Oppa apa yang kau lakukan? Kau tidak akan pernah melakukan ini. Sadarlah Oppa” Yoona kembali berontak tapi Donghae memegang kedua tangannya. Donghae mencium Yoona tapi Yoona menolak. Donghae memgang wajah Yoona dengan kedua tangannya dan memaksa Yoona menciumnya. Mata Yoona membulat merasakan ciuman kasar penuh paksaan dari Donghae. Air matanya kembali mengalir ketika menyadari bahwa Donghae mulai membuka bajunya. Yoona mengeluarkan sisa tenaganya untuk menampar Donghae. “PLAKK!!!” Donghae terdiam, Yoona segera bangkit dari ranjangnya dan menatap Donghae dengan penuh amarah. “Kau Gila Oppa!!! Aku tidak menyangka kau akan berbuat serendah ini! Aku tidak akan memaafkanmu” Teriak Yoona penuh amarah. Wajah Donghae berubah menjadi pucat menyadari apa yang baru saja ia perbuat pada Yoona.

images

Dengan air mata dimatanya Donghae mencoba membuka mulutnya dan memohon maaf pada Yoona tapi tiba-tiba pintu kamar Yoona kembali terbuka, Mr.Im melangkah masuk dengan wajah terkejut melihat baju Yoona yang berantakan dan sedikit terbuka. “Appa apa ini pria pilihanmu untukku? Apa kau tidak lihat apa yang baru saja ia perbuat padaku?” Protes Yoona dengan penuh amarah, Donghae menunduk dan berkata “Mianhae aku.. aku tidak bermaksud… Mianhae Yoong” Mr.Im terdiam dan menatap Donghae tajam. “Donghae ikut denganku” Mr.Im melangkah keluar. Donghae masih terdiam dan menatap Yoona dengan tatapan penuh penyesalan. “Mianhae Yoong Oppa… Oppa tidak menyadarinya” Kata Donghae sambil menyentuh tangan Yoona tapi Yoona langsung menghempaskan tangan Donghae. “CUKUP!!! Aku tidak ingin melihatmu Oppa” Donghae menunduk dan melangkah keluar dengan langkah lesu.  Mr.Im kembali mengunci pintu kamar Yoona dan melangkah pergi dnegan Donghae.

Yoona menjatuhkan dirinya diatas ranjangnya dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Kepalanya masih terkejut mengingat apa yang baru saja terjadi. Ia tidak menyangka Donghae yang sudah ia anggap seperti kakaknya sendiri itu akan tega melakukannya. Yoona kembali menangis “Oppa kau harus segera datang”

——————————————————————————————————————————————

Kini diruang tamu keluarga Im hanya ada Mr.Im,Mrs.Im dan Donghae. “PLAKK!!!” Mr.Im menampar Donghae keras. “Sial… Apa yang baru saja kau lakukan? Apa kau gila hah?” Donghae terdiam dan memegang luka merah yang kini menghiasi wajahnya. Walaupun luka itu terasa begitu perih tapi tetap saja tidak bisa mengalahkan rasa sakit yang mendalam dihatinya saat ini. Hatinya seakan tercabik-cabik dan menggoreskan luka dimana-mana. Lubang kesedian dihatinya pun semakiin membesar. Donghae mengangkat kepalanya dan melemparkan tatapan dingin kearah Mr.Im.

“Apa yang Donghae lakukan sampai kau menamparnya?” Protes Mrs.Im pada suaminya yang sangat temperamen itu.  “Dia hampir memperkosa Yoona” Jawab Mr.Im dengan marah. Mrs. Im melangkah tepat didepan Donghae dan menemparnya sekali lagi. “Apa kau sudah gila? Berani sekali kau” Bentak Mrs.Im didepan muka Donghae. “Mianhae” Bisiknya pelan mengeluarkan suaranya yang seakan tak bernyawa lagi. “Aku tidak sadar melakukannya. Aku tidak bisa menahan diri begitu mendengar semua perkataan Yoona”

“Perkataan apa? Kenapa kau begitu marah?” Bentak Mr.Im seketika membuat Donghae naik darah. “Jadi kau tidak tahu hah? Kau tidak tahu? Yoona sudah menjadi milik orang lain. Kau pikir bagaimana rasanya menunggu seseorang yang kau cintai setelah bertahun-tahun lalu orang itu menghilang beberapa saat dan kau mengeluarkan seluruh tenagamu untuk mencarinya. Tapi ketika dia kembali, kau malah melihatnya mengenakan sebuah cincin pernikahan milik orang lain dijarinya. Apa kau tahu rasanya seperti apa? Rasanya begitu sakit” Donghae menatap Mr.Im dengan matanya yang merah akibat menahan air matanya. Ia melangkah mundur dan menghela nafas panjang sedangkan Mr.Im masih terdiam mencoba mencerna kata-kata Donghae satu persatu. “Apa maksudmu?”

“Jadi kau tidak tahu? Kau tidak sadar? Yoona memakai cincin dari Siwon. Bukan cincin biasa. Itu adalah cincin pernikahan mereka. Sadarlah !!! Percuma kau membayar mahal-mahal semua bodyguardmu itu jika informasi sepenting ini saja kau tidak tahu!!!”

“Itu tidak mungkin. Kau pasti salah” Jawab Mrs.Im dengan wajah yang berubah menjadi pucat mencoba menyembunyikan rahasia itu lebih lama. “AKhhh!!! Terserah kau saja!!! Jika kau tidak percaya kau harus melihatnya sendiri” Dengan langkah marah Donghae meninggalkan ruangan itu. Mr.Im menggeleng tidak percaya dan segera mempercepat langkahnya menuju kamar Yoona. Wajah Mrs.Im menjadi panik lalu segera melangkah meninggalkan tempat itu dan mengikuti suaminya. Dari lantai atas Taeyeon melihat semua kejadian itu dan ia segera berlari mengikuti langkah Mr.Im dan Mrs.Im menuju kamar Yoona.

Mr.Im mengambil kunci dari sakunya dan membuka kamar Yoona dengan kasar.Ia segera melangkah menuju ranjang Yoona dan menarik selimut yang menutupi Yoona. “Yoona !!! Bangun” Teriak Mr.Im tidak sabar. Yoona kembali membuka matanya yang membengkak akibat terus menangis lalu menatap Mr.Im dengan tatapan sedih. “Ada apa?” Tanya Yoona lemas. Mr.Im tak menjawab pertanyaan Yoona dan segera menarik tangan Yoona.Wajah Mr.Im semakin marah begitu menyadari bahwa semua perkataan Donghae itu benar. “Apa ini? Cincin apa ini? Jawab!!!” Bentak Mr.Im didepan Yoona. “Tenanglah, turunkan nada bicaramu” Mrs.Im mencoba menenangkan suaminya itu. “Itu cincin pernikahanku dengan Siwon. Bukankah itu bagus?” Jawab Yoona dengan berani. Mr.Im membulatkan matanya terkejut dan ia merasakan bahwa saat ini emosinya telah naik sampai ujung kepalanya. “Apa? Apa kau… Akhhh tidak mungkin.!!! Beraninya pria itu” Mr.Im melayangkan tangannya kearah Yoona tapi dengan cepat Mrs.Im menahannya. Mrs. Im segera memeluk Yoona dan melindunginya.

“Jika kau ingin menamparnya maka kau harus membunuhku dulu” Kata Mrs.Im tajam pada suaminya. “Appa kau harus belajar menerima semua ini” Kata Taeyeon tiba-tiba dari sudut pintu kamar Yoona. “APA KALIAN SUDAH TAHU SEMUA INI? Jadi kalian sudah tahu sejak lama?” Teriak Mr.Im pada seluruh keluargnya itu. Mrs.Im dan Taeyeon hanya terdiam dan semakin mengeratkan pelukannya untuk Yoona yang kembali mengeluarkan air matanya. “Mianhae Appa, aku benar-benar mencintainya. Tolong jangan pisahkan kami lagi” Yoona melepas pelukan ibunya dan berlutut didepan Ayahnya.

“Beraninya kalian menyembunyikan semua ini. Kalian tidak termaafkan !!! Aku akan menyiksanya didepan kalian. Tunggu saja, kali ini aku akan benar-benar menghabisi nyawanya karena berani menyentuhmu!!!” Mr. Im melangkah pergi dari kamar Yoona dan berteriak pada kedua bodyguardnya “KALIAN SEGERA CARI DAN BAWA CHOI SIWON KEHADAPANKU !!!”

Yoona yang mendengar semua itu kembali meneteskan air matanya. Kepalanya terasa pusing karena terlalu banyak menangis . Bekas air mata yang hampir kering itu pun kembali basah oleh air mata baru yang mengalir semakin deras. Mrs.Im segera turun kebawah dan memeluk erat Yoona. Hatinya terasa sakit melihat keadaan anaknya yang begitu menyedihkan. Melihat Yoona menangis seakan ikut meremas hatinya. Mrs.Im terus memeluk Yoona dan ikut menangis. Taeyeon pun ikut menangis sambil memeluk ibu dan adiknya itu. “Sabarlah Yoong” Bisik Taeyeon sambil terisak. Yoona hanya terdiam tak mampu mengeluarkan sepatah kata pun. “Bagaimana jika Appa menemukan Siwon Oppa? Bagaimana jika Appa membunuhnya? Bagaimana jika Appa menyiksanya seperti dulu lagi?” Tanya Yoona sambil terisak. “Tenanglah Yoong, Siwon akan baik-baik saja. Percayalah”

—————————————————————————————————————————————–

Pintu bergaya Eropa itu kembali terbuka. Dengan cepat pelayan-pelayan itu segera berbaris bersiap memberikan sambutan yang meriah bagi siapapun yang akan memasuki kediaman majikannya itu. Mata mereka membulat seketika ketika melihat Siwon melangkah masuk bersama Mr.Choi. Mereka segera menundukkan kepalanya sambil berbisik satu sama lain. “Panggil Nyonya dan Leeteuk sekarang” Perintah Mr.Choi pada salah satu pelayannya. Beberapa saat kemudian Leeteuk dan Mrs.Choi segera datang dengan langkah santai. Siwon segera berdiri dan berlari memeluk erat kakak dan ibunya yang terlihat terkejut dengan keberadaannya itu. “Siwon-ah kenapa kau bisa berada disini?” Tanya Leeteuk. “Bukankah seharusnya kau masih di Paris?” Tambah Mrs.Choi. “Ekhm… itu artinya kalian tahu sejak lama mengenai keberadaan Siwon kan?”Tanya Mr.Choi dengan nada marah berhasil membuat Leeteuk dan istrinya itu terdiam.

“Mianhae kami hanya ingin menyatukan Siwon dan Yoona. Sekarang kau tidak bisa memisahkan mereka lagi Appa” Jawab Leeteuk dengan berani. “Paboo jika kau memberitahu Appa, maka Appa bisa foto keluarga bersama saat itu. Kalian pikir kalian saja yang datang dipernikahan Siwon?” Mr.Choi tertawa begitu juga dengan Siwon. Leeteuk dan Mrs.Choi melempar tatapan bingung melihat tingkah Siwon dan Mr.Choi. “Selama perjalanan aku sudah membicarakannya dengan Siwon. Aku memutuskan untuk merestui hubungan mereka. Sebagai gantinya Appa harap kalian berhenti membenci  dan menjauhi Appa. Appa ingin keluarga kita utuh seperti dulu lagi” Mrs.Choi menangis mendengar perkataan suaminya. Mrs.Choi segera memeluk erat suaminya, Leeteuk pun ikut memeluk ayahnya begitu juga dengan Siwon. Mr.Choi tersenyum bahagia dan terus memeluk erat istri dan kedua anaknya itu.

“Lalu bagaimana dengan Yoona?” Tanya Leeteuk. “Kau sudah tahu hyung?” Tanya Siwon terkejut. “Taeyeon sudah menelefonku. Yoona sekarang ada dirumahnya dan dikunci dalam kamarnya”. Siwon mengepalkan tangannya dan melangkah keluar tapi Leeteuk menahannya. “Jangan sekarang Siwon-ah” Kata Leeteuk dan Mr.Choi serempak. “Aku tidak bisa menunggu lagi” Tiba-tiba ponsel Siwon berdering. Siwon menatap layar ponselnya yang menampilkan nomor tak dikenal. “Annyeong…” Siwon mengangkat telefon itu dengan perasaan tidak enak. “SIAL KAU CHOI SIWON !!! BERANINYA KAU MENIKAHI ANAKKU!!!” Teriak Appa Yoona dari balik telefon. “Mianhae Mr.Im tapi apapun yang terjadi aku akan membawa Yoona lagi” Jawab Siwon dengan berani. “KURANG AJAR !!! JIKA KAU BERANI DATANGLAH KESINI. KITA LIHAT APA KAU BISA MEMBAWA YOONA DARI TANGANKU!!!” Siwon mengumpulkan seluruh keberaniannya dan berkata “BAIKLAH !!! Aku akan kesana sekarang juga!!”

Siwon memutuskan pembicaraan mereka dan menatap keluarganya satu persatu. “Aku akan menjemput Yoona” Leeteuk melangkah kearah Siwon dan berkata “Aku ikut”. “Appa juga ikut” Tambah Mr.Choi. “Omma juga”

“Omma tunggu saja dirumah. Tidak baik jika Omma ikut” Bujuk Leeteuk lembut. “Iya lebih baik Omma dirumah saja” Tambah Siwon. Mrs.Choi menghela nafas dan berkata “Baiklah… kalian harus membawa Yoona kembali” Siwon,Leeteuk, mengangguk dan memeluk Ommanya itu sekali lagi. “Yeobo kau harus membawa menantu kita kembali” Kata Mrs.Choi pada suaminya. “Tenang saja aku pasti membawa Yoona kembali walaupun harus mengorbankan nyawaku. Haha”Mrs.Choi tersenyum kecil mendengar perkataan aneh suaminya itu. Entah kenapa tiba-tiba hatinya merasa menjadi sedikit aneh. Hatinya terasa berat melihat ketiga pria yang amat disayanginya itu melangkah pergi. Hatinya terasa begitu gusar seakan mereka tidak akan pernah kembali lagi. “Kalian bertiga cepat kembali” Teriaknya dari jauh ditemani seluruh pelayannya itu

————————————————————————————————————————————–                 Dirumah Yoona, saat ini Mr.Im tengah berdiri ditaman rumahnya dengan kedua bodyguarnya. Siwon,Leeteuk, dan Mr.Choi pun telah datang. “Sudah lama tidak bertemu Yoonjae” Sambut Mr.Im dengan sinis. “Apa kau tidak mengizinkan sahabat lamamu ini masuk Sejong?” Jawab Mr.Choi dingin. Ketegangan diantara mereka pun memuncak diudara. Wajah Siwon dan Leeteuk terus mengepalkan tangan mereka mencoba mengurangi ketegangan yang menjalar tubuh mereka. “Sudah kubilang aku tidak akan membiarkan keluarga Choi yang terkenal itu untuk masuk kedalam rumahku”

“Lalu apa yang kau inginkan?” Tanya Mr.Choi dengan tatapan serius. “Aku ingin membunuh anakmu yang kurang ajar itu. Dia telah menikahi anakku tanpa seizinku” Jawab Mr.Im dengan tatapan membunuh kearah Siwon. “Aku tidak keberatan dengan semua itu, asalkan mereka saling mencintai. Masa lalu kita tidak ada hubungannya dengan mereka”

“Hahaha sejak kapan kau berubah seperti ini? Begitu lemah” Mr.Choi tersenyum sinis dan berkata “Jika kau berani, kita selesaikan saja semua dendam ini berdua. Hidup ataupun mati. Lagipula sepertinya kau tidak bisa jauh dari bodyguard-bodyguardmu itu” Kali ini Mr.Choi berbalik melemparkan tatapan membunuhnya. Siwon dan Leeteuk saling menatap terkejut. “Appa apa kau yakin?” Tanya Leeteuk khawatir. “Ne, jangan berkata aneh-aneh seperti itu” Bisik Siwon khawatir. “Hahaha sepertinya dua anakmu sendiri pun tidak yakin denganmu”

“Jika kau berani mari kita selesaikan berdua. Aku ingin tahu apa tangan keriputmu itu masih cukup kuat untuk memukul wajahku.” Ejek Mr.Choi sambil tersenyum sinis. “Kurang ajar. Baiklah ayo kita selesaikan berdua.” Mr.Choi langsung bergerak cepat dan mendaratkan pukulannya diwajah Mr.Im. Siwon dan Leeteuk segera bergerak membantu Appa mereka tapi dengan cepat kedua bodyguard Mr.Im menghadang mereka.

Setelah beberapa mereka masih berkelahi menghadapi lawan mereka masing-masing. Mr.Im masih saling memukul bersama Mr.Choi begitu juga Siwon dan Leeteuk yang masih menghadapi bodyguard bertubuh kekar milik Mr.Im Siwon berhasil mengalahkan salah satu bodyguard Appa Yoona. Siwon segera membantu Leeteuk tapi Leeteuk menolaknya. “Won !!! Cepat masuk dan bawa Yoona. Aku bisa mengatasi ini” Teriak Leeteuk dari kejauhan yang terlihat kesulitan menghadapi bodyguard Appa Yoona. “Tapi hyung… Apa kau baik-baik saja? Lalu dimana Appa?” Teriak Siwon sekali lagi dan memutar-mutar kepalanya mencari keberadaan Appanya yang telah menghilang bersama Mr.Im.

“Aku tidak tahu sudahlah cepat bawa Yoona kabur nanti aku akan membantu Appa” Teriak Leeteuk sambil menahan serangan bodyguard Mr.Im. Siwon mengangguk dan segera berlari memasuki pintu utama rumah Yoona. Siwon segera menaiki tangga rumah Yoona dan membuka pintu kamar itu satu persatu tapi kosong. Siwon kembali menuju lantai tiga dan menemukan sebuah ruangan. Siwon mencoba membukanya tapi ruangan itu terkunci rapat. “Yoona Yoong …!!!” Teriak Siwon dari luar. Dari dalam Yoona, Taeyeon dan Mrs.Im yang mendengar suara Siwon langsung berlari kearah pintu. “Oppa apa itu kau?” Tanya Yoona dari balik pintu. “Ne, Oppa akan mengeluarkanmu” Yoona tersenyum sambil meneteskan air matanya “Oppa apa kau baik-baik saja?” Tanya Yoona khawatir. “Ne, menjauhlah dari pintu Oppa akan mendobrak pintu kamarmu”

Siwon menghantamkan tubuh kekarnya ke pintu Yoona tapi pintu itu tidak terbuka. Beberapa kali Siwon mencoba tapi tetap gagal. Seluruh tubuhnya terasa begitu sakit tapi pintu itu tetap saja tidak mau terbuka sedikitpun. “Oppa sudah hentikan… Pintu ini tidak akan terbuka” Siwon mencoba tidak mendengar perkataan Yoona dan terus mencobanya akhirnya pintu itu terbuka. Siwon tersenyum puas dan langsung berlari memeluk Yoona. Mrs.Im dan Taeyeon pun ikut bahagia melihat Siwon dan Yoona yang tengah berpelukan meluapkan kebahgiaannya masing-masing. “Siwon cepat bawa Yoona pergi” Perintah Mrs.Im pada Siwon. Siwon mengangguk dan Yoona memeluk Taeyeon juga Ommanya itu sekali lagi sebelum pergi bersama Siwon. Siwon menggenggam erat tangan Yoona. Mereka berlari kearah Leeteuk. “Yoong tunggulah disini” Siwon berlari kearah Leeteuk dan membantunya. Mereka berdua berhasil mengalahkan bodyguard Appa Siwon.

“Hyung bawa Yoona pulang, aku akan membantu Appa. Bagaimanapun kalian terlibat hari ini karena aku” Yoona menatap Siwon dengan tatapan protes. “Aku ikut denganmu Oppa” Siwon menggeleng. “Kau pulang saja dengan Leeteuk hyung. Oppa akan segera pulang” Yoona menyentuh wajah Siwon yang penuh luka dan ia menghapus darah disudut bibir Siwon. “Cepatlah menyusul kami Oppa” Bisik Yoona lalu mencium Siwon dengan lembut. Leeteuk pun segera membawa Yoona pergi. Siwon segera berlari mencari keberadaan Appanya di kediaman Yoona yang besar itu.

“Bagaimana apa kau sudah lelah?”Tanya Mr.Choi dengan nafas terengah-engah. Terdapat beberapa luka menghiasi wajah Mr.Choi dan Mr.Im. “Aku tidak menyangka kau bisa bertahan sejauh ini” Ejek Mr.Im dengan senyuman liciknya. “Dulu kita adalah sahabat tapi sejak kapan kita menjadi seperti ini?” Mr.Im menghela nafas “Sejak terjadi tragedy pembunuhan itu tentunya dan kali ini aku akan menghabisimu” Mr.Choi tersenyum “Apa dengan menghabisiku maka dendammu akan berakhir? Jika iya maka aku akan menyerahkan nyawaku ditanganmu asalkan semua itu bisa menghapus dendammu.”

Mr.Im tertawa “Tentu saja. Tapi aku tidak berharap aku menyerahkannya begitu saja” Mr.Choi kembali berdiri dengan sisa tenanganya

“Terkadang aku rindu dengan persahabatan kita yang dulu” Mr.Im tersenyum dan berkata “Aku juga tapi nasi telah menjadi bubur. Kita sudah terlanjur seperti ini. Jadi mari kita selesaikan saja sekarang juga” Mr.Choi tersenyum “Dari dulu kau memang egois Sejong. Haha jika itu maumu mari kita selesaikan sekarang. Aku sudah lelah dengan semua ini. ” Mr.Im ikut berdiri dan diam-diam mengeluarkan sebuah pisau kecil dari belakang sakunya. Mr.Choi menyadari itu tapi diam saja.

“Yoonjae terima ini !!!” Mr.Im berjalan dengan pelan sambil menyodorkan pisaunya kearah Mr.Choi tapi Mr.Choi diam saja tidak menghindar. Mr.Im menghentikan gerakannya menyadari Mr.Choi yang tidak menghindar. Pisau itu kini telah berada tepat didepan perut Mr.Choi. Mr.Choi menggenggam kedua tangan Mr.Im yang masih menggenggam pisau itu didepan diperutnya lalu semakin mendorong tangan Mr.Im untuk semakin dalam menusukkan pisau itu ke tubuhnya. Wajah Mr.Im berubah menjadi terkejut dan seluruh tubuhnya pun bergetar hebat. “Sekarang kau sudah berhasil membunuhku kan?” Tanya Mr.Choi sambil tersenyum. “Uhuk… maukah kau melepas semua dendammu? Biarkan anak-anak kita hidup bahagia. Jangan biarkan mereka saling membenci seperti kita” Mr.Choi batuk lalu jatuh dan mengeluarkan darah dari mulutnya sedangkan Mr.Im masih terdiam dengan wajah terkejut.

“Pabooo apa yang kau lakukan? Kenapa kau menusukkan pisau itu? Aku tidak ingin membunuhmu” Mr.Im mencabut pisau itu dan mencoba menutup luka Mr.Choi dengan kedua tangannya. “Haha sudah kubilang aku sudah lelah dengan semua ini. Aku lelah dengan sifat keras kepalamu haha” Mr.Im meneteskan air matanya didepan sahabatnya  sekaligus musuhnya itu. “Diam jangan banyak bicara, aku akan menolongmu”

“Toloooong !!!”Teriak Mr.Im. Dari kejauhan dengan wajah panik Siwon segera berlari kearah ayahnya yang tergeletak ditanah itu. Siwon menatap Mr.Im tajam dan memukulnya dengan keras. “Aku tidak membunuhnya” Kata Mr.Im panik. Mr.Choi menyentuh tangan Siwon dan berkata “Jaga Yoona baik-baik Siwon-ah… Appa senang sekarang kau sudah bisa bersatu dengan Yoona. Appa bangga padamu Siwon-ah” Siwon meneteskan air matanya dan menggenggam tangan Appa dengan kuat. “Appa bertahanlah aku akan membawamu pergi.” Mr.Choi menggeleng dan berkata “Sejong… sekarang semua telah berakhir. Permintaan terakhirku adalah izinkah kedua keluarga kita berdamai. Uhuk… Apa kau mau mengabulkannya?” Mr.Im menatap Mr.Choi dengan berlinangan air mata lalu mengangguk. Mr.Choi tersenyum bahagia dan menghembuskan nafas terakhirnya. Siwon menggeleng tidak percaya dan mengguncangkan tubuh Appanya itu. “Appa!!! Bangunlah !!! Appa!!!”

“Yoonjaee!!! Yoonjaee!!! Kau pasti bercanda kan?Yoonjae !!!” Air mata semakin mengalir deras dari kedua mata Mr.Im.

TO BE CONTINUE

——————————————————————————————————————————————

Annyeoongg…. Hehehe Author is back… Yah okay maaf karena sekali lagi author harus buat reader menunggu lama. Hehe okay sebentar lagi FF ini akan segera berakhir. Jadi jangan lupa meninggalkan jejak ya? 🙂

Thank You

My Memory In Your Eyes Chapter 10

220px-Yoona,LG_3D,_snsd

Chapter 10

Dentuman suara piano yang merdu melayang di udara memenuhi relung hati setiap pendengarnya. Pintu itu akhirnya terbuka, semua mata tertuju padanya. Setiap orang yang menatapnya tak akan mampu memalingkan pandangannya lagi. Gaunnya yang menawan jatuh indah diatas lantai. Dengan sebuah rangkaian bunga ditangannya ia berjalan dengan anggun. Selembar kain putih tampak menutupi wajahnya yang cantik. Dari kejauhan hanya terlihat bibir mungilnya yang manis. Beberapa orang yang mengisi ruangan itu mulai tersenyum dan berbisik-bisik kesana kemari. Dentuman-dentuman merdu piano itu terus mengiringi langkahnya menuju pria pilihannya. Hatinya begitu berdebar menghadapi moment seperti ini. Walaupun hari ini adalah hari yang lama ia tunggu tapi tetap saja rasa khawatir masih tetap menyelimuti hatinya. Ia mengalihkan pandangannya menuju sesosok wanita yang tengah berjalan disampingnya. Wanita itu tersenyum dan mengangguk mantap. Ia membalas senyuman itu dan ikut mengangguk mantap lalu melanjutkan langkahnya tanpa rasa takut.

Seorang pria dengan tuxedo hitam tak bisa mengalihkan pandangannya ke arah lain. Matanya terus menatap dalam sesosok wanita cantik yang tengah berjalan kearahnya. Senyuman terus terpancar dari ujung bibirnya. Kakaknya menyentuh pundaknya dan tersenyum kearahnya. Ia membalasnya dengan senyuman bahagia. Tinggal selangkah lagi maka penantiannya selama ini tidak akan sia-sia. Ia melambaikan tangannya untuk wanita itu. Wanita itu tersenyum bahagia dan menerima tangannya.

Ia menggenggam kuat tangan wanita itu seakan mengisyaratkan bahwa ia tidak akan pernah melepasnya lagi. Semua orang dalam ruangan sederhana itu tersenyum bahagia dan terus menatap calon pengantin yang kini telah berada diatas altar itu. Seorang pria tua memulai upacara pernikahan mereka dan membacakan beberapa hal namun kedua mempelai itu seakan terbius dengan pikirannya masing-masing. “Siwon-ah jangan menatap Yoona dengan tatapan mesum seperti itu. Kalian pasti punya waktu untuk itu nanti.” Bisik Leeteuk sang pendamping pria untuk Siwon.

Kata-kata Leeteuk barusan hanya terasa seperti angin lalu bagi Siwon. Mata dan hatinya saat ini hanya terfokus pada sesosok wanita didepannya itu.Wanita yang rela meneteskan ribuan air mata untuknya juga wanita yang dengan sabar menunggunya sampai begitu lama. Ya wanita itu bernama Im Yoona. Im Yoona anak musuh bebuyutan ayahnya. Bagi Siwon, Yoona anak siapa bukanlah menjadi masalah untuknya. Siwon berjanji dalam hati akan terus mencintainya untuk membalas semua kesalahannya. Siwon semakin mengeratkan genggamannya untuk Yoona sedangkan Yoona yang terus menatap kedua mata Siwon dengan tatapan penuh kasih sayang. Kedua mata mereka terus memancarkan kasih sayang dan kebahagiaan.

“Choi Siwon , will you be a good husband for Mrs.Im Yoona and always by her side in a good or bad condition, sick or health, poor or rich…” Pria tua itu mulai membacakan janji suci untuk mereka. Siwon kembali mengenggam tangan Yoona hangat. Siwon mengalihkan pandangannya menuju kedua wanita tua yang tengah berdiri disamping kakaknya. Siwon menatap mereka sekali lagi untuk memohon persetujuan mereka. Kedua wanita tua itu tersenyum dan mengangguk. Siwon tersenyum, ia tak menyangka bahwa Ommanya dan Omma Yoona akhirnya memberikan persetujuannya untuk pernikahan ini. Setelah mendapat kepastian dari kedua wanita yang ia sayangi itu, Siwon mengalihkan pandangannya menuju wanita muda yang tengah berdiri dibelakang Yoona. Siwon kembali menatapnya dengan tatapan meminta persetujuan. Wanita muda yang selalu saja memarahinya itupun mengangguk mantap. Serasa seperti ribuan bunga mengisi hatinya, hati Siwon terasa begitu lega atas dukungan dan persetujuan dari orang-orang yang sangat ia sayangi itu.

Terakhir Siwon menatap Leeteuk, kakak satu-satunya yang sangat ia sayangi. Leeteuk telah menjadi salah satu bagian terpenting dari hidupnya. Satu-satunya orang yang selalu mendukungnya sejak awal bahkan rela mengorbankan apapun untuknya. Leeteuk adalah sesosok pria yang rela mengesampingkan kepentingannya untuk kebahagiaan adiknya. Siwon menunduk dan memberikan rasa hormat juga rasa terima kasih untuk kakaknya itu. Setelah itu ia kembali menatap Yoona yang sudah lama menunggu jawabannya. Wajah Yoona tampak sedikit khawatir dengan Siwon yang tak kunjung memberikan jawabannya. Ia kembali menggenggam erat tangan Siwon dan tersenyum manis. Siwon membalas senyuman itu dan berkata tanpa keraguan. “Yes I will”. Yoona menghela nafas lega menghapus segala keraguan yang sempat bergejolak dalam hatinya.

Pria tua itu beralih memandang Yoona dan berkata “Im Yoona, will you be a good wife for Mr.Choi Siwon and always by his side in a good or bad condition, sick or health, poor or rich…” Yoona menatap pria didepannya itu dengan seksama. Akhirnya setelah semua cobaan yang mereka hadapi mereka dapat berdiri ditempat ini sebagai calon pengantin. Walaupun ingatan pria yang dicintainya itu belum pulih benar tapi ia bertekad akan mengembalikan semua memori yang telah mereka lalui bersama. Baik senang maupun sedih, tertawa ataupun menangis. Semua perjuangan dan air mata yang telah mengalir dari ujung matanya pun tidak terbuang sia-sia. Semua pengorbanan mereka pun berbuah manis. Walaupun Appa Siwon dan Appanya belum memberikan persetujuannya tapi Yoona yakin kekuatan cinta mereka pasti akan berhasil meluluhkan hati kedua orang tua mereka itu.

“Yes I will” Kata Yoona mantap yang disambut oleh tepukan beberapa orang yang tengah menjadi saksi peresmian hubungan mereka. Yoona memasangkan sebuah cincin yang bersinar indah ditangan Siwon begitu juga Siwon yang memasangkan cincin pernikahannya ditangan Yoona dengan lembut. “You may kiss your bride” Kata pria tua itu menandakan bahwa kini telah terjalin sebuah ikatan resmi diantara mereka.`Siwon membuka kain putih yang menutupi wajah Yoona secara perlahan lalu menyingkirkan kain itu dari wajah Yoona. Hatinya berdebar begitu kencang begitu juga Yoona. Yoona menatap kebawah mencoba menyembunyikan rasa gugup dihatinya. Siwon menyentuh dagu Yoona dan mengangkat wajahnya perlahan memaksa kedua mata Yoona untuk menatap matanya. Walaupun ini bukanlah ciuman pertama mereka tapi entah kenapa jantung Yoona terus berdebar kencang. Siwon mulai mendekatkan wajahnya dan bersiap mendaratkan bibirnya diatas bibir Yoona. Yoona hanya tersenyum lalu memejamkan wajahnya.

Sedetik kemudia bibir mereka telah bersentuhan, Siwon melumat bibir Yoona dengan lembut memancarkan rasa bahagianya sedangkan Yoona mulai membuka mulutnya untuk memperdalam ciuman mereka. Siwon membuka matanya terkejut ketika merasakan Yoonalah yang kini melumat bibirnya. Ia tidak menyangka ciuman lembut tadi akan berubah menjadi seperti ini. Yoona menyadari itu tapi ia hanya tersenyum jahil disela-sela ciuman mereka lalu kembali menyerbu bibir Siwon. Air mata bahagia Yoona pun menetes disela-sela ciuman bahagia itu. Akhirnya setelah sekian lama menunggu, hari ini ia telah resmi menjadi Choi Yoona. Akhirnya ia berhasil menikah dengan pria yang telah lama menjadi pemilik hatinya juga pria yang berhasil menariknya dari kegelapan yang pernah menyelimuti kehidupannya.

Dengan nafas yang tidak teratur akhirnya mereka melepas ciuman itu karena kebutuhan oksigen yang mendesak dada mereka masing-masing. Siwon dan Yoona kembali melempar senyuman terbaiknya. Siwon menggenggam tangan Yoona erat dan berbalik menatap beberapa orang yang tersenyum bahagia menyaksikan pernikahan mereka. “Thank you guys for your time. Now let’s start the party!!!” Teriak Siwon yang disambut sorak sorai dari sekitarnya itu. Leeteuk menepuk pundak Siwon dan memeluk Siwon erat. “Aigooo adikku sudah besar Hahaha aku tak menyangka kau tega mendahului kakakmu ini.” Kata Leeteuk masih sambil memeluk Siwon erat. “Haha kau harus cepat-cepat menyusulku hyung. Aku yakin dia sudah lelah menunggumu. Gomawo hyung, jika tidak ada kau mungkin hari ini tidak akan pernah terjadi” Jawab Siwon sambil memeluk kakaknya dengan penuh kasih sayang. Lama mereka berpelukan akhirnya Leeteuk berkata “Hei Choi Siwon sampai kapan kau akan memelukku seperti ini? Lihatlah semua orang terus melihat kita. Kita sudah seperti pasangan gay saja. Jika kau tidak segera melepas pelukanmu maka aku akan bilang ke Appa bahwa kau telah menikah diam-diam”

“Ahh hyung kau tega sekali. Kalau begitu aku akan bilang pada Appa bahwa kau dan Taeyeon telah berpacaran lagi” Leeteuk memukul lengan Siwon dan mereka tertawa bersama. Yoona hanya tertawa melihat tingkah laku aneh dari dari Siwon dan Leeteuk. Taeyeon mendekati Yoona dan tersenyum kearah Yoona. Yoona segera berjalan kearah Taeyeon dan memeluknya erat. “Gomawo eonni” Kata Yoona bahagia. “Ne. Mianhae karena eonni sempat menentang hubungan kalian bahkan eonni juga menjodohkanmu dengan Donghae. Mianhae karena sempat menghalangi hubungan kalian. Mulai sekarang eonni akan selalu mendukung kalian dan eonni harap kalian hidup bahagia mulai dari sekarang. Jangan meneteskan air matamu lagi. Berjanjilah” Yoona mengangguk dan kembali meneteskan air matanya. Taeyeon memeluknya hangat dan ikut meneteskan air matanya.

Setelah menemui beberapa tamu dan teman-teman Siwon diruangan itu , Yoona dan Siwon berjalan kearah kedua orangtua mereka yaitu Mrs.Choi dan Mrs.Im yang tengah berbincang-bincang. Mereka tampak begitu akrab walaupun kedua suami mereka saling bermusuhan. Tawa mereka terhenti ketika melihat Siwon dan Yoona berjalan kearahnya. Walaupun wajah mereka berubah menjadi sendu tapi senyum bahagia tetap terpancar dari kedua bibir mereka. Siwon dan Yoona menunduk lalu melemparkan senyumannya untuk kedua orang tua mereka. “Omma, Mrs. Im… terima kasih karena telah mengizinkan kami menikah dan terima kasih karena telah merencanakan semua ini untuk kami. Kami sangat bahagia. Kami juga meminta maaf jika pernah membuat kalian berdua khawatir dan menangis. Kami tidak akan membuat kalian kecewa” Kata Siwon lalu memeluk Ommanya erat begitu juga Yoona yang memeluk Mrs.Im dengan erat.

“Yoona jaga Siwon baik-baik. Semoga kalian bahagia” Kata Mrs.Choi sambil menarik Yoona dalam pelukannya. “Ne, Gamshahamnida atas kepercayaanmu. Aku tidak akan mengecewakanmu Mrs.Choi” Mrs.Choi melepas pelukannya dan mengenggam tangan Yoona. “Kau harus memanggilku Omma mulai dari sekarang.” Yoona tersenyum dan mengangguk. “Ne Omma”.

“Siwon kau juga harus menjaga Yoona baik-baik. Kau tidak mau kan suamiku membunuhmu?Hehe Ingat jangan buat Yoona menangis lagi” Siwon tersenyum dan mengangguk. Leeteuk dan Taeyeon ikut berkumpul bersama mereka. Leeteuk mengenggam erat tangan Taeyeon. “Sepertinya aku akan mendapatkan menantu laki-laki lagi dalam waktu dekat ini” Sindir Mrs.Im sambil tertawa. “Ne… dan sepertinya aku juga akan mendapatkan menantu perempuan lagi” Tambah Mrs.Choi jahil berhasil membuat wajah Leeteuk dan Taeyeon memerah, mereka segera melapas genggaman tangan mereka dan mengalihkan pandangan mereka ke arah lain. Siwon,Yoona,Mrs.Choi, dan Mrs.Im hanya tertawa melihat kejadian itu. “Jadi kapan kami kembali ke Korea?” Tanya Yoona yang berhasil menghentikan tawa mereka.

“Tenanglah Yoona, Appa kalian tidak akan bisa menemukan kalian disini. Mungkin kalian bisa berbulan madu disini” Kata Mrs.Choi lembut pada menantu barunya itu. “Ne tenanglah kami sudah mengatur semuanya. Kalian bisa kembali ke Korea minggu depan. Leeteuk… Taeyeon besok kalian harus kembali bersama kita. Jika ingin bermesraan sebaiknya lanjutkan di Korea saja. Appa kalian bisa curiga jika kita pergi terlalu lama di waktu yang bersamaan” Kata Mrs.Im sambil tersenyum jahil kearah Taeyeon dan Leeteuk.

——————————————————————————————————————————

Flashback

Dipinggir jalan terlihat sepasang pria dan wanita tengah bergandengan tangan menyusuri jalanan sepi itu. Senyum bahagia terpancar dari sudut bibir Yoona. Ia tidak menyangka bahwa hari ini didepan semua pengunjung café itu, Siwon benar-benar melamarnya. Entah sejak kapan Siwon berubah menjadi romantis seperti ini pikir Yoona dalam hati. Kini Siwon dan Yoona tengah berjalan menuju penginapan mereka dengan tangan saling bergandengan satu sama lain. “Oppa kau bilang kau menikahiku bukan tanpa persetujuan orangtua kita. Sebenarnya apa maksudmu? Apa kedua keluarga kita sudah menyetujui hubungan kita Oppa?” Siwon tersenyum dan berkata “TIdak juga”

Yoona semakin penasaran dan kembali bertanya “Lalu apa maksudmu? lalu tadi kau bilang akhir-akhir ini kau sedang ada urusan dengan wanita.Siapa wanita itu? Apa kau selingkuh Oppa? Tapi kalau kau selingkuh kenapa kau melamarku hari ini?” Siwon tertawa dan mencubit lengan Yoona. “Aisshh Paboo… tentu saja aku tidak selingkuh. Sudahlah jika kita sampai di penginapan kau juga akan melihat wanita –wanita itu dan semua pertanyaanmu pasti akan terjawab disana” Jawab Siwon santai. “MWO??? Wanita-wanita itu? Aisshh Oppa kau selingkuh dengan berapa wanita?” Teriak Yoona ditelinga Siwon lalu melepas genggamannya.“Yak Im Yoona jangan berteriak ditelingaku seperti itu. Lagipula mereka sudah tua, jadi aku tidak mungkin selingkuh dengan mereka” Yoona kembali membulatkan matanya “Aisshh Jadi kau selingkuh dengan nenek-nenek Oppa?”

“Yoong berhentilah bertanya pertanyaan konyol seperti itu. Sudahlah ayo jalan. Percayalah dengan Oppa. Haha” Dengan wajah cemberut Yoona kembali melanjutkan perjalananannya dengan Siwon. Setelah berjalan jauh akhirnya mereka sampai didepan pintu penginapan mereka. “Yoong jangan cemberut seperti itu. Sebentar lagi kau akan melihat mereka. Ini kejutan kedua Oppa untukmu” Yoona hanya mengangguk dengan tatapan bingung. Siwon membuka pintu penginapan mereka. Mata Yoona langsung membulat dan mulutnya terbuka begitu juga wajahnya langsung berubah menjadi terkejut. Di ruang tamu penginapan mereka telah berdiri Leeteuk, Taeyeon, Mrs.Choi dan satu lagi adalah perempuan yang tidak lain adalah ibunya sendiri. “Yoong tutup mulutmu. Ayo masuk” Kata Siwon sambil menarik Yoona yang masih berdiri mematung didepan pintu.

“Annyeong…” Kata Siwon sambil membungkuk dan member salam. “Annyeoong…” Yoona segera membungkuk disamping Siwon dan ikut mengucapkan salamnya. Leeteuk, Taeyeon, Mrs.Im, dan Mrs.Choi hanya tersenyum lalu mereka kembali duduk. “Hi Yoong kau pasti terkejut melihat kami” Yoona mengangguk dan melihat keadaan sekitar, mencari keberadaan Appanya juga Appa Siwon. “

Tenanglah Yoong, tidak ada Appa disini” Sahut Taeyeon. “Ne, jadi kami datang kemari untuk menanyakan pendapatmu Yoona” Kata Mrs.Choi tanpa basa basi. “Maaf, pendapat apa Nyonya?” Tanya Yoona gugup. “Kami berencana untuk mengadakan pernikahan untuk kalian minggu depan” Yoona kembali menampakkan wajah terkejutnya dan mengalihkan pandangannya kearah Siwon yang terus saja tersenyum melihat ekspresi lucu wajahnya. “Tapi bukankah kalian semua menentang hubungan kami?” Tanya Yoona bingung. “Sekarang kami memutuskan untuk mendukung kalian. Kami berharap dengan adanya pernikahan ini mungkin bisa memperbaiki hubungan kedua keluarga kita” Jawab Taeyeon. “Bagaimana dengan Appa?” Tanya Yoona sekali lagi. “Omma yakin seiring dengan berjalannya waktu pasti Appa kalian akan setuju”.

“Jika kalian setuju maka minggu depan kalian akan menikah. Kami sudah mengurusnya. Kalian tinggal berangkat saja” Kata Leeteuk santai. “Berangkat kemana hyung?” Tanya Siwon bingung. “Paris. Bukankah kita pernah tinggal disana? Kau juga memiliki beberapa teman disana kan Siwon-ah. Jadi kami kira disana adalah tempat yang cocok dan aman” Siwon mengangguk setuju. “Bagaimana denganmu Yoona, apa kau setuju?” Tanya Mrs.Im serius. Yoona terdiam sejenak dan menatap Siwon,Leeteuk,Mrs.Choi,Taeyeon satu per satu. “Ne gamshahamnida” Yoona mengangguk dan Siwon memeluknya. Mrs.Choi dan Mrs.Im ikut berpelukan dan tersenyum bahagia begitu juga Taeyeon dan Leeteuk.

“Tapi kenapa tiba-tiba kalian menyetujui hubungan kami?” Tanya Yoona penasaran, kali ini Mrs.Choi memeluk Yoona dan menjawab pertanyaan Yoona. “Kami sadar bahwa memisahkan kalian sama saja dengan membunuh kalian secara perlahan. Siwon terlihat begitu kacau saat berpisah denganmu. Bahkan saat Siwon kehilangan ingatannya juga sepertinya hatinya tetap kembali untukmu Yoona. Jadi Omma kira sepertinya kalian memang tidak bisa dipisahkan. Lagipula Omma juga lelah dengan permusuhan diantara keluarga kita”

“Ne kau juga terlihat sangat kacau Yoong saat berpisah dengan Siwon.Kami tidak ingin melihat kalian terus bersedih seperti itu jadi kami memutuskan untuk membantu hubungan kalian” Tambah Taeyeon sambil tersenyum. “Kami ingin kalian bahagia. Omma tidak tega melihat anak Omma menangisimu setiap malam Siwon-ah” Kata Mrs.Im menambahkan. Yoona tersenyum bahagia mendengar semua alasan mereka. Ternyata segala penderitaan,pengorbanannya tidak terbuang percuma. Mereka terus berbincang-bincang hingga malam sambil mendekatkan diri untuk mengenal lebih dekat satu sama lain. Hati Siwon terasa hangat melihat kejadian ini, dimana Ommanya dan Omma Yoona terlihat begitu akrab juga Taeyeon yang akhirnya berhenti berteriak ditelinganya. “Andai saja kedua Appa kita ikut berada disini dan tertawa bersama kita pasti kebahagiaan ini akan terasa lebih lengkap” Kata Siwon sedih. “Tenanglah Siwon-ah. Suatu saat mereka pasti akan merestui kalian dan hubungan keluarga ini juga pasti akan segera membaik. Bersabarlah” Kata Mrs.Im lembut kepada calon menantunya itu. Leeteuk mengangkat secangkir minumannya dan berteriak “Untuk Siwon dan Yoona… Bersulang !!!” Mereka tertawa dan ikut bersulang bersama Leeteuk lalu meneguk minumannya masing-masing”

Flashback END

————————————————————————————————————————————-

Seorang pria dengan kemeja hitamnya berteriak-teriak didepan sebuah danau. “Im Yoona… Kenapa kau pergi hah!!!” Teriaknya sekuat tenaga. “Apa tidak cukup semua kasih sayang yang Oppa berikan??? Kenapa kau tega sekali !!!

“Oppa sudah menunggu sejak lama Yoong !!!”

“Saranghae !!!” Teriaknya sekuat tenaga meluapkan segala amarah, rasa sedih dan sakit hati di dalam dadanya. “AKHHHH !!!” Teriak Donghae sekali lagi sambil melempar sebuah kerikil ditengah danau itu.

“Plukk!!!”

“Akhh… Sial” Teriak Donghae merasakan sesuatu yang keras telah membentur kepalanya. Ia menunduk dan melihat kekanan dan kekiri. Ia berhasil menemukan sebuah bungkus juice kosong. Rasa marah kembali memuncak di dada Donghae. “Keluar kau… Tunjukkan wajahmu. Apa kau hanya berani melempar saja hah?” Teriak Donghae frustasi sambil melempar kaleng itu ke danau. Tiba-tiba DUKK seseorang memukul bahu Donghae. “Pabooo diamlah sebentar. Lihatlah kucingku tidak bisa tidur karenamu. Dari tadi kau terus saja berteriak-teriak seperti orang gila. Apa kau tidak ada kerjaan lain hah?” Donghae meredam sedikit amarahnya pada sesosok wanita cantik didepannya itu. “Akhh !!! Cerewet” Wanita itu kembali memukul Donghae dan berteriak ditelinganya. “Aku bilang diamlah!!! Ah Paboo kau masih muda tapi kerjaanmu hanya berteriak didepan danau seperti ini. Benar-benar tidak berguna, dasar pemalas, aneh, gila, kurang kerjaan” Ledek wanita itu bertubi-tubi.

“Heh jika kau tidak mau berisik, pergi sana!!!” Kata Donghae kesal

“Kenapa harus aku yang pergi? Danau ini juga bukan milikmu, memangnya kau siapa?” Jawab wanita itu tidak mau kalah. “Kk—kau menyebalkan sekali . Dasar wanita aneh” Kata Donghae sambil melangkah pergi. “Dasar gila” Gerutu wanita itu yang masih bisa didengar Donghae. Donghae berbalik dan berkata dengan penuh rasa kesal “Apa katamu? Aku tidak gila”

“Kau pemalas dan tidak berguna. Dari tadi kau hanya berteriak ‘Im Yoona Saranghae’ ditengah danau. Apa Im Yoona itu nama ikanmu yang kau pelihara didanau ini hah?” Balas wanita itu sambil mengelus kucingnya yang tengah tertidur didalam pelukannya. “Apa kau bilang? Nama ikan? Hei dia manusia bukan ikan!!! Dia sangat cantik. Dia adalah tunanganku”

“Paboo kalau begitu segera telfon dia dan bicara langsung didepannya jangan berteriak disini. Apa kau tidak malu dilihat banyak orang seperti ini. Aneh…” Tiba-tiba wajah Donghae berubah menjadi sedih. “Aku tidak bisa mengatakannya langsung didepannya” Jawab Donghae singkat. “Kenapa? Apa dia tenggelam di danau itu?” Tanya wanita itu polos. “Aishhh dia masih hidup, pertanyaanmu sangat konyol nona”

“Terserah kau saja. Sampai jumpa Tuan aneh. Semoga seseorang yang bernama Im Yoona itu segera kembali. Jika tidak kau pasti akan terus berteriak-teriak disini setiap hari. Dasar kurang kerjaan” Kata wanita itu kesal sambil melangkah pergi. Donghae kembali duduk didepan danau itu dan menatap jauh tak menentu. Sudah berminggu-minggu ia mencari keberadaan Yoona tapi tetap saja tidak bisa menemukannya. “Yoong apa kali ini Oppa akan kehilanganmu lagi?”Tanya Donghae dalam hati. Setelah beberapa saat duduk termenung didepan danau itu, tiba-tiba ponselnya berdering. “Ne aku akan segera kesana” Jawab Donghae singkat sambil menghela nafas panjangnya.

Sesampainya dikantor sekretarisnnya langsung menyerbunya dan memberikan beberapa informasi detail mengenai rapatnya hari ini. “Tuan Nona Jessica telah menunggu anda sejak 10 menit yang lalu. Anda harus segera menemuinya” Donghae menghela nafas dan berteriak “Aku hanya terlambat 10 menit, kenapa kau begitu cerewet?”

“Tapi tuan klien kita yang satu ini memang sangat disiplin jadi sebaiknya anda mengatur waktu anda dengan baik. Jika tidak kita bisa kehilangan kontrak kerjasama kita dengan perusahaannya.” Donghae menghela nafas dan kembali berjalan menuju ruangan rapatnya. “Siapa nama pemimpinnya?”

“Jessica Jung” Donghae mengangguk dan membuka pintu rapatnya. Matanya membulat seketika ketika melihat partner kerjanya yang bernama Jessica itu telah berdiri didepannya dengan tangan disilangkan didepan dada. “Kk-Kau? Aisshhh kau wanita cerewet tadi” Kata Donghae frustasi sambil mengacak rambutnya. “Dan kau pria gila yang tadi kan? Ah sial sekali. Cepat panggilkan bosmu aku sudah lama menunggu disini” Jawab Jessica menghiraukan keberadaan Donghae dan kembali duduk. “Aku pemilik perusahaan ini” Kata Donghae santai sambil duduk disamping Jessica.

“Apa? Kau bosnya? Baiklah kalau begitu aku harus segera pergi dari sini. Sepertinya aku salah alamat. Sampai jumpa” Jessica mengambil tasnya dan melangkah pergi tapi Donghae menahannya. “Aku sungguh-sungguh Aku adalah bosnya dan kau tidak salah alamat. Sudahlah aku tidak mau berdebat denganmu. Jadi kita mulai saja kerjasama kita dari awal, anggap saja kita belum pernah bertemu sebelumnya” Bujuk Donghae yang sudah lelah menghadapi Jessica. “Baiklah… Tapi kau harus professional. Jangan pernah terlambat lagi” Donghae mengangguk dan mulai membuka berkasnya begitu juga dengan Jessica. Walaupun hati mereka masih saling memendam rasa marah masing-masing tapi Donghae dan Jessica berusaha untuk meredamnya demi kepentingan perusahaan mereka masing-masing.

——————————————————————————————————————————

Siwon-Opera-super-junior-30721993-1200-1582

Setelah mengantar keluarganya kembali ke Korea namja itu segera memasuki pintu rumahnya dengan langka tergesa-gesa. Ia membawa setangkai mawar ditangan kanannya lalu ia mulai memperlambat langkahnya. Siwon mengendap-endap mencari keberadaan Yoona diruang keluarga tapi Yoona tidak ada disana. Siwon mencari di dapur juga tidak ada tiba-tiba muncul sebuah pikiran mesum di otaknya. “Apa Yoona sudah menungguku di kamar?” Kata Siwon gugup. Siwon menggelengkan kepalanya lalu tersenyum dan segera berlari keatas. Dibukanya pintu kamarnya dan benar saja matanya langsung menangkap sesosok wanita yang dicintainya berdiri mematung didekat jendela dan menatap pemandangan diluar sana. Wajah Yoona terlihat begitu sendu membuat Siwon mengurungkan niatnya untuk mengagetkan Yoona. Siwon memasukkan setangkai bunga itu disaku belakang celananya dan berjalan kearah istri barunya itu.

Siwon melingkarkan tangannya dipinggang Yoona dan memeluknya erat “Yeobo… kenapa kau terlihat begitu sedih? Bukankah dihari pertama pernikahan kita ini seharusnya kau tersenyum bahagia? Apa kau menyesal karena menikah denganku?” Tanya Siwon sedih sambil mengistirahatkan kepalanya dibahu Yoona lalu mencium leher Yoona dengan lembut. Yoona hanya tersenyum dan terus menatap pemandangan Paris dari jendela kamar mereka. “Aku takut Oppa” Jawab Yoona singkat. “Waeyo?” Tanya Siwon masih sambil memeluk Yoona dari belakang. “Bagaimana jika saat kembali ke Seoul, kedua Appa kita kembali memisahkan kita? Bagaimana jika kebahagiaan ini hanya bertahan seminggu saja?” Siwon menarik Yoona dan memaksa Yoona memalingkan tubuhnya kearahnya. “Percayalah Oppa tidak akan membiarkan itu terjadi. Lagipula sekarang kau sudah menjadi Choi Yoona milik Choi Siwon. Mereka tidak akan bisa berbuat apa-apa”

Siwon menghapus air mata yang hampir saja turun dari ujung mata Yoona. “Percayalah Yoong. Oppa tidak akan pernah melepasmu lagi” Yoona memeluk Siwon erat menikmati kehangatan tubuh Siwon begitu juga Siwon yang menciumi kepala Yoona. “Selama tinggal dirumah ini dengan Leeteuk hyung, Oppa selalu mendapatkan mimpi mengenai kecelakaan itu. Oppa selalu bangun dengan keringat dingin disekujur tubuh. Oppa selalu mendapatkan bayangan mengenai sesosok wanita yang mengalami kecelakaan itu. Mianhae Yoong karena telah membuatmu menderita selama ini. Bahkan Oppa juga sempat membuat pengelihatanmu melayang. Oppa telah menarikmu dalam semua penderitaan itu tapi sekarang Oppa janji Oppa akan terus berada disisimu dan melindungimu dari apapun. Oppa akan menyerahkan semuanya untukmu.”

Yoona tersenyum dan melepas pelukan Siwon. Siwon mengambil mawar putihnya tadi dari saku celananya dan memberikannya untuk Yoona. “Cinta Oppa untukmu sesuci dan setulus mawar putih ini. Mulai sekarang kita berdua harus saling percaya satu sama lain. Saranghae Im Yoona”

“Gomawo Oppa” Yoona menerima mawar putih itu lalu menciumnya dengan penuh senyuman. Tiba-tiba Yoona melempar mawar itu dan menarik baju Siwon lalu menciumnya dalam. Walaupun terkejut tapi Siwon tidak bisa berbuat apa-apa, Ia bahkan semakin hanyut tenggelam dalam ciuman Yoona. Tangan Siwon mulai beraksi menjelajahi setiap inci tubuh Yoona. Yoona hanya tersenyum kecil menyadari itu, begitu juga Siwon yang tersenyum jahil ditengah-tengah ciuman mereka. Yoona mulai mengarahkan Siwon menuju ranjang mereka dan menjatuhkan tubuh kekar Siwon diatasnya. Siwon tertawa, ia tidak percaya bahwa Yoona nya yang berhati lembut selama ini ternyata bisa berubah menjadi seaktif ini.

“Oppa kenapa kau tertawa?”Tanya Yoona menghentikan ciumannya. “Tidak apa-apa Yoong. Oppa hanya terkejut dengan perlakuanmu tadi Haha sungguh tidak terduga” Wajah Yoona menjadi sedikit bingung “Apa kau tidak suka Oppa?” Tanya Yoona polos. “Ani… bukan begitu tapi apa kau sudah siap Yoong? Maksud Oppa… Apa kk-kau… Eh… tidak.. takut untuk eh.. it.. melaku… eh…” Kata Siwon bingung berusaha menyusun kata-kata yang tepat sambil mengacak rambutnya. Yoona tersenyum jahil dan kembali menghujani Siwon dengan ciumannya, sekali lagi Yoona berhasil emmbuat mata Siwon membulat terkejut. “Sepertinya kaulah yang takut Oppa” Kata Yoona dengan nada sedikit meledek. Siwon tertawa dan menarik tubuh Yoona dalam pelukannya. “Jadi kau menantangku Nyonya Choi? Kalau begitu kau harus membayarnya sekarang juga” Kali ini Siwon membalik badannya dan menjatuhkan tubuh Yoona diatas ranjangnya. Ciuman mereka menjadi semakin ganas. Ditemani dengan cahaya bulan dan bintang mereka melalui malam itu dengan penuh cinta juga luapan kebahagiaan. Bintang dilangit telah menjadi saksi bersatunya dua insan itu.

————————————————————————————————————————————-

Sinar matahari menerobos masuk dicela-cela jendela kamar Siwon dan Yoona. Perlahan intensitas sinar itu semakin kuat menusuk mata Yoona. Yoona membuka matanya pelan mencoba beradaptasi dengan cahaya yang menusuk matanya. Yoona memutar kepalanya kekiri dan melihat Siwon masih memejamkan matanya masih dengan tangan memeluknya. Yoona dapat merasakan nafas hangat Siwon menerpa bagian kiri lehernya. Yoona tersenyum melihat wajah Siwon yang terlihat begitu polos saat tidur. Wajahnya terlihat begitu damai seperti anak kecil yang tak mengenal masalah apapun. Yoona mencoba melepas tangan Siwon yang berada diatas perutnya secara lembut lalu mencoba turun dari tempat tidur. Tiba-tiba Yoona merasakan sedikit sakit dibagian bawah tubuhnya, mengingatkannya kembali akan dahsyatnya malam pertama mereka. Yoona tersenyum tipis dan mengambil kemeja Siwon yang berserakan dilantai. Dengan cepat Yoona memakai kemeja berwarna hitam itu untuk menutupi tubuh polosnya.

Ukuran kemeja Siwon yang tidak sesuai dengan tubuh ramping Yoona itu berhasil menutupi bagian tubuh Yoona sampai diatas pahanya. Yoona kembali tersenyum dan mencium kening Siwon kilat lalu segera beranjak menuju kamar mandi disudut kamarnya. Beberapa saat kemudian Siwon juga mulai membuka matanya. Ia meraba daerah kosong disampingnya dan segera bangun lalu mencari keberadaan Yoona. Siwon mendengar suara air mengalir dari dalam kamar mandinya dan ia yakin bahwa Yoona tengah mandi didalamnya. Siwon menghela nafas lega setidaknya tidak terjadi apa-apa dengan Yoona.

Selama Appa mereka belum menyetujui hubungan mereka seperti ini maka Siwon tidak bisa mengelak bahwa hatinya selalu saja diliputi rasa takut dan khawatir kalau suatu saat Appa mereka tiba-tiba menemukan keberadaan mereka disini. Siwon tersenyum dan meregangkan otot-ototnya lalu membuang semua kekhawatirannya. Siwon menunduk dan mencari keberadaan kemejanya tapi tidak ada. Siwon membuka lemari pakaiannya dan memakai sebuah kaos hijau dan celana coklat lalu segera berjalan menuju dapur. Siwon membuka isi kulkasnya dan tidak dapat menemukan apapun selain beberapa botol air mineral. Siwon menghela nafas dan langsung menyalakan ponselnya untuk memesan makanan. Setelah itu Siwon membuka pintu depan rumahnya dan menghirup oksigen sebanyak-banyaknya lalu berlari-lari kecil di depan rumahnya sambil menunggu Yoona mandi.

Setelah mandi Yoona langsung melangkah menuju dapur. Wajah riangnya berubah menjadi sedikit murung ketika tangannya tidak bisa menemukan apapun di lemari es itu selain beberaoa botol air mineral. Yoona menggeleng tak percaya. “Aissh bagaimana mungkin tidak ada satupun bahan makanan disini?” Tanya Yoona dalam hati. Yoona memutuskan untuk mengambil dompetnya untuk pergi berbelanja. Baru saja Yoona ingin membuka pintu rumahnya tapi pintu itu sudah terbuka duluan. “Uh… Hi. Kau mau kemana Yoong?” Tanya Siwon dengan senyum lebar diwajahnya. “Aku ingin pergi berbelanja Oppa. Tadi aku ingin masak tapi tidak bisa menemukan makanan apapun di lemari e situ” Jawab Yoona sambil menunjuk kearah lemari es tadi. “Hehe iya. Karena rumah ini sudah lama tidak dihuni jadi tentu saja lemari es itu tidak ada isinya. Mianhae… tapi aku sudah memesan makanan untuk kita”

“Ah tapi aku ingin masak untukmu Oppa. Ini adalah hari pertama kita sebagai sepasang suami istri. Haha” Siwon menghela nafas lalu mengangguk. “Hmm baiklah. Kau tunggu sini, Oppa akan segera mandi lalu kita bisa pergi berbelanja bersama” Yoona tersenyum riang “Gomawo Oppa”

Siwon mencium bibir Yoona kilat tapi Yoona menahan kepala Siwon untuk tetap menciumnya. Setelah beberapa saat berciuman akhirnya Yoona mengakhiri ciuman itu. “Sudah dulu Oppa , kalau ka uterus menciumku maka kita akan kesiangan untuk berbelanja” Kata Yoona singkat sambil melangkah masuk kedalam lagi.

“Hei Choi Yoona… Bukankah kaulah yang menahanku tadi agar tetap menciummu? Aissh dasar. Awas kau”

Setelah selesai mandi Siwon segera mengganti bajunya lalu turun kebawah bersama Yoona. Siwon tersenyum bahagia dan memegang erat tangan Yoona “Yoong… mari kita nikmati 6 hari kita yang tersisa ini” Walaupun Siwon mengatakannya sambil tersenyum tapi tetap saja jauh dilubuk hatinya ia tetap merasakan rasa sedih dan rasa takut untuk kembali ke Korea. Yoona tahu bahwa Siwon selalu berusaha tersenyum didepannya dan menyembunyikan semua itu. “Oppa… kau bicara seperti itu seperti kita akan berpisah saja” Ledek Yoona mencoba mencairkan suasana. “Hmm bukan begitu. Hanya saja sepertinya cobaan besar telah menunggu kita di Korea setelah ini” Yoona mengeratkan genggaman tangan Siwon mencoba memberinya sedikit ketenangan. “Selama kita bersama tidak akan ada yang bisa memisahkan kita” Siwon mengangguk mencium puncak kepala Yoona. “Baiklah kalau begitu ayo kita berbelanja sambil jalan-jalan . Lagipula kita belum sempat merayakan hari valentine kan? Hahaha kita harus bahagia selama 6 hari ini Yoong”

“Okay Oppa… Semangat !!! Haha” Siwon dan Yoona melangkah keluar rumah mereka untuk pertama kalinya sebagai sepasang suami istri. Selama beberapa hari itu Siwon dan Yoona terus menghabiskan waktu mereka dengan penuh canda tawa, pergi berbelanja, makan es krim bersama, berenang bersama, makan bersama, melihat kembang api, bertukar cokelat, pergi ke pantai, bersepeda bersama, menonton konser, bioskop, candle night dinner dan sebagainya. Mereka menghabiskan waktu mereka dengan penuh kebahagiaan. Tapi sayangnya jam terus berdetik dan waktu mereka tinggal sedikit lagi untuk kembali ke Korea.

Siwon terdiam dan kembali menatap wajah malaikat cantik disampingnya itu dengan seksama. Wajahnya terlihat sangat bahagia dan nafasnya terlihat naik turun dengan teratur penuh dengan ketenteraman. Siwon tersenyum pahit mengingat bahwa waktu mereka tinggalah sedikit lagi. Siwon mencium kening istrinya itu dengan penuh rasa cinta. “Yoong… Bagaimana jika Appa memisahkan kita lagi? Bagaimana jika mereka melarang kita bertemu lagi? Bagaimana jika mereka memaksa kita berpisah lagi? Oppa tidak bisa kehilanganmu lagi Yoong. Oppa tidak mau kebahagiaan ini sirna begitu saja Yoong. Oppa ingin membangun keluarga denganmu, satu-satunya wanita yang mengisi hati Oppa. Membayangkan itu semua saja sudah terasa sakit. Bagaimana jika semua itu menjadi kenyataan? Oh Tuhan berikanlah kami kekuatan untuk menghadapi semua ini” Kata Siwon sedih sambil menatap Yoona yang masih memejamkan matanya.

Siwon duduk dipinggir tempat tidur dan membenamkan wajahnya dikedua tangannya. Hatinya begitu gelisah memikirkan semua itu. “Oh Tuhan kenapa seminggu terasa begitu cepat?” Gumam Siwon frustasi. Siwon menatap Yoona sekali lagi dan menciumnya kilat. Ia meletakkan sepucuk surat disamping Yoona lalu segera beranjak pergi.

Sejenak setelah Siwon pergi, Yoona segera membuka matanya. Yoona menghapus air matanya yang telah menetes sedari tadi akibat mendengar semua perkataan Siwon. Ia tidak menyangka bahwa dibalik senyuman Siwon terdapat sebuah penderitaan yang ia simpan sendiri. Hatinya merasa sedih karena Siwon tidak pernah mau berbagi penderitaan dan bebannya itu secara langsung dengannya. Siwon selalu memberikan senyum palsu didepannya dan memberikan kata-kata semangatnya tetapi jauh didalam hatinya sendiri Siwon menyimpan sebuah kekhawatiran yang besar. “Oppa kenapa kau tidak mau membicarakannya denganku? Apa kau tidak mempercayaiku?” Kata Yoona sedih sambil membuka sepucuk surat disampingnya.

To my beloved Deer Yoong…

Hi Yoong selamat sore atau mungkin sekarang sudah malam saat kau membaca surat ini. Oppa tidak tahu haha tidurmu sangat lama untuk ukuran seorang manusia. Entah kau sudah bangun atau belum tapi seperti biasa Oppa menunggumu jam 7 malam di Restoran biasanya di dekat Eiffel Tower. Hari ini Oppa memakai kemeja hitam yang pernah kau curi beberapa hari yang lalu Haha… Berdandanlah yang cantik 🙂

Saranghae Choi Yoona…

Yoona melihat jam tangan silver yang melingkar ditangan kirinya. “Pukul 7 malam tepat. Dimana Siwon Oppa?” Yoona melihat kekanan dan kekiri mencari keberadaan suaminya itu. Siwon melambaikan tangannya kearah Yoona tapi Yoona seperti tidak melihatnya.

“CHOI YOONA SARANGHAE !!!” Sedetik setelah mendengar suara teriakan itu, Yoona langsung menoleh kearah sumber suara itu dan benar saja Siwon sedang tertawa puas melihat Yoona akhirnya mengetahui keberadaannya. Kini mata semua orang terpusat pada dirinya dan Siwon. Yoona berjalan cepat dengan kesal kea rah Siwon lalu mencubit lengan suaminya itu. “Yak Oppa!!! Kenapa kau berteriak seperti itu? Aisshhh sungguh memalukan” Protes Yoona kesal

“Hehe Oppa sudah melambaikan tangan kearahmu tapi kau tidak melihat Oppa, yasudah Oppa teriak saja. Hahaha dan sepertinya cara itu berhasil” Kata Siwon santai tidak memperdulikan beberapa orang yang terus melihatnya sambil tertawa kecil. Yoona segera menarik tangan Siwon dan membawa Siwon pergi dari tempat itu. “Yak kenapa kau meninggalkan tempat itu? Oppa sudah memesan tempat disana” Tanya Siwon kesal. “Oppa aku malu, mereka terus melihat kita. Sudahlah kita makan ditempat lain saja” Yoona menarik Siwon menuju restaurant lain dan Siwon hanya menurut tak berdaya.

Sekarang Siwon dan Yoona tengah duduk diluar salah satu restaurant terkenal didekat menara Eiffel. Mereka begitu menikmati suasana tenang Kota Paris itu. Udara yang sejuk dan hembusan angin yang lembut menambah kesan tenteram yang melekat dihati mereka. Ditambah lagi dengan berbagai lampu indah yang menghiasi berbagai sudut restaurant-restaurant disekitar mereka. Yoona juga tampak kagum melihat berbagai hiasan yang terpancar dari menara yang sudah sangat terkenal bernama Menara Eiffel itu. Ditemani music classic yang memukau dan seorang pria yang dicintainya, semua terasa begitu lengkap bagi Yoona. Tapi sekali lagi kebahagiaan itu terasa runtuh mengingat besok mereka harus segera kembali ke Korea.

“Besok kita akan kembali ke Korea. Apa kau sudah siap Yoong?” Tanya Siwon memecah keheningan diantara mereka. “Ne, kita pasti bisa Oppa” Jawab Yoona sambil terus menatap lurus kedepan. “Kita pasti bisa” Tambah Siwon sekali lagi. Keheningan kembali melayang diantara mereka. “Oppa jangan pernah melepasku lagi” Siwon mengalihkan pandangannya kearah Yoona dan menatap Yoona dalam. “Tidak akan. Saranghae Yoong” Siwon mencium bibir Yoona meluapkan segala emosinya. “Oppa kau harus membagi bebanmu denganku” Yoona menarik tubuhnya kebelakang dan kembali bersandar ditempat duduknya. “Maksudmu?” Tanya Siwon bingung.

“Tadi aku tidak tidur Oppa. Aku mendengar semuanya” Yoona menatap mata Siwon tapi Siwon mengalihkan pandangannya kearah lain. “Oppa tidak mau membuatmu sedih” Jawab Siwon singkat. “Oppa kita sekarang adalah satu. Kau harus membagi semuanya denganku”

“Oppa hanya menunggu waktu yang tepat untuk membicarakannya denganmu”Jawab Siwon pelan.”Aku sudah menunggumu mengatakannya sejak 3 hari yang lalu Oppa. Tapi kau tidak pernah mengatakannya. Bahkan besok kita sudah harus kembali ke Korea. Hatiku juga sedih Oppa setiap kali melihatmu merenung tidak jelas beberapa hari ini. Bahkan kau sering sekali melamun dan menatap langit dengan tatapan sendu. Apa kau pikir aku tidak tahu Oppa?” Kali ini Yoona benar-benar kesal dengan Siwon.

“Baiklah… sebenarnya beberapa hari yang lalu ada nomor tak dikenal mengirimkan sebuah pesan singkat. Orang itu berkata bahwa dia mengetahui keberadaan kita. Dan diakhir sms itu ada nama Appamu Yoong. Mungkin itu hanya orang iseng saja” Mata Yoona membulat kaget “Oppa cepat kemarikan ponselmu, aku ingin melihat nomornya” Siwon segera menyerahkan ponselnya ke Yoona. Yoona melihat nomor pengirim pesan itu dan wajahnya langsung berubah pucat. Siwon menjadi panik dengan perubahan wajah Yoona.

“Yoong ada apa? Sudah kubilang itu tidak penting” Siwon merebut ponselnya dari Yoona. “Oppa kau bilang ini tidak penting? Seharusnya kau bilang sejak awal. Itu bukan nomor sembarangan, itu benar-benar nomor Appaku. Aisshh bagaimana bisa kau menyembunyikan masalah sepenting ini dariku?” Siwon menghela nafas lelah. “Yoong Oppa tidak ingin membuatmu sedih dan menangis lagi? Oppa tidak tega melihatmu menangis hanya karena sebuah pesan tidak jelas seperti ini” Yoona menggeleng dan menatap Siwon tajam. “Oppa Kau berkata seperti itu seakan-akan aku selalu menangis dihadapanmu. Apa aku selemah itu Oppa? Apa aku terlalu lemah untuk menjadi tempatmu berbagi sedikit masalahmu?” Yoona berdiri dan beranjak pergi tapi Siwon menahannya “Bukan seperti itu Yoong. Lagipula ini bukanlah masalah penting”

“Bukan masalah penting? Oppa itu benar-benar nomor Appa. Tentu saja ini masalah penting. Aku juga berhak tahu Oppa!!!” Kali ini Yoona sedikit menaikkan nada bicaranya. “Yoong!!! Berhentilah untuk panik seperti itu… Oppa sudah menduga bahwa kau akan jadi seperti ini bila mengetahui semuanya” Balas Siwon dengan nada sedikit kesal. “Aku berhak tahu Oppa!!!” Balas Yoona meluapkan emosi didadanya. “Sebenarnya kau ini menganggapku apa Oppa? Kau bilang kita harus saling percaya tapi kau sendiri tidak mempercayaiku dan menyembunyikan semuanya sendirian. Lalu kau bilang aku selalu menangis. Apa aku selemah itu?” Yoona benar-benar kesal dengan Siwon dan ia segera melangkah pergi. “Yoong kau mau kemana?” Teriak Siwon masih berdiri ditempat yang sama.

“Bukan urusan Oppa!!!” Jawab Yoona kesal. Siwon mengejar Yoona dan melihat beberapa orang berbadan kekar mengikuti Yoona dari belakang. Siwon segera berlari dengan kencang. “Yoong cepat lari!!!” Teriak Siwon tapi terlambat pria-pria itu segera menyergap Yoona. Siwon tetap berusaha melepaskan Yoona. Dua orang langsung menghadang Siwon. Siwon berhasil menghajar mereka dan menarik tangan Yoona tapi tiba-tiba Siwon merasakan sesuatu membentur bagian belakang kepalanya dengan keras. Syaraf-syarafnya terasa melemah, ia melihat orang-orang itu merebut Yoona darinya dan membawa Yoona pergi. “Oppa!!!” Siwon mendengar teriakan Yoona tapi entah kenapa matanya terasa begitu berat hingga akhirnya mengantarnya dalam kegelapan….

——————————————————————————————————————————

Hayooo gimana kelanjutan ff ini? Hehehe tambah geje kah? Seperti biasa author kembali lagi setelah 2 minggu menghilang hehe… makasi ya udah menyempatkan waktunya untuk membaca ff ini. Nah kalau bisa author berharap kalian mau meninggalkan jejak kalian… ^.^

Gomawo…

My Memory In Your Eyes Chapter 9

   Chapter 9

548671788

Sinar matahari menerobos masuk diantara celah-celah jendela kamar apartemen Yoona. Sedangkan Yoona dan Siwon masih tertidur pulas dengan posisi berhadapan.Perlahan intensitas sinar matahari itu semakin kuat menyebabkan aktivitas  tidur Siwon sedikit terusik. Ia membuka matanya secara perlahan dan seketika itu juga ia merasakan pusing dikepalanya kembali menyerang.  Siwon mengerang sakit sambil memegang kepalanya dengan salah satu tangannya. Lalu ia membuka matanya dan melihat seorang malaikat tengah tertidur pulas dalam pelukannya. Walaupun matanya terlihat sedikit bengkak karena menangis tapi bagi Siwon kecantikannya tetap terpancar kuat dari wajah polosnya itu. Senyuman terus menghiasi wajah Siwon, ia mengingat kejadian semalam, akhirnya Yoona mengetahui bahwa ia masih hidup.

                Siwon mencoba melepas tangan Yoona yang masih menggenggam erat tangannya lalu secara perlahan ia berdiri menyeimbangkan badannya. Siwon mencium dahi Yoona dengan lembut berharap tidak membangunkannya. Setelah puas mengamati wajah Yoona, Siwon meregangkan otot-ototnya dan berjalan keluar kamar itu. Siwon menatap ponselnya dan melihat puluhan panggilan tak terjawab dari Leeteuk hyung dan Ommanya. Siwon mengirimkan sebuah pesan singkat lalu beranjak pergi meninggalkan Yoona yang masih tertidur pulas.

                Dua jam kemudian, Yoona mulai membuka matany dan berusaha beradaptasi dengan sinar matahari yang menusuk matanya. Yoona meraba-raba tempat tidurnya dan matanya langsung terbuka lebar begitu menyadari bahwa seseorang yang seharusnya berada disampingnya telah menghilang,. Ia mencoba mencari keberadaan Siwon dikamar mandi tapi tidak ada, ia beranjak menuju ruang tamu apartemennya juga tidak ada. Ketakutan akan kehilangan Siwon lagi mulai memenuhi batin Yoona. Dengan air mata diujung matanya, Yoona mengambil jaketnya lalu  melangkah keluar apartemennya. Langkahnya terhenti ketika seseorang memanggil namanya. “Nona Im? Im Yoona?” Tanya seorang pria berpakaian rapi itu. “Ne, ada apa?” Tanya Yoona bingung. “Tuan Choi menitipkan ini untukmu. Setelah kau siap maka akan ada sopir yang menjemputmu di lobby” Pria itu memberikan sepucuk surat dan sebuah kotak besar untuk Yoona. “Gamsahamnida” Kata Yoona sambil menghela nafas lega.

                Yoona kembali memasuki kamar apartemennya lalu segera membuka surat itu dengan cepat.

For my beloved Deer Yoong

I know that i still can’t remember our memory before

But i want you to know that you are the one who filled my heart from the start, now, and forever

You are the one who can make my tears flow because of fear to lose you

Alhtough everyone try to separate us but i will try with all of my strength to keep you by my side

No matter what happen to us, you need to know that i will always try to stand beside you

Hold your hand and never let you go

Forgive me and trust me like the way it is before

Saranghae…

                Apa kau sudah bangun? Kau bahkan tidur lebih lama dari Leeteuk hyung. Hari ini adalah salah satu hari terindah dihidupku karena hal pertama yang kulihat hari ini adalah wajah cantikmu. Oppa berharap kita dapat makan bersama pagi ini tapi setelah lama menunggu, kau saja tertidur dan tidak mau membuka matamu. Akhirnya Oppa memutuskan untuk pergi sendiri. Hahaha mianhae …. aku tidak tega membangunkanmu.

                Cepat mandi dan pakailah baju yang ada dikotak itu. (Semoga sesuai dengan ukuran tubuhmu). Setelah itu temui sopir yang sudah kupersiapkan untukmu. I will be waiting for you Yoong. Hahaha Oppa akan membayar semua air mata yang telah kau keluarkan Yoong. Saranghae Im Yoona

Senyum bahagia terpancar dari ujung bibir Yoona, ia membuka kotak itu dan mengambil setangkai mawar putih segar yang terletak didalamnya. Yoona menciumnya lalu tersenyum bahagia. Yoona meletakkan bunga itu disampingnya dan senyuman kembali muncul dari sudut bibirnya ketika melihat sebuah dress berwarna putih telah tertata rapi untuknya. Dengan langkah bahagia Yoona membawa dress dan mencobanya di kamar mandi.

Beberapa saat kemudian Yoona telah selesai berpakaian dan berdiri didepan cermin besar yang merefleksikan penampilannya saat ini. Dress itu terbalut indah mengikuti setiap lekukan tubuh Yoona yang indah. Yoona tersenyum puas lalu mengambil tas kecilnya dan segera berjalan menuju lobby. Yoona meraih ponselnya dan melihat beberapa panggilan tak terjawab dari eonninya juga tentunya dari Donghae.”Mianhae” ucap Yoona sedih lalu kembali tersenyum. Seorang pria berbadan tegap berjalan kearah Yoona dan berkata “Nona Im, mobil anda telah siap” Yoona tersenyum dan mengikuti pria itu.

                Pria itu membukakan pintu untuk Yoona dan menutupnya. Sedetik setelah masuk tibas-tiba mobil itu segera berjalan.Raut wajah Yoona berubah menjadi panik. “Mwo? Apa kau benar-benar sopir pesanan Siwon Oppa? Kau bukan anak buah Appa kan?” Tanya Yoona panik. Tapi namja itu tetap diam saja dan berkonsenterasi menyetir. Yoona menjadi semakin bingung. “Hei kau tidak berniat menculikku kan? Jawab aku jangan diam saja” Tanya Yoona sekali lagi tapi namja itu tetap diam tidak menjawab. “Hei jawab aku kalau tidak aku akan lompat dari sini”

                “Nona kau ini sangat tidak sabar. Diamlah dan duduk saja dengan manis Nona. Kau tidak ingin kita menabrak untuk kedua kalinya kan?” Goda namja itu sambil tertawa kecil. “Mwo? Kau? Aishhh Siwon Oppa kau benar-benar… Ahh tidak lucu” Kata Yoona kesal lalu menarik topi yang menutupi wajah namja  itu dari belakang. “Hahaha akhirnya kau menyadarinya juga Yoong. Kau tahu Oppa sudah lumutan menunggumu dimobil ini. Dasar pemalas” Tiba-tiba Yoona beranjak dari tempat duduknya dan membungkuk lalu dengan susah payah berhasil duduk disebelah Siwon yang berada di kursi depan. “Aishh Oppa aku kira aku akan diculik, Kau bilang akan menyuruh sopir?” Siwon tertawa “Hatiku tidak tenang mempercayakan perjalanan jauh ini kepada sopirku” Mata Yoona membulat kaget “Perjalanan jauh? Yak Choi Siwon kau mau membawaku kemana?”

                “Sudahlah ini kejutan, lebih kau tidur lagi saja. Perjalanannya masih agak jauh” Yoona cemberut lalu memukul bahu Siwon. “Aishh Oppa kau membuatku penasaran” Setelah menempuh perjalanan jauh akhirnya Siwon dan Yoona tiba di Pulau Jeju. “Jadi kau membawaku kesini Oppa? Dari mana kau tahu tempat ini? Apa kau mengingatnya sendiri?” Tanya Yoona bahagia. “Leeteuk hyung yang membeitahuku” Siwon dapat menangkap perubahan wajah Yoona yang sedikit berubah menjadi kecewa mendengar jawabannya tadi. Sepanjang perjalanan Yoona terus berusaha mengingatkan Siwon dengan semua kenangan-kenangan mereka. Tapi tentu saja Siwon hanya bisa mendengar semua cerita Yoona tanpa bisa menanggapinya karena sejujurnya ia hanya mengingat sebagian kecil dari memori-memori itu. “Mianhae” Kata Siwon sedih dan menunduk menatap sepatu Yoona.

                Yoona menyentuh dagu Siwon dan mengarahkan wajahnya untuk menatap dalam kedua matanya. “Ne, tidak apa-apa Oppa, suatu saat kau pasti akan mengingatnya. Aku akan terus bercerita tentang semua masa lalu kita untuk memaksa otakmu mengingatnya. Hahaha Ayo aku sudah tidak sabar bermain pasir” Yoona  tersenyum riang  dan berlari menuju pantai disana. Tiba-tiba Yoona berhenti sejenak, wajahnya berubah menjadi sebal. “Oppa jika kau mengajakku ke pantai seperti ini seharusnya kau tidak menyuruhku memakai dress selutut seperti ini. Aku jadi tidak bisa bebas bergerak. Lagipula angin disini sangat kencang, bagaimana jika bajuku tertiup angin dan ada namja lain yang melihatku?”

                “Mwo? Namja lain yang melihatmu? Aishhh itu tidak boleh. Kau milikku seorang Im Yoona. Kalau begitu kau harus segera membeli baju lain dan mengganti baju itu” Yoona segera berjalan keluar pantai dan ia segera berbalik menyadari bahwa Siwon masih diam ditempat yang sama dan tidak mengikutinya.”Yakk Oppa apa kau akan terus diam disana? Kau tidak mau mengantarku? Aishh kau menyebalkan Oppa. Lebih baik aku telefon Donghae Oppa saja dan menyuruhnya kemari lalu menemaniku membelu baju” Sedetik setelah mendengar nama ‘Donghae’ keluar dari bibir Yoona, Siwon segera berlari dengan cepat menuju arah Yoona dan menggenggam erat tangannya. “Aisshhh biar Oppa saja yang menemanimu. Apa Oppa tidak cukup tampan dibandingkan Donghae?”

“Ani aku hanya bercanda Haha. Atau jangan-jangan kau sengaja menyuruhku berbelanja sendirian   dengan sengaja karena kau sedang menunggu wanita lain disana. Apa aku benar?” Tanya Yoona menggoda. Siwon tersenyum gemas melihat wajah Yoona lalu menarik tubuh Yoona dan menciumnya dengan lembut. “Apa ciuman itu sudah menjawab jawabanmu? Kalau kau masih tidak percaya Oppa akan menciummu lagi Yoong” Kata Siwon jahil sambil kembali mencondongkan badannya. “Aishh Oppa kau benar-benar mesum” Yoona membalikkan badannya dan menyembunyikan wajahnya yang memerah. “Hei tunggu Yoong… haha lihatlah wajahmu itu seperti kepiting rebus” Siwon berjalan tepat dibelakang Yoona sambil terus berkata “Apa kau yakin Yoong tidak mau mencium Oppa lagi?” Yoona mempercepat langkah sambil menggelengkan kepalanya. “Aishh tidak. Jangan menggodaku Oppa”

                Akhirnya setelah puas berbelanja Siwon dan Yoona kembali menuju pantai. Yoona  segera melepas tangan Siwon dan berlari-lari dengan riang ditengah pantai. Siwon mengejar Yoona dan menggendong tubuh ramping Yoona. Yoona melingkarkan kedua tangannya dileher Siwon. “Yoong… kau tahu kenapa Oppa membawamu kesini?” Masih dalam gendongan Siwon, Yoona menggeleng. “Karena Oppa ingin mengingat dengan jelas liburan kita disini bersama Leeteuk hyung dan Taeyeon waktu itu. Oppa ingin mengingat semua memori kita bersama”

                Siwon tersenyum dan mencium dahi Yoona sambil berbisik “Oppa punya kejutan untukmu” Yoona tersenyum bahagia “Apa Oppa?” Siwon tersenyum jahil lalu berjongkok dan melepas gendongannya. Seketika itu juga Yoona terjatuh dan byuurrr air berhasil membasahi baju dan tubuh Yoona. Siwon kembali berdiri dan tertawa puas “Kau pernah berkata pada Oppa bahwa jika pergi ke pantai rasanya tidak akan lengkap jika tidak membasahi tubuh kita dengan air, jadi bagaimana apa kau sudah basah sekarang?” Yoona masih terduduk dengan wajah syok lalu berteriak “Yakk Oppa… awas kau… dasar menyebalkan!!!” Siwon berlari dan Yoona mengejarnya. Jauh didalam hati Yoona, ia sangat puas karena walaupun perlahan tapi Siwon telah berhasil mengingat bagian-bagian memori mereka bersama. Yoona menarik tangan Siwondan berhasil menjatuhkan badan kekarnya itu kedalam air. “Bagaimana Tuan Choi kali ini kita imbang”

                “Aishh awas kau…” Siwon segera berdiri dan kembali mengejar Yoona. Setelah puas saling menjatuhkan satu sama lain, mereka bermain pasir dan membuat beberapa bangunan kecil dari pasir. Dengan sabar Siwon membentuk pasir-pasir basah itu hingga membentuk sebuah bangunan. Sedangkan Yoona sibuk membuat miniatur restoran pasir dengan beberapa makanan dari pasir. “Oppa apa kau membuat istana?” Siwon menggeleng lalu kembali berkonsentrasi membentuk bangunan pasir didepannya. “Lalu apa itu?” Tanya Yoona bingung. “Ini adalah rumah masa depan kita. Oppa akan membuat rumah berlantai dua untuk kita. Dengan kamar yang banyak untuk anak-anak kita nanti. Kau sendiri sedang membuat apa Yoong?” Tanya Siwon mencoba melihat hasil pekerjaan Yoona tapi Yoona melarangnya. “Aku tidak membuat apa-apa”

                Siwon tetap memaksa melihat pasir-pasir dibalik Yoona dan akhirnya Siwon berhasil melihatnya. “Hahaha Aishhh dasar shikshin… Dimanapun kau berada sepertinya hanya ada makanan dikepalamu. Haha mungkin aku tidak perlu membuat rangkaian rumah seperti ini. Karena sepertinya kau akan lebih bahagia jika kita tinggal di restoran. Hahaha” Mereka berdua terus bermain dan tertawa bersama.

 Setelah puas bermain dipantai, Siwon dan Yoona kembali berjalan untuk mencari makanan. “Hei Yoong apa aku lebih tampan?”Goda Siwon membuat wajah Yoona memerah. “Aishhh Oppa, pertanyaan macam apa itu”. Jawab Yoona mencoba menyembunyikan wajahnya yang memerah. Siwon berhenti dan mencium Yoona kilat. “Jawab aku, kalau tidak aku akan menciummu terus” Yoona mengaku kalah dan berkata “Ne, kau lebih tampan. Apa kau puas?” Siwon tertawa puas. “Ah kalau begitu hari ini kaulah yang menraktirku makan sepuasnya”

                “Mwo? Kenapa bisa begitu?” Tanya Yoona bingung. “Kau masih ingat perjanjian kita saat di Lotte World kan? Yang kalah harus menraktir makan sepuasnya.Sekarang kau sudah bisa melihat dan barusan kau juga  mengakui bahwa aku tampan kan? Jadi kau kalah” Siwon tertawa dan menarik tangan Yoona masuk kedalam sebuah restoran. “Aishh Oppa kau curang, kau dan Siwon palsu itu kan orang yang sama. Tentu saja wajahmu juga sama dan tingkat ketampananmu juga sama” Protes Yoona. “Tadi kau bilang aku lebih tampan. Kalau begitu aku yang menang. Kau yang traktir Hahaha” Siwon menarik Yoona untuk duduk disampingnya. “Baiklah baiklah aku yang tratktir Oppa”

                “Jadi apa kita baik-baik saja sekarang? Kau sudah menerimaku lagi? Lalu Donghae, bagaimana dengannya?” Raut wajah Yoona berubah menjadi sedih mengingat Donghae yang mungkin saat ini tengah panik mencarinya. “Ahh Donghae Oppa… aku hanya menganggapnya sebagai kakakku. Tapi sebenarnya aku tidak tega Oppa dengannya. Kau tahu dari dulu dia sudah memberikan hatinya dan menungguku dengan sabar.” Siwon menatap Yoona dengan wajah khawatir. “Jadi kau tidak akan melepas Donghae? Apa kau tidak memaafkan Oppa?”

 “Hmm mungkin… aku tidak yakin” Goda Yoona. “Apa? Ah apa ini artinya kau memilih Donghae?” Tanya Siwon sedih. Yoona terdiam dan Siwon terus menunggu jawaban yang keluar dari bibir Yoona dengan tidak sabar. Jantungnya terus berdetak dengan cepat. “Aisshh Yoong jawablah, kau membuatku takut saja” Yoona tetap terdiam. Siwon menatap Yoona sedih. “Baiklah Yoong sepertinya Oppa tahu jawabanmu. Oppa tidak akan memaksamu“ Kata Siwon sedih. Yoona tersenyum lalu tertawa lebar membuat Siwon kembali menatapnya dengan wajah tidak mengerti.

“Haha lihatlah wajahmu Oppa. Lucu sekali. Terlihat begitu sedih dan mengenaskan. Hahaha” Yoona tertawa lebar dan memukul bahu Siwon. “Aishhh itu tidak lucu” Jawab Siwon sebal. “Aku hanya bercanda Oppa, walaupun Donghae Oppa sangat baik padaku tapi bagaimanapun dari dulu sampai sekarang hatiku tetap sama” Siwon menggenggam tangan Yoona “Gomawo Yoong, kali ini Oppa benar-benar tidak akan membuatmu kecewa lagi” Yoona tersenyum dan kembali menunggu makanan mereka.

                “Omo kenyang sekali”Kata Yoona yang tengah bergandengan tangan dengan Siwon ditepi pantai itu lagi.   “Ne Oppa juga kenyang. Hari ini sangat menyenangkan. Andai kita dapat menjalani hari seperti ini setiap hari” Kata Siwon sedih sambil terus mengeratkan genggaman tangannya untuk Yoona. “Yoong pelankan jalanmu. Sebentar lagi matahari tenggelam dan waktu kita untuk bersama akan segera habis. Aku akan mengantarmu pulang” Yoona juga mengeratkan genggaman tangannya dan menatap Siwon dengan wajah sedih. “Aku tidak ingin pulang Oppa. Bawa aku pergi. Aku tidak ingin mereka memisahkan kita lagi”

                Siwon menghentikan langkah kakinya dan menatap mata sendu Yoona.  “Aku juga tidak ingin pulang. Kau tahu hari ini aku mematikan ponselku seharian. Aku tidak ingin diganggu siapapun” Kata Siwon memandang matahari yang mulai tenggelam. “Ne aku juga mematikan telefonku. Tadi pagi aku melihat puluhan panggilan tak terjawab dari Donghae Oppa dan Taeyeon eonni. Aku tidak ingin berpisah denganmu Oppa” Yoona mengeratkan genggamannya pada Siwon.  “Kalau begitu bagaimana jika kita menghabiskan beberapa hari lagi disini. Aku akan memberitahu Leeteuk hyung bahwa kita ada disini” Kata Siwon sambil tersenyum. “Tapi bagaimana jika Leeteuk hyung memberitahukan keberadaan kita kepada Appaku dan Appamu?” Tanya Yoona khawatir. “Tenanglah Leeteuk hyung selalu ada dipihak kita” Yoona mengangguk setuju. Mereka berdua kembali menatap langit yang mulai menenggelamkan mataharinya dengan senyuman yang terus mengembang diwajah keduanya.

————————————————————————————————————————————

                Mr.Choi memijat kepalanya dengan ujung tangannya. Kepalanya terasa pusing mengingat anaknya yang sudah 3 hari lebih menghilang dari hadapannya. Apalagi setelah mendengar kabar bahwa Yoona juga menghilang dalam waktu yang sama dengan anaknya. Mr.Choi menjadi semakin yakin bahwa mereka berdua pergi bersama Ia telah mengerahkan beberapa anak buahnya untuk mencari mereka berdua begitu juga dengan Mr.Im. “Bagaimana apa kau sudah menemukan mereka?” Tanya Mr.Choi pada salah satu anak buahnya. “Mianhae kami belum bisa menemukan mereka. Sepertinya mereka berada diluar Seoul”

                “Kalau begitu cepat cari mereka sampai dapat!!!” Teriak Mr.Choi mengusir anak buahnya dari rumahnya. Mrs.Choi bersama Leeteuk tiba dengan langkah santai menuju ruang keluarga mereka. “Bagaimana bisa kalian berjalan sesantai itu? Sudah 3 hari lebih Siwon tidak pulang” Leeteuk tersenyum begitu juga dengan Mrs.Choi. “Sudah seharusnya Siwon kabur dari dulu, aku tidak keberatan jika Siwon kabur dengan Yoona. Aku lebih senang melihat Siwon kabur daripada Siwon disini tapi hidup seperti dalam penjara” Kata Mrs.Choi puas. “Ne, aku juga akan mendukung setiap keputusan yang Siwon ambil. Sudah waktunya Appa memberikan kebebasan itu untuk Siwon” Kata Leeteuk menambahkan perkataan Ommanya, Mr.Choi hanya terdiam dengan mulut terbuka mendengar komentar dari istri dan anaknya itu. Daripada memulai pertengkaran ia memilih untuk berdiri dan pergi meninggalkan ruangan itu. Mrs.Choi dan Leeteuk saling menatap dan melempar senyuman. “Jadi sampai berapa lama mereka disana?” Tanya Mrs.Choi pada anaknya itu. “Entahlah Omma, biarkan mereka bersenang-senang dulu” Kata Leeteuk sambil menghempaskan badannya di sofa keluarganya yang besar itu. “Mereka tidak boleh terus bersama dengan status seperi itu” Leeteuk menatap Ommanya itu dengan tatapan meminta penjelasan lebih lanjut. “Maksud Omma? Aku tidak mengerti?” Mrs.Choi hanya tersenyum.

——————————————————————————————————————————–.

                “Taeyeon ! Donghae !Bagaimana apa kalian sudah menemukan Yoona? Taeyeon, kau sebagai kakak Yoona kenapa tidak bisa menjaganya, kau bahkan tidak tahu kemana dia pergi !” Teriak Mr.Im penuh amarah. “Mianhae Tuan Im, sebenarnya saat itu  aku dan Yoona berjanji untuk bertemu di café tapi tiba-tiba Appa menelefon dan aku harus pergi karena ada urusan yang mendesak” Donghae mencoba menjelaskan kejadian yang sebenarnya. “Ne sedangkan yang aku tahu adalah saat itu Yoona sedang pergi bersama Donghae. Aku menemui Le… ah maksudku aku menemui seseorang dan di café dimana Yoona dan Donghae akan bertemu tapi Yoona tidak ada disana dan aku melihat mobil…”

Donghae, Mr.Im, dan Mrs.Im menunggu lanjutan kalimat Taeyeon dengan penuh konsentrasi. “Dengan siapa Taeyeon-ah?” Tanya Mrs.Im tidak sabar. Taeyeon mengangguk dan berkata “Mobil Siwon. Choi Siwon” Ketiga pasang mata itu langsung membulat tidak percaya. Wajah Donghae berubah menjadi pucat begitu juga wajah Mrs.Im. Ketakutan dan firasat buruk Donghae pun menjadi nyata. “Orang di taman waktu itu Siwon. Dia tidak terlihat mengenaliku. Ah apa sebenarnya yang terjadi?”

                “Apa? Siwon? Apa kau bercanda? Bukankah dia masih di Paris?” Tanya Mr.Im penasaran. “Jadi kau tahu bahwa Siwon masih hidup dan berada di Paris selama ini?” Tanya Donghae memotong pertanyaan Mr.Im dengan nada sedikit naik. “Ne, aku kira orang itu tidak akan membawa anaknya kembali ke Korea” Donghae mengacak rambutnya frustasi “Tuan Im kau seharusnya memberitahuku dari awal” Mr.Im terdiam dan segera menghubungi beberapa anak buahnya lagi. “Ah sebenarnya kemana Yoona pergi?” Tanya Donghae frustasi. “Sepertinya Yoona pergi bersama Siwon” Jawab Taeyeon singkat. Sebenarnya Taeyeon merasa sedih melihat Donghae seperti ini. Ia sudah lama menunggu Yoona tapi sepertinya semua penantiannya akan berakhir sama seperti dulu.

                “Apa kau juga tahu kalau Siwon masih hidup?” Tanya Donghae sambil menahan rasa marah dihatinya. “Ne, aku tahu bahwa Siwon masih hidup” Mulut Donghae terbuka, ia menatap Taeyeon dengan wajah tidak percaya. “Ah sial. Kalian menghubungiku untuk kembali ke Korea dan menjodohkan Yoona denganku. Tapi kenapa kalian menyembunyikan semua ini? Bahkan kalian tidak memberitahuku bahwa Siwon masih hidup. Apa yang sebenarnya terjadi?”

“Yoona dan Siwon mengalami kecelakaan saat mereka mencoba pergi dari rumah ini. Dengan keadaan Siwon yang koma, keluarga Siwon sepakat untuk menjauhkan Siwon dari Yoona. Sedangkan Appa memberikan kabar pada kami semua bahwa Siwon telah meninggal. Aku tidak percaya lalu aku bertanya pada Leeteuk dan ia berkata bahwa Siwon belum meninggal. Tapi sejak saat itu aku tidak pernah bisa menghubungi Leeteuk ataupun Siwon. Mereka seperti menghilang dari Korea. 5 bulan yang lalu Siwon kembali dan ia mengalami amnesia” Donghae mendengar setiap kata yang dikeluarkan Taeyeon dengan penuh konsentrasi. “Jika Siwon amnesia, itu artinya dia tidak bisa mengingat Yoona? Kalau begitu Yoona menghilang sendiri?” Tanya Donghae lebih panik.
“Siwon sudah mulai mengingat memorinya” Kata Taeyeon menambahkan penjelasannya yang terpotong pertanyaan Donghae.

                “Apa? Ah sial !!!” Donghae mengepalkan tangannya dan menghantam meja disampingnya dengan keras. “Jika Yoona kembali dengan Siwon. Bagaimana denganmu?” Donghae menghela nafas dan memijat kepalanya secara perlahan. “Aku tidak tahu. Aku tidak ingin melepas Yoona lagi tapi aku juga tidak ingin melihat Yoona menangis karena kehilangan Siwon untuk kedua kalinya” Taeyeon menghela nafas lalu berkata “Mianhae jika aku mengecewakanmu, tapi saat ini aku sendiri juga tidak tahu ada dipihak siapa. Karena kau tahu kan ikatan antara Siwon dan Yoona begitu kuat. Sedangkan Yoona selalu menganggapmu sebagai kakaknya tidak lebih.”

“Selama aku masih hidup, aku tidak akan membiarkan mereka bersatu” Kata Mr.Im memotong pembicaraan mereka. “Kau tidak boleh menyimpan dendam dengannya terus. Sudah waktunya kalian berdamai. Bukankah dia pernah menolongmu?” Mrs.Im mencoba mengubah pendirian suaminya itu tapi tidak pernah berhasil. “Tapi dia membunuh ayahku”

“Tapi ayahmu juga membunuh ayahnya. Ayahmu mencuri produk kalian” Jawab Mrs.Im masih mencona berdebat dengan suaminya. “Kau ada dipihak siapa sebenarnya?” Tanya Mr.Im marah. “Aku tidak ada dipihak siapa-siapa. Aku hanya lelah dengan semua dendammu. Aku hanya ingin melihat Taeyeon dan Yoona bahagia. Tanpa Siwon atapun dengan Siwon aku tidak peduli asalkan Yoona bahagia” Jawab Mrs.Im yang melangkah pergi meninggalkan Mr.Im , Taeyeon, dan Donghae.

———————————————————————————————————————————–

                “Sejak tadi pagi sampai sekarang aku belum melihat Siwon Oppa sama sekali. Sebenarnya ia pergi kemana?” Tanya Yoona dalam hati sambil memandang daerah kosong disamping tempat tidurnya. Yoona mengeluarkan ponselnya dan sedetik kemudian sudah ada panggilan masuk dari eonninya. Yoona berpikir sejenak lalu memutuskan untuk mengangkat telefon itu. “Yakk Im Yoona kau ada dimana? Kau dengan siapa? Kenapa tidak pulang?” Teriak Taeyeon panik dari balik telefon. “Err aku baik-baik saja eonni.  Aku sedang berlibur dengan temanku” Jawab Yoona terbata-bata. “Jangan bohong, aku dan Leeteuk sudah tahu. Kau bersama Siwon kan?” Mata Yoona membulat dan Yoona terdiam. “Cepatlah pulang, Appa sangat marah”

                “Aku tidak ingin pulang. Aku tidak mau berpisah dengan Siwon Oppa.Dia masih hidup eonni. Aku sangat bahagia sekarang” Jawab Yoona mantap tanpa keraguan sedikitpun. “Tapi Yoong kapan kau pulang? Kau tidak berniat pergi selamanya kan? Kau  harus segera kembali.” Bujuk Taeyeon dari balik telefon. “Mianhae eonni, aku bahagia dengan Siwon Oppa. Aku akan kembali jika saatnya sudah tepat. Titipkan salamku pada Omma, Appa, dan Bibi Min”

                “Yoong jangan mematikan ponselmu. Eonni tidak akan memberitahu keberadaanmu pada siapapun tapi izinkan eonni untuk terus berhubungan denganmu” Yoona tersenyum dan berkata “Ne. Gamsahamnida eonni”

                Tiba-tiba terdengar suara seseorang mengetuk pintu penginapannya. Yoona segera mendekatkan matanya melalui lubang kecil pintu itu. Setelah memastikan bahwa orang itu bukanlah orang kiriman Appanya, Yoona membuka pintu dan tersenyum ramah pada wanita tua didepannya. “Annyeong haseyo” Sapa Yoona dengan sambil membungkuk.  Wanita tua itu tersenyum dan memberikannya sepucuk surat. “Nona Im, Tuan Choi menitipkan ini untukmu”

                “Gamshahamnida” Yoona menerima surat itu dan kembali menjatuhkan dirinya ditempat tidurnya. “Aisshh Oppa kenapa kau hobi sekali bermain surat-suratan seperti ini?” Yoona membuka surat itu dan membacanya secara perlahan.

For my Deer Yoong

                Apa kau merindukanku? Hahaha. Mianhae aku ada urusan penting jadi harus meninggalkanmu pagi-pagi. Hari ini jam 7 malam datanglah ke restauran yang sama seperti kemarin. Aku menunggumu disana, pakailah dress putih yang kubelikan untukmu. Saranghaeyo

                Yoona menghela nafas dan melihat jam ditangannya yang menunjukkan pukul 5 sore. “Itu artinya aku punya waktu dua jam lagi” Gerutu Yoona sambil melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

                “Gomawo” Ucap Yoona pada sopir suruhan Siwon. Dengan rambut terurai dan dress putih selutut, Yoona melangkahkan kakinya dengan elegan menuju restauran itu. Yoona memutar kepalanya ke kanan dan kiri untuk mencari keberadaan Siwon tapi sejauh matanya memandang tidak ada Siwon dimanapun. Yoona berjalan dan bertanya pada salah satu pelayan restauran itu. “Apa ada meja yang dipesan untuk Nona Im dan Tuan Choi?”Setelah memeriksa data reservasi pelayan itu menggeleng dan berkata “Mianhae tidak ada meja atas nama Nona Im” “Gomawo” Jawab Yoona sambil tersenyum. Yoona kembali memutar matanya kekanan dan kekiri sekali lagi untuk mencari keberadaan Siwon.

                Tiba-tiba seseorang dengan tuxedo hitam menepuk pundak Yoona. “Yeobo…” Bisik Siwon ditelinga Yoona yang berhasil mengubah wajah Yoona menajdi merah. Yoona berbalik dan mencubit lengan Siwon. “Aishh Oppa… kau kemana saja?” Siwon tertawa dan menuntun Yoona menuju meja mereka. Siwon memanggil seorang pelayan dan memesan beberapa makanan kecil untuk Yoona. “Oppa kemana saja kau hari ini? Lalu kenapa kau menyuruhku kesini? Apa ada yang penting? Kenapa tidak bicara di penginapan saja? Bagaimana jika kita tertangkap oleh orang suruhan Appamu dan Appaku?”

                “Yak Im Yoona apa kau sudah selesai? Kata-katamu lebih panjang dari kereta bawah tanah Tokyo.” Yoona mencubit Siwon lagi. “Oppa aku serius” Protes Yoona.”Beberapa hari ini aku ada janji dengan seorang wanita. Kami ada urusan penting.” Mata Yoona membulat seketika, otaknya mencoba mencerna perkataan Siwon. “Ha? Apa maksudmu Oppa? Kau menusukku dari belakang?” Siwon tertawa dan menarik tangan Yoona “Sudahlah ayo berdansa denganku”

 Yoona meletakkan tangannya dipundak Siwon sedangkan Siwon mendaratkan tangannya dengan lembut di pinggang Yoona. Mereka berdansa secara perlahan mengikuti alunan music yang lembut. Siwon terus memancarkan senyum terbaiknya dan matanya tidak berhenti menatap Yoona. Sedangkan kepala Yoona masih mencoba menebak arti dari perkataan Siwon tadi. Yoona menatap mata Siwon dan bertanya “Oppa apa kau selingkuh?” Siwon tertawa dan menarik Yoona dalam pelukannya. “Ehm jadi kau masih memikirkan kata-kataku tadi ya? Apa kau ingin tahu apa yang akan Oppa lakukan?” Tanya Siwon dengan nada menggoda membuat Yoona semakin bingung dengan semua perlakuan Siwon saat ini. Entah kenapa Yoona merasa ada yang berbeda dengan Siwon saat ini.

“Ne, aku ingin tahu”

                Siwon menarik nafasnya dalam-dalam lalu menarik kedua tangan Yoona dan menggenggamnya dengan lembut. Siwon menatap mata Yoona dengan pandangan serius dan penuh keyakinan. Tiba-tiba Siwon berlutut dengan satu kaki dan tangan kanannya masih menggenggam tangan kanan Yoona. Siwon mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna merah. “Yoong, tidak ada wanita manapun yang bisa menggeser posisimu di hati Oppa. Dari dulu sampai sekarang, dari ingat maupun tidak ingat, hati Oppa tetap menjadi milikmu Yoong. Hari ini Oppa berlutut didepanmu untuk meminta maaf atas semua kesalahan Oppa. Mulai saat ini sampai selamanya Oppa berjanji akan terus menggenggam tangan ini dan melindungimu dengan sekuat tenaga. Oppa tidak akan membiarkan siapapun memisahkan kita. You are the one and the only woman i love in my life forever. Im Yoona, Will you marry me?”

                Suasana restauran menjadi hening dan hanya terdengar dentuman musik piano yang mengiringi Siwon. Mata Siwon dan seluruh pengunjung restaurant tengah terpusat pada Yoona, menunggu jawaban yang masih belum keluar dari bibir mungilnya.Tangan Siwon mulai bergetar menunggu jawaban Yoona sedangkan jantung Yoona terus berdetak dengan sangat cepat. Yoona memandang dalam mata Siwon, ia hanya dapat menemukan ketulusan dan kejujuran dibalik kedua bola mata yang tengah menatapnya dengan serius itu.

Yoona merasa dunia seakan berhenti, tenggorokkannya teras kering seketika, tidak sanggup mengeluarkan kata-kata. Tiba-tiba semua ingatan mengenai Siwon dan dirinya terbayang di pikiran Yoona. Mulai dari saat pertama kali mereka bertemu, kenangan dibangku taman, kecelakaan itu, lalu Siwon yang tidak bisa mengingatnya, peristiwa di café itu, semua kenangan manis mereka selama beberapa hari di Pulau Jeju ini, juga ciuman Siwon, pelukan Siwon, kehangatan tubuh Siwon, senyuman Siwon dan semua peristiwa yang mereka lalui bersama.

Ia mencintai namja ini, ia mencintai namja didepannya ini. Ia mencintai namja yang pernah tidak mengenalinya sama sekali ini. Yoona tersenyum dan meneteskan air matanya mengingat semua kejadian itu. Yoona menggenggam erat tangan Siwon dan berkata

“Yes, I will”

Tangisan Yoona pecah disertai dengan tepukan dan sorak sorai dari beberapa pengunjung lainnya yang ikut bergembira mendengar jawaban Yoona. Siwon segara berdiri dam memeluk Yoona dengan kuat. Siwon tersenyum bahagia dan menarik Yoona dalam ciumannya yang dalam. Siwon dan Yoona menuangkan semua rasa kegembiraan dihati mereka dalam ciuman itu. Siwon tersenyum disela-sela ciumannya begitu juga Yoona.

“Saranghaeyo Choi Yoona”

“Nado Saranghae Choi Siwon”

                Yoona kembali menjatuhkan ciumannya di bibir Siwon. Siwon hanya tersenyum dan menikmati ciuman Yoona. “Oppa tapi apa kau benar-benar akan menikahiku tanpa seizin keluarga kita?” Tanya Yoona sedih sambil menundukkan wajahnya. Siwon menyentuh dagu Yoona dan mengangkatnya perlahan. Memaksa kedua mata sendu Yoona menatap matanya. Siwon menarik sudut bibirnya dan tersenyum.

“Siapa bilang aku melamarmu tanpa seizin keluarga kita?”

To be continue…

Holla…. author kembali lagi dengan kelanjutan ff ini. Banyak yang bilang ff ini terlalu sedih jadi untuk part ini author buat sedikit happy untuk yoonwon. Hehehe jangan lupa tinggalkan jejak…

Thank you ^.^

My Memory In Your Eyes Chapter 8

siwon timeless

Chapter 8

Seorang wanita tua dengan kemeja putih yang elegan tengah berdiri dengan wajah sendu.  Dibalik kacamatanya itu, kedua matanya tengah berkonsentrasi mengamati seseorang. Matanya terus menatap sedih namja itu, hatinya terasa sakit melihat keadaannya. “Kau tidak ingin masuk?” Tanya Mr.Choi pada istrinya. Mrs.Choi melepaskan tangan Mr.Choi dari pundaknya dan menatap wajah suaminya itu dengan tatapan mengeksekusi. “Lihatlah hasil perbuatanmu, lihatlah dia. Jarang pulang, selalu mengurung diri ditempat yang berantakan ini.” Mr.Choi menghela nafas. “Dia adalah calon pemimpin Hyundai, ini akan menjadi latihan dan pengalaman yang baik untuknya” Mrs.Choi menatap dalam mata suaminya dan menggeleng tidak percaya. “Aku tidak percaya kau akan menjadikannya sebagai mesin untuk kepentingan Hyundai”

“Aku juga tidak menyangka jika dia akan bekerja sekeras ini. Sebentar lagi aku akan mengumumkan keberadaannya lagi pada public. Dia memang anak yang baik dan tentunya pekerja keras. Masa depan Hyundai ada ditangan yang tepat” Mr.Choi tersenyum puas melihat namja yang tengah sibuk memilah-milah berkas-berkas disekitarnya. “Dia seperti itu karena kau melarangnya berhubungan dengan Yoona untuk kesekian kalinya. Apa kau tidak sedih melihatnya seperti itu? Setiap hari menenggelamkan pikirannya untuk bekerja dan bekerja.” Mr.Choi tertawa lebar lalu berkata “Bukankah itu bagus, dia mengalihkan segala pikirannya untuk bekerja. Dengan begitu tidak akan ada Yoona lagi dikepalanya.”

Mrs.Choi kembali menggeleng tidak percaya “Hiduplah dengan semua dendam, benci, harga diri dan kekayaanmu, selagi masih bisa kau nikmati. Kau sudah membangun tangga kehancuran untuk anakmu sendiri. Pikirkan itu baik-baik” Mrs.Choi berbalik dan meninggalkan Mr.Choi yang berdiri dengan amarah diwajahnya. Entah kenapa kata-kata istrinya itu terasa benar-benar menusuk hatinya.

Mr.Choi mengetuk pintu kantor namja itu. “Selamat sore,Siwon-ah” Kata Mr.Choi ceria. Siwon menatap wajah ayahnya tanpa ekspresi, rambutnya berantakan dan terdapat lngkaran hitam dibawah matanya. Mr.Choi menyadari perubahan Siwon, penampilannya menjadi sedikit berantakan. Mungkin Siwon memang butuh sedikit udara bebas , pikir Mr.Choi dalam hati “Selamat sore Presdir Choi” Siwon membungkuk dan mencoba tersenyum sebaik mungkin. “Kau boleh memanggilku Appa. Lagipula jam kantor sudah selesai. Kau tidak pulang? Atau kau ingin makan bersama? Keluarlah sejenak” Siwon tertawa dan menghela nafas panjang.

“Ne. aku ingin keluar. Bolehkah aku menemui Yoona? Dimanapun Yoona berada pasti udara disekitarnya akan menjadi udara paling segar yang pernah kuhirup. Apa  kau mengizinkanku pergi kali ini , Presdir Choi?” Mr.Choi membulatkan matanya dan mencoba menahan emosinya. “Kau sudah tahu jawaban pertanyaan itu.” Jawab Mr.Choi dingin. Siwon tersenyum sinis dan berkata “Kalau begitu aku tidak akan keluar. Terima kasih atas tawaranmu Presdir Choi”

“Kau terlihat berantakan. Istirahatlah sebentar. Apa kau tidak lelah?” Tanya Mr.Choi mencoba menunjukkan kepeduliannya. “hmm … bukankah ini yang kau inginkan? terus bekerja untuk Hyundai. Apa pedulimu dengan keadaanku, Presdir Choi?”

“Siwon-ah Appa tidak ingin memulai pertangkaran denganmu lagi” Jawab Mr.Choi dengan nada sedikit meningkat. “Kalau begitu buang semua dendammu. Apa kekayaan dan tahta sangat penting untukmu? Lebih penting dari anakmu sendiri?” Siwon menaikkan nadanya dan menatap mata ayahnya dengan tatapan penuh kebencian. Sejak orangtuanya kembali dari China, Siwon tidak bisa lagi bertemu Yoona. Apalagi sejak Mr.Choi tahu bahwa anaknya sudah mengetahui cerita lengkap mengenai kecelakaannya juga Yoona. Mr.Choi semakin memperketat pengawasannya pada anaknya itu. Sejak saat itu Siwon selalu bertengkar dengannya. “Cukup. Appa sangat menyayangimu Siwon-ah. Kau boleh memilih gadis manapun asalkan bukan Yoona. Appa akan memberikan apapun asalkan bukan Yoona”

“Kalau begitu tarik semua mata-mata dan bodyguard-bodyguard bodoh itu dari sekitarku. Berhenti mengawasiku. Sekeras apapun kau mengawasiku, sekeras itu juga aku akan berusaha melepaskan diri Presdir Choi. Aku ingin melanjutkan pekerjaanku, jadi kau bisa pergi sekarang. Terima kasih atas kunjunganmu Presdir.” Siwon membungkuk dan membukakan pintu keluar untuk ayahnya sendiri. Mr.Choi tidak mampu lagi menahan amarahnya dan berteriak didepan muka Siwon. “KURANG AJAR… KAU MENGUSIRKU HAH? AKU DATANG BAIK-BAIK TAPI INI BALASANMU? KAU PIKIR KAU SIAPA?”

“Aku hanyalah seorang pria yang ditakdirkan hidup hanya untuk bekerja. Aku hanya seorang pria yang menjadi korban dari masa lalu ayahnya. Dan aku adalah seorang pria yang kehilangan kebebasannya, hidupnya, bahkan orang yang dicintainya. Dan semua itu disebabkan karena darahmu yang mengalir dalam darahku. Bahkan kau  tega menyembunyikan ingatan masa laluku untuk memisahkanku dengannya ! APA KAU BELUM MENYADARINYA !!!” Ucap Siwon frustasi meluapkan semua emosi yang lama tersimpan dalam hatinya.

BUKK!!! Sebuah pukulah keras menghantam wajah Siwon. Darah segar mengalir dari ujung bibir Siwon. Siwon tersenyum dan menjilat darah itu. “Kau memukulku? Kau ingin mengeluarkan darahmu dari tubuhku hah? Kalau begitu pukul lagi, sampai semua darahmu yang mengalir dalam tubuhku habis! Kata Siwon sekali lagi dan kembali membuahkan sebuah pukulan keras diwajahnya. “Berani sekalu kau berteriak seperti itu. Sampai kapanpun kau tidak akan bisa bersama Yoona.Lagipula Jika Appa mengizinkanmu, belum tentu juga pengkhianat itu akan merelakan anaknya denganmu. Apa kau ingin terus memohon pada pengkhianat itu dan pulang dengan muka babak belur lagi seperti dulu? Pikirkan itu baik-baik.” Mr.Choi melangkah pergi dari ruangan Siwon dan berteriak “KALIAN SEMUA KELUAR DAN BERHENTI MENGAWASI SIWON!!!”

Siwon menendang pintu disampingnya dengan keras lalu melangkah keluar dari kantornya. Perlahan beberapa orang suruhan Appanya mulai menampakkan diri dan keluar dari persembunyiannya. Siwon menatap mereka melangkah pergi satu persatu dengan tatapan sinis. “PERGI KALIAN SEMUA!!!” Teriak Siwon keras. Siwon meraih kunci mobilnya lalu bergegas pergi menuju suatu tempat untuk menghilangkan masalahnya sejenak.

—————————————————————————————————————————

Disebuah café, seorang yeoja tengah duduk dengan nyaman menikmati secangkir kopi didepannya. Rambutnya terurai indah dan wajahnya tampak berseri-seri. Mata indahnya terus berputar kesana-kemari menikmati pemandangan kota Seoul dari balik jendela café dilantai dua itu. Tiba-tiba ponselnya bergetar, sesaat setelah menatap layar ponselnya itu, raut wajahnya berubah menjadi sedikit kecewa. Yeoja itu mengetikkan sebuah pesan singkat lalu memasukkan ponselnya kembali kedalam tas kecilnya. Setelah beberapa saat duduk ditempat yang sama, yeoja itu mengeluarkan beberapa won dari dompetnya. Ia meneguk kopinya sekali lagi dan melangkah menuju tempat pembayaran. “Semuanya 7800 won” Yeoja itu memberikan uangnya kepada pelayan itu. “Gamshahamnida” Kata salah satu pelayan café itu. Ia hanya tersenyum dan melangkah pergi.

Sembari menuruni tangga menuju lantai satu, Matanya terus memerhatikan beberapan pelayan yang mengelilingi seseorang dengan beberapa botol soju dimejanya. Rasa penasaran dihatinya berhasil menggerakkan kakinya secara spontan menuju kerumunan itu.

“Tuan anda tidak boleh memesan lagi. lihatlah botol-botol itu belum semuanya habis. Lagipula anda tidak boleh terlalu mabuk” Namja yang tengah menundukkan kepalanya itu akhirnya mengangkat wajahnya dan berkata dengan kesal “Hah apa pedulimu denganku? Bahkan ayahku saja tidak peduli denganku!!! Pergi… asalkan aku bisa membayar semua ini, seharusnya berapa banyak botol yang kupesan tidak menjadi masalah untukmu” Yeoja itu semakin mendekat mendengar suara itu. Namja  itu kembali menundukkan kepalanya dan menenggelamkan kepalanya di kedua tangannya yang tengah disilangkan diatas meja.

“Ss-siwon?” Kata yeoja itu ragu-ragu

Jantung Siwon seakan berhenti berdetak mendengar suara itu lagi. Siwon mengangkat wajahnya secara perlahan berharap semuanya bukan mimpi. “Siwon? Siwon palsu? Apa itu kau?” Senyum Siwon memudar mendengar kata-kata “palsu” yang tengah diucapkan yeoja itu. “Yoona” Siwon tersenyum dan menatap Yoona dengan sedih. Ia tidak menyangka akan memiliki kesempatan bertemu Yoona lagi. Yoona mendekat dan menatap Siwon dalam lalu menelusuri setiap inchi wajahnya, air mata kembali mengumpul diujung matanya. Tangan kanannya menutup mulutnya “Kau… Wajahmu… benar-benar mirip dengan…” Yoona tidak mampu menyelesaikan kata-katanya. Setelah sekian lama tenggelam dalam kegelapan akhirnya saat ini matanya telah kembali menampakkan sinarnya. Ia telah mendapakatkan pengelihatannya lagi.  Siwon mencoba berdiri dan menyeimbangkan badannya.

Yoona semakin mendekat dan menatap dalam wajah seorang namja yang benar-benar mirip dengan Siwon Oppanya. Yoona mendaratkan kedua tangannya diwajah Siwon dan menyentuhnya lembut. Setelah sekian lama menunggu, akhirnya Yoona berhasil melihat wajah itu lagi. Wajah yang masih sangat melekat dihatinya. Otaknya terus berkata dan memperingatkan dirinya “Dia bukan Siwon” tapi jantungnya tetap berdetak dengan cepat. Yoona menatap dalam wajah Siwon lalu menatap mata Siwon dengan sedih. “Andai saja kau adalah Siwon Oppa” Pikir Yoona dalam hati. Air mata menetes dari ujung mata Yoona.

Siwon menatap mata indah Yoona dengan penuh rasa bahagia. Setelah sekian lama akhirnya mata indah itu bisa benar-benar menatap wajahnya dengan jelas. Kedua tangan Siwon ingin sekali menarik Yoona dalam pelukannya tapi otaknya terus memeringatkannya bahwa dia bukanlah Yoona miliknya lagi. Siwon hanya bisa berdiri terdiam membiarkan Yoona kembali menelusuri setiap wajahnya dengan lembut, sama seperti saat pertama kali mereka bertemu waktu itu. “Kau benar-benar mirip dengannya” Kata Yoona melangkah kebelakang sambil meneteskan air matanya. Siwon mengusap air mata itu dari wajah Yoona lalu tersenyum sambil menahan air matanya sendiri yang sudah mendesak keluar. “Yak kau tidak boleh menangis.Setelah pengelihatanmu kembali, Apa kau akan menggunakan matamu untuk menangis saja ?”

‘Setiap kali bertemu denganku, apa kau akan selalu mennagis Yoong?’ Pikir Siwon dalam hati. Semakin dalam Siwon menatap Yoona semakin berat hatinya untuk melepas Yoona. Siwon mengambil langkah mundur lalu menarik kursi untuknya. Siwon menatap vodka disekitarnya lalu meneguk vodka itu sebanyak-banyaknya sambil mengeluarkan air matanya. Yoona merebut botol vodka itu dari tangan Siwon dan memberikannya kepada pelayan disekitar mereka. “Namja ini adalah temanku, aku akan bertanggung jawab atas dirinya. Aku akan membawanya pulang” Yoona mengeluarkan kartu kreditnya lalu memberikan kartu itu pada salah satu pelayan café disampingnya.

Yoona memerintahkan pelayan itu untuk membuang semua botol-botol soju dan vodka yang ada di atas meja Siwon. Siwon hanya pasrah melihat semua botol-botol itu dilenyapkan dari hadapannya. Hatinya sedih dan kepalanya terasa berat sekali. “Jadi kau sudah bisa melihat? Matamu sangat indah” Kata Siwon masih menunduk tidak berani menatap Yoona secara langsung. Siwon mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya lalu menaruhnya diatas meja.    “Ini untuk mengganti semua minumanku, kau tidak perlu membayarnya” Yoona terus menatap Siwon. Entah kenapa melihat keadaannnya membuat hati Yoona sedih. Rambutnya yang berantakan, lingkaran hitam yang mulai muncul dibawah matanya, memar diujung mulutnya juga bajunya yang berantakan. Yoona menatapnya sedih dan mulai bertanya pada dirinya sendiri. “Omo namja ini terlihat sangat berantakan, apa dia Siwon Oppa? Tapi Siwon Oppa tidak pernah menyentuh minuman beralkohol itu. Aiisshh Yoong berhentilah berharap” Kata Yoona dalam hati.

“Apa yang terjadi? Kenapa keadaanmu begini?” Siwon mencoba mengerahkan tenaganya untuk mengangkat kepalanya yang berat itu. “Tidak terjadi apa-apa. Apa kau tidak lihat, aku tersenyum, aku tertawa, aku bahagia” Kata Siwon sambil berusaha sekuat tenaga untuk tertawa dan terlihat bahagia.  Tapi sejauh Yoona memandang, hanya ada kesedihan di kedua mata namja didepannya itu. “Kau tahu kenapa aku bahagia?” Tanya Siwon sambil tertawa. “Hari ini aku Uhuk..… aku bertemu dengan seseorang. Akhirnya aku berhasil menemuinya. Akhirnya aku berhasil menemuimu. Yoong… aku adalah Siwon Oppamu.Uhuk… Aku sudah mulai mengingat semuanya. Taman itu, cincin itu, kecelakaan mobil itu, orang tua kita, aku sudah mulai mengingatnya”

Yoona mendengar semua perkataan Siwon dengan rasa percaya dan tidak percaya. “Kau mabuk. Jangan bercanda. Kau sendiri yang menyuruhku melupakan Siwon” Siwon menarik tangan Yoona dan menggenggamnya kuat. “Jadi.. uhuk… jadi kau hukk… tidak percaya?” Yoona melepaskan genggaman Siwon. “Siwon Oppa tidak akan pernah menyentuh alcohol. Aku lelah berharap, aku lelah mengeluarkan air mata untuknya, Lagipula aku sudah melupakannya. Kau sendiri yang menyuruhku untuk berhenti menangisinya kan?” Setelah mengucapkan semua kata-kata itu, Yoona terdiam. Entah kenapa ia tidak yakin dengan semua perkataannya itu dan entah kenapa mengatakan semua itu seperti terasa salah dihatinya. Membuat hatinya menjadi tidak nyaman.

Jawaban Yoona barusan serasa seperti sebuah pisau yang menusuk hati Siwon lalu merobeknya memberikan luka baru dihatinya. Siwon tersenyum pahit lalu berdiri. Yoona melihat Siwon berdiri dengan wajah bingung. “Apa kau marah? Kau mau kemana?” Tanya Yoona panik. “Untuk apa aku marah? kau memang harus melupakan namja lemah seperti Siwon yang hanya bisa bersembunyi dan menangisi kekasihnya pergi. Tidak bisa melakukan apa-apa. Jika dibandingkan dengan Donghae tentunya Siwon bukanlah apa-apa. Iya kan? Siwon sekarang ini hanyalah seorang pemabuk, jika dibandingkan dengan Donghae yang tampan tentunya bukan apa-apa” Dengan langkah goyah Siwon melangkah menuju salah satu pelayan dan berkata “Satu botol lagi soju”. Pelayan itu mengalihkan pandangannya menuju Yoona dengan pandangan memohon pertolongan.

“Apa maksudmu? Kau sedang berbicara mengenai Siwon Oppa? atau dirimu? Siwon Oppa bukan pemabuk dan dia lebih tampan dari Donghae Oppa.” Kata Yoona sambil berdiri dan mendekati Siwon. “Lupakan” Kata Siwon dingin. “Cepat berikan minumanku ! 1 botol saja” Pelayan itu memberi Siwon sebotol soju. “Goma…” Belum sempat Siwon menyelesaikan perkataannya, Yoona merebut botol itu dan mengembalikannya pada pelayan itu. “Apa yang kau lakukan?” Tanya Siwon marah. “Hentikan !!! Berhenti menyiksa dirimu sendiri” Yoona berteriak dan menarik tangan Siwon tapi Siwon melepas tangan Yoona. “Apa pedulimu? Bukankah kau sudah melupakanku? Pulanglah sendiri, mungkin kekasih barumu sudah menunggumu” Siwon berbalik untuk merebut botolnya lagi tapi Yoona menahannya.

“Aku tidak mengerti maksudmu. Aku tidak melupakanmu. Ayo aku akan mengantarmu pulang. Berhenti membunuh dirimu sendiri !!!” Kali ini Yoona setengah berteriak dan kembali memaksa Siwon keluar dari café itu. Siwon melempar tangan Yoona lalu memegang kedua bahu Yoona dengan kuat.

“Jika kau tidak melupakanku, sekarang ini seharusnya aku bisa memelukmu dan mencium bibirmu, Jika kau tidak melupakanku seharusnya kau tidak membiarkan namja itu mendaratkan ciuman di dahimu. Hatiku sakit setiap kali melihat tangan namja itu melingkar dibahumu, setiap hari bersembunyi dibalik pohon hanya untuk melihatmu dan namja itu berpelukan dan bermesraan. Hukk… Kau tidak mencintai Siwon… Kau tidak pernah mencintainya. Hatimu begitu mudah berpaling ke namja itu atau bahkan ada namja-namja lainnya yang…”

“PLAKK!!!” Yoona menampar Siwon. Siwon terdiam dan menatap  Yoona tajam. “Kau tahu apa tentang Siwon Oppa? Jika aku tidak mencintai Siwon Oppa, Aku tidak akan mengalami depresi itu selama setahun !!! Dan aku juga tidak akan mengeluarkan air mataku untuknya. Aku tidak akan menangisinya setiap hari, Kau tahu apa hah tentang semua itu” Teriak Yoona didepan Siwon. Mata merah Siwon menatap mata Yoona dengan penuh rasa bersalah. Siwon berbalik dan mengambil kembali sojunya. Setelah berhasil mengambil sojunya, Siwon kembali menatap Yoona. “Mianhae” Ucap Siwon lirih sambil meneteskan air matanya lalu melangkah pergi sambil meneguk soju ditangannya. Yoona menatap Siwon pergi dengan langkah goyah ke kanan dan kiri. Siwon terus memegang kepalanya dan meremas rambutnya sambil berjalan mencari mobilnya dengan sisa tenaga yang dimilikinya.

Akhirnya Siwon berhasil menemukan mobilnya. Siwon merasa sedih telah mengatakan semua itu pada Yoona. Ia melempar botol sojunya lalu berusaha sekuat tenaga untuk tertawa. Tapi rasa sakit dihatinya berhasil membuat tawa itu berganti dengan kesedihan yang dalam. Kakinya teras lemas, Siwon jatuh terduduk sambil menangis didepan mobilnya. “Hari ini kau benar-benar kehilangan Yoona. Siwon Pabooo” Kata Siwon dalam hati.

———————————————————————————————————————————-

“Mana Siwon?” Tanya Leeteuk dingin. “Dia ada di kantor” Jawab Mr.Choi tenang sambil memakan makan malamnya. “Berhenti menyiksanya. Apa susahnya membiarkan Siwon dengan Yoona? Yoona gadis yang baik dan pintar. Lihatlah Appa akibat dari sifat keras kepalamu, kau telah kehilangan anakmu bahkan Omma juga tidak mau makan malam denganmu lagi.” Mr.Choi menghentikan aktivitas makannya lalu berdiri. “Kau masih kecil, kau tahu apa tentang dendam? Bagaimana perasaanmu jika melihat ayahmu sendiri dibunuh didepanmu?” Leeteuk terdiam sejenak lalu berkata “Tapi kami tidak ada hubungannya dengan dendammu itu” Leeteuk melangkah pergi meninggalkan Appanya. Ia memasuki kamarnya lalu menatap layar ponselnya. ‘Aku harus mengatakan semuanya’ . Leeteuk berdiri menuju sudut kamarnya dan menelepon seseorang.

“Annyeong haseyo… Apa kau bisa bertemu denganku? Ada hal penting yang ingin kubicarakan” Dengan perasaan khawatir Leeteuk menunggu jawaban dari balik telefon itu. “Siapa ini?” Kata orang dibalik telefon itu polos membuat tawa Leeteuk pecah seketika. “Pabooo jadi selama ini kau tidak menyimpan nomorku? Ini aku Leeteuk. Ada yang ingin kubicarakan. Ini penting, Datanglah ke café biasanya sekarang juga. Gamshahamnida” Leeteuk segera menutup telefonnya tanpa menunggu jawaban dari orang itu.

Leeteuk terus menatap pintu masuk café itu sambil melihat jam tangan silvernya. Akhirnya pintu itu kembali terbuka dan ia tersenyum melihat yeoja yang ditunggunya pun berjalan ke arahnya. “Maaf aku terlambat” Kata Yeoja itu gugup. “Ne, bukankah kau memang selalu seperti itu? Hahaha” Goda Leeteuk mencoba mencairkan suasana kaku diantara mereka. Yeoja itu hanya tersenyum tipis. “Jadi ada apa?” Leeteuk menghela nafas dan mencoba mengatur kata-kata yang tepat. “Siwon sudah kembali” Mata yeoja itu membulat terkejut. “Kapan? Kenapa tidak memberitahuku? Bagaimana jika Yoona bertemu dengannya?”

“Sebenarnya sudah 5 bulan yang lalu dan kau sudah terlambat jika ingin mencegah mereka bertemu, Taeyeon-ah” Taeyeon menatap Leeteuk bingung “Waeyo? Apa mereka sudah bertemu? Kenapa kau tidak mencegahnya?” Tanya Taeyeon panik. “Kita tidak bisa menentang takdir mereka. Bahkan saat hari pertama Siwon kembali, wanita pertama yang ia temui adalah Yoona. Walaupun Siwon tidak memintanya tapi takdir selalu menarik mereka untuk kembali bertemu” Taeyeon mencoba mengingat peristiwa 5 bulan lalu saat Yoona pingsan dan ditolong oleh pria yang mirip sekali dengan Siwon. Taeyeon tidak menyangka bahwa pria yang dimarahinya waktu itu benar-benar Siwon. “ 5 bulan yang lalu aku ingat bertemu seorang namja yang mirip Siwon. Ia menolong Yoona yang pingsan waktu itu. Tapi namja itu sepertinya sama sekali tidak mengenaliku.”

“Ingatannya hilang tapi sudah mulai kembali lagi. Mereka tidak hanya bertemu sekali itu saja. Setelah itu mereka masih terus bertemu secara tidak sengaja. Maaf aku tidak bisa mencegahnya” Taeyeon menghela nafas dan berkata dengan sedih “Aku tahu Yoona memang sepertinya ditakdirkan dengan Siwon. Tapi halangan mereka terlalu besar. Aku sedih setiap kali menatap mata Yoona yang masih penuh harapan untuk Siwon. Tapi Yoona sudah dijodohkan dengan Donghae” Kata Taeyeon sedih.

“Ne Siwon tahu itu, Setiap kali Siwon bersembunyi dibalik pohon ia mengambil foto Yoona diam-diam lalu bercerita dengan penuh senyuman diwajahnya. Tapi setiap melihat Donghae mencium dahi Yoona, senyuman Siwon menghilang. Kau tahu walaupun dia belum mengingat semuanya, tapi hatinya untuk Yoona masih tetap seperti dulu. Appa telah kembali dan Siwon tidak bisa melihat Yoona lagi dari jauh. Hidupnya menjadi berantakan dan ia terus mengurung diri dikantornya”

“Lalu apa maumu? Apa kau mau mengajakku untuk membawa kabur mereka ke Jeju lagi? Lalu mengalami kecelakaan yang sama sekali lagi?” Tanya Taeyeon sedih bercampur kesal. Hatinya kesal mendengar semua cerita mengenai Siwon yang sangat mencintai Yoona dan rela berbuat apapun untuk Yoona. “Kenapa kau tidak pernah bisa seperti Siwon yang mati-matian berjuang untuk Yoona?” Tanya Taeyeon sedih membuka lukanya lagi. “Aku dan Siwon berbeda. Caraku mencintaimu dengan cara Siwon mencintai Yoona berbeda” Jawab Leeteuk mengalihkan pandangannya menuju jendela café itu. “Baiklah jika kau sudah selesai aku ingin pergi. Ini sudah malam. Siwon dan Yoona sudah berakhir begitu juga Kau dan aku juga keluarga kita” Kata Taeyeon dengan segala rasa sakit dihatinya ia melangkah pergi meninggalkan Leeteuk.

Leeteuk terdiam lalu bangkit untuk mengejar Taeyeon. “Chakkaman (Tunggu)… “ Teriak Leeteuk sambil mengejar Taeyeon yang tengah melangkah cepat menuju tempat parkir. Leeteuk berlari dan berhasil memegang pergelangan tangan Taeyeon. “Mianhae, aku hanya ingin membantu Siwon dulu sebelum berjuang untuk mendapatkanmu”

“Wae? Apa aku akan selalu menjadi pilihan keduamu?” Tanya Taeyeon dengan wajah hampir menangis. “Ne, itu karena bagaimanapun… Siwon menderita seperti ini juga karena diriku yang menolak menjadi pemimpin Hyundai. Sejak penolakanku itu, Appa menjadi lebih ketat terhadap Siwon. Appa melarang hubungan kita tidak sekeras Appa melarang hubungan Siwon dan Yoona, Mengertilah” Kata Leeteuk memohon tapi pandangan Taeyeon seperti jauh disana. Leeteuk menunggu respon yang tak kunjung keluar dari bibir Taeyeon lalu memutuskan untuk menepun pundak Taeyeon. “Hei apa kau disana?” Taeyeon kembali menatap Leeteuk dan berkata “Ehh mobil itu sepertinya aku mengenalnya”

Taeyeon menunjukkan jarinya kearah mobil Ferrari merah yang terletak diujung parkiran itu. Leeteuk mengalihkan pandangannya dan berteriak panik. “OMO itu mobil Siwon” Taeyeon ikut berteriak dan memegang kepalanya dengan kedua tangannya. “Yoona, tadi Yoona juga kesini menunggu Donghae. Apa mereka bertemu?” Taeyeon dan Leeteuk berlari kearah mobil Siwon tapi menemukan mobil itu kosong dan hanya ada pecahan botol soju disekitarnya yang membuat mereka semakin panik melihatnya. Mereka segera menelefon kedua adiknya itu tapi sama-sama tidak ada jawaban dari kedua ponsel mereka. “Kita harus mencari mereka” Ajak Leeteuk,  dan Taeyeon mengangguk.

———————————————————————————————————————————-

Seorang yeoja dibantu dengan beberapa pelayan apartemen berusaha membawa namja itu masuk kedalam salah satu kamar apartemen itu. Pelayan itu segera keluar setelah beberapa pelayan itu berhasil membaringkan namja itu di kasurnya. “Gomawo” Ucap yeoja itu sambil mengusap keringat diwajahnya. “Pabooo kau benar-benar merepotkan” Gumam Yoona kesal sambil melepas sepatu Siwon dan menarik selimut untuk Siwon yang masih terbaring setengah sadar. Siwon menarik tangan Yoona dan membuat Yoona jatuh diatas tubuh kekarnya. Siwon menatap Yoona dalam dan berkata setengah sadar “Aku adalah Siwon Oppamu Yoong. Aku adik Leeteuk hyung, anak pemilik perusahaan bodoh bernama Hyundai. Ak.. hukk.. aku tidak bohong”

Yoona mencoba melepas pelukan Siwon, tapi Siwon menahannya. Bahkan Siwon semakin mendekatkan wajah Yoona ke wajahnya dan seketika kemudian Siwon berhasil melumat bibir Yoona. Mata Yoona membulat dan ia mencoba memerintahkan tubuhnya untuk melepaskan diri. Tapi semakin dalam ciuman itu terjadi, Yoona tidak bisa mengelak bahwa tubuhnya perlahan memberikan respon terhadap setiap perlakuan Siwon “Aisshh Yoona kau harus menghentikan semua ini. Dia mabuk, dan dia bukan Siwon. Tapi kenapa rasa saat menciumnya sama seperti saat mencium Siwon Oppa?” Setelah beberapa lama akhirnya Siwon melepaskan ciuman itu karena kebutuhan oksigen yang mendesak dadanya. Kedua dada mereka naik turun mengatur nafas masing-masing. Yoona mengambil kesempatan ini untuk melepaskan diri dari pelukan Siwon. “Kkau tidak percaya? Aku benar-benar Siwon !!!” Yoona menggeleng dan beranjak pergi tapi sekali lagi Siwon menahannya. “Aku Siwon” Yoona mendengar Siwon berkata sekali lagi.

“CUKUP!!! Berhenti berkata bahwa kau Siwon. Berhenti membuatku berharap lagi” Yoona menghempaskan tangan Siwon dan beranjak pergi. Dengan sekuat tenaga Siwon turun dari ranjang itu mencoba berdiri lalu meraih tangan Yoona sekali lagi. Siwon melangkahkan kakinya tapi badannya terhuyung kekanan dan kekiri, kepalanya terasa sangat berat dan matanya juga terasa berat sekali. Akhirnya Siwon terjatuh dilantai yang keras itu masih dengan tangan kanan mencoba menggapai Yoona. “AKU BENAR-BENAR SIWON YOONG!!!” Teriak Siwon dengan sisa tenaganya masih mencoba merangkak. Yoona berbalik dan melihat Siwon terjatuh. Ia segera berjongkok dan membantu Siwon berdiri. Siwon meletakkan kedua tangannya diwajah Yoona dan berkata sekali lagi sambil terisak “Aku Siwon… Kumohon percayalah… Aku benar-benar Siwon. Mianhae karena tidak mengingatmu saat pertama kali kita bertemu. Ingatanku hilang akibat kecelakaan itu. Aku mohon percayalah… jangan pergi…”

Air mata Yoona kembali mengalir dari ujung matanya. Yoona menatap dalam mata merah Siwon yang tengah meneteskan ari matanya. Hatinya terasa sakit melihat segala penderitaan yang terpancar dari mata itu sedangkan jauh didalam lubuk hatinya, Yoona merasa bahwa semua perkataan Siwon adalah benar dan penuh kejujuran tapi bagaimana jika dia berbohong? Apa hatinya masih bisa menahan semua harapan palsu itu lagi?

Dengan tergesa-gesa Siwon mengambil sebuah cincin dari saku celananya lalu memberikannya pada Yoona. “Kau ingat cincin ini kan? Ini adalah cincin pertunangan kita. Kau juga memilikinya kan? Aku membantumu menemukan milikmu ditaman waktu itu. Kau ingat kan? Kau harus percaya” Dengan tangan bergetar Yoona mengambil cincin itu dan mengamatinya. Setelah beberapa saat memastikan bahwa cincin itu adalah pasangan cincin miliknya, Yoona beralih menatap Siwon dan membelai wajahnya lembut dan sedetik kemudian tangisan Yoona pecah. “Oppa… Siwon Oppa” Kata Yoona sambil terisak keras.

Yoona mendekatkan wajah Siwon dengan kedua tangannya lalu mendaratkan sebuah ciuman dibibirnya. Semakin dalam ciuman itu terjadi, air mata Yoona mengalir semakin deras. Yoona terisak lagi begitu juga dengan Siwon. Kedua dahi mereka bertemu dan mereka menangis bersama meluapkan segala rasa rindu dan sedih dihati mereka. “Oppa jangan pergi meninggalkanku lagi…” Kata Yoona sambil terisak lalu memeluk erat Siwon. Siwon membalas pelukan Yoona sambil menangis “Ne, Oppa tidak akan pernah pergi dari hidupmu lagi Yoong”

————————————————————————————————————————————-

Hehehe author kembali lagi… Masih sama dengan cirri khasa author yang selalu telat dalam ngupdate kelanjutan ff geje ini. Gimana lagi author udah sekolah lagi, terus dalam sekejap PR udah kembali menumpuk dan menggunung di daftar PR author… Jadi mianhae ya telat lagi hehe…

Gamshahamnida yang masih setia menunggu dan meninggalkan jejaknya di ff ini. Buat yang belum ninggalin jejak, Ya gak papa sih hehe… Tapi alangkah lebih baiknya kalau ninggalin jejak kalian. Gomawo 😉

My Memory In Your Eyes Chapter 7

Chapter 7

yoona-rain-love-11

Perlahan matahari mulai menampakkan sinarnya, mengganti kegelapan menjadi cahaya. Mengganti dingin menjadi hangat. Satu demi semi satu lampu-lampu jalanan,lampu-lampu rumah mulai meredup berganti sinar matahari menyapa orang-orang yang mulai menjalankan aktivitasnya masing-masing. Dari luar, rumah keluarga Im tetap terlihat begitu sunyi, tak peduli siang atau malam, pagi atau sore, rumah yang hanya dihuni oleh kakak beradik beserta semua pembantunya itu memang selalu tampak sepi dari luar. Rumahnya yang besar tidak sebanding dengan jumlah penghuni didalamnya.

“Yoong… bangun… sudah pagi!!!” Bisik Taeyeon ditelinga adiknya yang tengah tertidur dengan selimut menutupi wajahnya. Taeyeon membuka selimut Yoona lalu menjepit hidung Yoona dengan jari telunjuk dan ibu jarinya. Dalam sekejap Yoona langsung membuka matanya. “Eonni…apa kau mau membunuhku? Ini pasti kerjaanmu kan eonni?” Taeyeon tertawa dan mencubit Yoona. “Ternyata kau sudah hafal ya? Sepertinya aku harus mencari cara baru untuk membangunkanmu. Hmm jadi apa kau sudah siap hari ini?” Yoona mengelus hidungnya dan berkata “Hari ini ada apa eonn?”

“Pabooo!!! hari ini dokter Han akan memeriksa matamu untuk operasi besok. Kau lupa? Aishh..” Kembali Taeyeon melayangkan cubitan mautnya, kali ini menuju lengan Yoona yang mulus. “Auch.. Mianhae hehe aku lupa. Baiklah aku mandi dulu” Yoona mulai berjalan lalu merentangkan kedua tangannya untuk membantunya menemukan kamar mandinya. “Sebentar lagi kau tidak akan kesusahan pergi ke kamar mandi seperti itu Yoong. haha cepatlah, sebelum Donghae menjemputmu”

“Mwo? untuk apa?” Tanya Yoona bingung. “Dia akan mengantarmu Yoong, kau sendiri yang bilang memberinya kesempatan” Jawab Taeyeon. “Aisshhh tapi dia tidak perlu kesini setiap hari kan eonni? Lama-lama dia akan menggeser posisi sopirku. Lagipula apa dia tidak kerja? Donghae Oppa terlalu berlebihan” Protes Yoona. Sejak memberikan Donghae kesempatan waktu itu, Yoona merasa kebebasannya semakin terenggut. Donghae selalu mengantar Yoona kemanapun dia pergi.

“Yooong bukankah seharusnya kau senang, lihatlah Donghae Oppa sangat memerhatikanmu dan yang terpenting adalah Appa menyetujui Donghae Oppa ada didekatmu.Bahkan Appa sangat senang disana saat aku menelepon dan memberitahu kalau Donghae Oppa sudah kembali ke Korea.”

“Tapi… aku tidak bilang aku mau jadi pacarnya. Aku hanya memberinya kesempatan, tapi dia sudah mengikutiku kemanapun aku pergi eonni. Siwon Oppa saja tidak berlebihan seperti itu” Jawab Yoona sebal. “Ya sudahlah Yoong, kau harus melupakannya. Sudah sana mandi!” Kata Taeyeon mencoba menghentikan pembicaraan itu lebih lanjut.

Beberapa menit kemudian celana jeans sudah melekat pada kaki panjang Yoona begitu juga kemeja putih  yang telah menutupi badannya dengan indah. Sedangkan rambutnya dibiarkan jatuh terurai kebelakang. Dengan tongkat ditangan kanannya Yoona berjalan perlahan menuju ruang makan. Yoona mencoba menarik kursinya tapi dengan cepat Donghae menarikkan kursi itu untuk Yoona dan membantu Yoona duduk. “Gomawo Oppa” Kata Yoona tersenyum tipis. “Oppa setiap pagi kau kesini apa tidak terlambat bekerja?” Donghae duduk disebelah Yoona dan tertawa. “Hahaha Tentu saja tidak. Lagipula Appamu yang menyuruh Oppa untuk menjagamu” Yoona kembali menghela nafas lelah. “Kemana Taeyeon eonni?”

“Tadi dia ditelefon seseorang, katanya ada rapat dikantor. Minumlah, setelah makan aku akan mengantarmu.” Donghae tersenyum dan memberikan Yoona segelas susu. “Oppa kau terlalu berlebihan. Hari ini biarkan aku diantar sopir saja. Apa kau tega merebut pekerjaan sopirku juga hari ini? Dia yang sopirku, tapi malah kau yang mengantarku setiap hari” Donghae tertawa dan mencubit Yoona gemas.“Hahaha aku ini kan memang sopir spesialmu. Khusus atas perintah Appamu. Aku tidak keberatan melakukannya seumur hidup asalkan bisa mendapatkan hatimu Haha…”

“Tapi aku juga ingin sendiri Oppa! kau sudah seperti bodyguardku saja. Hari ini aku tidak mau tahu, aku ingin pergi ke rumah sakit dengan sopirku saja.” Donghae menghela nafas. “Jadi kau lebih memilih sopirmu daripada aku? Baiklah tapi hanya hari ini saja. Sudah ayo makan jangan cemberut. Haha”

“Gomawo Oppa akhirnya kau membebaskanku hari ini” Yoona tersenyum puas dan makan dengan lahap. “Aigooo … dasar shikshin…!!! Yoong jika terjadi sesuatu langsung telfon Oppa”

——————————————————————————————-

Choi mansion

Dengan kemeja putih Siwon melangkah keluar dari kediamannya. Langkah panjangnya terhenti ketika  mendengar suara Leeteuk memanggilnya.

“Siwon-ah !!!” Siwon menoleh dan menghentikan langkahnya. “Kemarin hyung mendapat telfon dari Sekretaris Kim, katanya akhir-akhir ini kau jarang berada di kantor. Kau hanya datang saat ada rapat penting saja. Sebenarnya ada apa?” Tanya Leeteuk dengan langkah santai mendekati adiknya. “Aku hanya berkeliling” Jawab Siwon singkat. “Won… Selama di Cina Appa menitipkan Hyundai bukan ke hyung tapi kamu. Kalau kamu marah pada Appa karena semuanya, hyung mohon tetaplah bertanggung jawab sedikit untuk Hyundai. Bagaimanapun orangtua kita juga menderita karena permusuhan ini.” Dengan baju dokternya Leeteuk melangkah pergi, Leeteuk tahu mungkin adiknya itu masih marah pada keluarganya yang sengaja menyimpan rahasia darinnya.

“Tunggu hyung…” Respon Siwon cepat, berhasil menghentikan langkah Leeteuk.”Walaupun aku jarang berada di kantor tapi aku tetap bertanggung jawab penuh terhadap Hyundai hyung. Semua pekerjaanku beres walaupun aku tidak mengerjakannya saat jam kerja. Jika tidak percaya, Tanya saja lagi pada Sekretaris Kim” Siwon memasuki mobilnya dan meletakkan sebuah kotak kecil dengan hiasan pita diatasnya. Leeteuk terdiam dan menatap adiknya sedih lalu berteriak “Hei Won!!! Berhentilah menyiksa hatimu sendiri !!!” Siwon pura-pura tidak mendengar kata-kata Leeteuk dan pergi dengan Ferrari kesayangannya. “Aisshh bocah itu sudah pergi. Paboo…”

——————————————————————————————-

Yoona POV

“Gomawo… tunggu aku di disini saja. Aku dan Bibi Min akan kembali kira-kira satu atau dua jam lagi” Kataku pada sopirku lalu aku meraih tongkatku dan tangan kiriku menggenggam erat lengan Bibi Min. “Nona muda, kenapa hari ini tidak pergi bersama tuan muda Donghae?” Tanya Bibi Min sambil menuntunku menuju ruangan Dokter Han. “Ah Bibi tahu kan Donghae Oppa terlalu berlebihan. Dari dulu aku  hanya menganggapnya sebagai kakak.” Dalam perjalanan menuju ruangan Dokter Han kami terus bercengkerama. Karena Omma sering pergi dengan Appa jadi aku sudah menganggap Bibi Min seperti Ibuku sendiri. “Nona muda, kita sudah sampai” Kata Bibi Min yang sepertinya saat ini sedang membuka pintu. Tiba-tiba aku merasakan ada sesuatu yang aneh dengan suasana di rumah sakit ini. “Bibi Min, apa Donghae Oppa mengikuti kita?” Tanyaku penasaran, entah kenapa perasaanku mengatakan ada seseorang yang terus menguntitku saat ini. “Tidak ada Tuan muda Donghae disini Nona. Ayo masuk”

Skip>>>>>

“Jadi apa aku bisa dioperasi besok?” Dr.Han tersenyum. “Ne ..Keadaan mata dan kondisi fisikmu dalam keadaan baik jadi operasi besok bisa dilaksanakan. Kabar baiknya adalah kerusakan korneamu tidak terlalu rumit sehingga mungkin kemungkinan operasi berhasil hampir 90%. Selamat, sebentar lagi pengelihatanmu akan kembali. Semoga operasi besok berhasil…  ”

Bibi Min menggenggam tanganku dan aku tersenyum lebar. Sebentar lagi aku bisa melihat wajah pria itu. Aku bisa segera memastikan dia Siwon Oppa atau bukan. Seandainya dia bukan Siwon Oppa pun bukan menjadi masalah. Tapi tidak ada salahnya untuk mecoba dan berharap sedikit lagi mungkin saja ada keajaiban. Lagipula jika aku bisa melihat, setidaknya aku bisa mengunjungi makam Siwon Oppa. “Gamshahamnida…” Kataku lalu pamit dan berjalan keluar bersama Bibi Min. Dalam perjalanan senyumku terus mengembang, perlahan aku sudah mulai bisa memperbaiki hidupku lagi. Tapi sekali lagi aku merasa seseorang terus memerhatikanku dan mengikutiku. Aku menggenggam erat lengan Bibi Min. “Bibi, apa benar tidak ada yang mengikuti kita?” Tanyaku lagi. Bibi Min terdiam sejenak lalu berkata “Tidak nona, mungkin hanya perasaan nona saja” Aku mengangguk lalu kembali berjalan.

“Nona naiklah duluan” Kata Bibi Min. Aku tersenyum dan berniat masuk tapi tiba-tiba seseorang menarik lenganku dengan kuat. Aku terkejut dan berteriak lalu Bibi Min menarik tangan kiriku. Terdengar suara pukulan beberapa kali, sepertinya Bibi Min memukul orang itu dengan tasnya atau apa saja aku tidak tahu, aku tidak bisa melihat apa yang sedang terjadi. Akhirnya tangannya melepas tanganku dan aku berteriak memanggil sopirku agar turun membantu Bibi Min.

“Hei berhenti… Nenek berhenti memukuliku…” Suara itu sepertinya aku mengenalnya. Mataku membulat dan aku tahu siapa pemilik suara itu.”Berhenti Bibi… Kau Siwon yang waktu itu?” tanyaku ragu. “Mwo? Tuan Muda Siwon ?” Kata Bibi Min dan sopirku bersamaan. “Aishhh… pertemuanku denganmu memang tidak pernah diawali dengan sesuatu yang normal” Kata namja itu lagi dengan nada yang sama. Aku yakin itu dia, tiba-tiba aku ingat sesuatu dan aku memukulnya dengan tasku. “Mana cincinku?” Tanyaku sebal sambil terus memukulinya, namja ini berjanji mengembalikan cincin Siwon Oppa,tapi sampai saat ini belum dikembalikan. “Berhenti memukulku… Akh… cincinmu ada disaku celanaku” Katanya dengan nada kesal.

“Kau bilang akan segera mengembalikannya tapi sudah beberapa minggu aku menunggu cincin itu belum juga ada ditanganku. Apa kau menjualnya?” Kataku sebal. “Bagaimana bisa aku mengembalikan cincinmu jika aku tidak tahu dimana rumahmu atau nomor ponselmu. Akhh dasar…”

“Kenapa tidak minta?” Tanyaku tidak mau kalah. “Mwo? Saat itu kau mengusirku jadi aku tidak sempat minta.Hei Bibi.. Paman … apa aku terlalu tampan? Kenapa melihatku sampai seperti itu?” Tanya Siwon sambil tertawa. Aku baru sadar kalau sedari tadi ada Bibi Min dan sopirku disekitarku. Pasti mereka bertanya-tanya siapa namja didepannya ini.

“Kenalkan ini Siwon… nah Siwon ini Bibi Min dan sopirku” Kataku sambil mencoba mengarahkan tongkatku ke arah namja itu. “Hei hati-hati tongkatmu, hampir mengenai kepalaku” Aku tersenyum dan menurunkan tongkatku.“Mianhae” Kataku. “Kk—kau Siwon? Tuan muda Siwon?” Tanya Bibi Min terkejut. “Ne namaku Siwon” Pasti saat ini Bibi Min sangat terkejut. “Bibi dia bukan Siwon pacarku, namanya sama tapi orangnya berbeda. Dia itu bukan Siwon Oppaku, dia Siwon palsu”

“Tapi Nona… wajahnya mirip sekali dengan Tuan muda Siwon. Apa anda yakin dia ini orang yang berbeda?” Tanya sopirku ragu. “Ne mereka berbeda. Dia palsu haha… sudah cepat kembalikan cincinku.” Siwon ikut tertawa dan berkata “Ne, kami orang yang berbeda”

“Tapi wajah anda _”

“Ani—wajahku pasti juga berbeda kan Bibi? Tentunya lebih tampan kan? Hehe”Siwon memotong kalimat Bibi Min dan menarik tanganku “Hei pergilah denganku hari ini. Kau tahu kan, aku ini tidak terlalu mengerti jalanan Kota Seoul. Kau kan sudah lama di Seoul jadi pasti tahu jalanan Kota Seoul kan? Cincinmu akan kembali kalau kau mau menemaniku.” Katanya lalu dengan cepat aku memukulnya. Bagaimana bisa dia mengajak orang yang tidak bisa melihat sepertiku untuk menjadi penunjuk jalan. Ah dasar orang ini benar-benar aneh. “Kenapa memukulku?” Tanyanya tanpa dosa. “Bagaimana bisa kau mengajak orang buta untuk menjadi penunjuk jalanmu? dasar aneh, sudah mana cincinku?”

“Mwo? kau benar juga. Eh tapi aku tidak kenal siapa-siapa disini, kumohon sekali ini saja pergilah denganku. Nanti cincinmu kukembalikan. Jika kita tersesat berdua bukankah semakin bagus haha” Mataku membulat mendengar perkataannya barusan. Aku menghela nafas dan memutuskan untuk pergi dengannya. Walaupun namja ini sangat merepotkan tapi entah kenapa aku senang pergi dengannya. Lagipula dia sudah menyelamatkanku waktu itu. “Baiklah tapi sekali ini saja” Siwon tertawa dan mencubit lenganku. “Gomawo” katanya. “Bibi Min hari ini aku akan pergi dengan Siwon palsu ini. Tapi jangan bilang Taeyeon eonni hehe… bilang saja aku pergi ke rumah teman. Ada reuni.” Kataku pada Bibi Min. Aku tidak menyangka setelah beberapa hari menghilang, akhirnya hari ini Siwon palsu ini muncul lagi dihadapanku. Entah kenapa senyumku mengembang dan hatiku merasa senang berada didekatnya.Namja ini menggandeng tanganku hangat dan menuntunku masuk ke dalam mobilnya. Hari ini sepertinya akan menjadi hari yang menyenangkan.

Author POV

Siwon menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang, senyum bahagia tampak menghiasi wajah tampannya. Sesekali Siwon mencuri pandangan untuk menatap Yoona sedangkan Yoona terus memejamkan matanya dan menikmati udara dingin Seoul. “Bolehkah aku memanggilmu Oppa? Siwon-ssi?” Siwon menatap Yoona sedih lalu tersenyum. “Sudah seharusnya kau memanggilku Oppa Yoong”

“seperti dulu” Kata Siwon dalam hati. “Oppa sebenarnya kita mau kemana?” Tanya Yoona bingung. “Rahasia, waktu kita Cuma satu hari jadi hari ini kita harus bersenang-senang”

“Ne… kau benar. mari bersenang-senang. Tapi bagaimana kalau kita tersesat?” Kata Yoona khawatir. “Yak apa kau orang dari zaman purba? Di zaman secanggih jalan kecilpun sudah masuk dalam peta digital di sebuah ponsel. tenang saja haha” Yoona tertawa mendengar jawaban Siwon. “Mianhae aku sudah lama tidak menggunakan ponselku untuk hal seperti itu haha aku tidak bisa melihat peta digital andalanmu” Kata Yoona sedih tapi kesedihannya menghilang mengingat hari ini adalah hari dimana dia terbebas dari Donghae. “Oppa mobilmu ini, merk apa?” Siwon terkejut mendengar pertanyaan Yoona. “Kenapa bertanya seperti itu?”

“Sudah jawab saja Oppa” Kata Yoona mendesak Siwon. “Ferrari . Merah” Kata Siwon singkat. Yoona terdiam.”Ini hanya kebetulan, aishhh tapi kenapa begitu banyak kebetulan?” Teriak Yoona dalam hati.”Haha kau pasti berfikir kalau aku sangat mirip dengan Siwon lagi kan?”  Yoona terkejut “Mwo? kau bisa membaca pikiranku?” Siwon tertawa lebar “Aissh kau memang tidak bisa lepas ya dari Siwon haha padahal  Siwon dan aku tentunya lebih tampan aku” Siwon tertawa dalam hati, terasa sedikit aneh membandingkan dirinya dengan dirinya sendiri. Walaupun Siwon ingin berteriak pada Yoona kalau dia adalah Siwon pacarnya, tapi Siwon tidak bisa. Siwon tidak mau merusak kehidupan Yoona lagi, apalagi besok Yoona akan menjalani operasi matanya. “Besok aku akan operasi mata dan dalam beberapa hari aku bisa melihat wajahmu dan aku yakin wajahmu tidak setampan Siwon Oppaku. Hahaha tunggu saja hari itu… tuan terlalu percaya diri”

“Mwo? Baiklah, aku yakin kau akan pingsan saat melihat wajahku yang tampan ini. Bahkan kau tidak akan mampu berkedip saat melihat wajahku yang menyilaukan haha” Kata Siwon menggoda. “Mwo.. percaya diri sekali. Ketika aku bisa melihat, aku yang  akan menilai tingkat ketampananmu haha… Kalau kau cukup tampan aku akan menraktirmu makan, tapi kalau aku bilang kau tidak tampan maka Oppalah yang harus menraktirku makan sepuasnya” Siwon tertawa mendengar kata-kata Yoona.

“Hahaha kau curang, kalau aku kalah aku yakin kau tidak akan bangkrut menraktirku Yoong. Tapi kalau aku yang kalah, gajiku seminggu bisa habis hanya untuk menraktirmu makan sepuasnya. Hahaha kau kan shikshin. Aku heran makanmu banyak tapi kau tidak gendut, sebenarnya kau membuang semua lemak itu kemana? Hahaha” Kata Siwon sambil tertawa jahil pada Yoona.

“Aishh Oppa kau menyebalkan!!! Aku tidak mau pergi denganmu lagi !!!” Kata Yoona sebal sambil membusungkan mulutnya yang mungil itu. “Yak mianhae aku hanya bercanda. Ayo turun kita sudah sampai” Kata Siwon senang lalu membukakan pintu untuk Yoona. “Oppa mana tongkatku?” Tanya Yoona meraba-raba mencari tongkatnya. “Hmm kau tidak perlu benda itu. Biar Oppa yang menjadi tongkatmu haha… Lagipula kau terlihat seperti Bibi Min kalau pakai tongkat Yoong. Haha pegang tanganku” Kata Siwon menawarkan tangannya. “Aku tidak mau, kau menyebalkan Oppa”

“ah sudahlah kau cerewet sekali Nona shikshin” Dengan paksa Siwon menarik tangan Yoona dan menggenggamnya erat. “Kau tahu saat ini kita ada di Lotte World. Hihi ayo pesan tiket”

“Mwo? Lotte? Ah jadi kau membawaku kesini. Walaupun aku tidak bisa melihat tapi sepertinya Lotte terdengar cukup menyenangkan. Hahaha ayo masuk Oppa” Yoona menggenggam erat tangan Siwon begitu juga Siwon yang menggenggam erat tangan Yoona. “LOTTE WORLD I’M COMING!!!” Teriak Yoona senang.

——————————————————————————————-

LOTTE WORLD (Siwon POV)

 Image

                Di Lotte World kami bersenang-senang. Pertama-tama kami langsung naik Roller coaster. Aku heran, Yoona berkata sangat senang menaiki roller coaster yang menyeramkan itu. Aneh sekali. “Yoong kau kan tidak bisa melihat? tapi kenapa kau senang menaikinya?” Tanyaku heran. “Oppa justru karena aku tidak bisa melihat, rasanya jadi unik berbeda dengan saat aku bisa melihat dulu Haha” Aku memandangnya aneh, ketika yang lain berteriak Yoona malah tertawa. “Seperti apa rasanya?” Tanyaku penasaran. “Karena kau bisa melihat Oppa tentunya kau akan tahu kapan roller coaster ini akan turun dari atas sana, walaupun tetap takut tapi setidaknya kau sudah bersiap-siap Oppa. Berbeda denganku yang tidak bisa melihat.  Aku tidak tahu kapan Roller coaster ini akan jatuh secara tiba-tiba dari atas sana. Justru karena aku tidak tahu , jadi kejutan itu terasa meningkat berkali lipat hahaha..Hehehe ayo naik lagi Oppa” Aku tertawa kaget mendengar kalimat terakhir Yoona. Hah yeoja ini berani sekali.

Akhirnya kami menaiki roller coaster itu lagi lalu melihat pertunjukan lumba-lumba dan bermain-bermain di berbagai tempat. Saat ini kami memutuskan untuk berbelanja dan mencari makanan. Aku menggandeng tangannya dengan hangat dan terus menatap wajahnya. Semoga ingatanku segera kembali seutuhnya. Tangan kiriku sibuk menggenggam ice cream rasa coklat sedangkan tangan kananku menggenggam erat tangan Yoona. Begitu juga dengan Yoona, tangan kirinya menggenggam tanganku sedangkan tangan kanannya memegang ice cream vanilla yang lezat. Kami terus bercerita dan tertawa bersama.

“Yoong, apa kau senang?” Tanyaku sambil menatap wajahnya yang cantik. “Ne, walaupun aku tidak bisa melihat tapi aku senang Oppa. Gomawo.Tapi Oppa kakiku lelah” Katanya sedikit memelas. Aku melihat kanan dan kiriku lalu menemukan sebuah restoran kecil. Tiba-tiba muncul ide jahil dikepalaku, aku melepaskan tangannya dari genggamanku lalu membuang ice creamku. Hahaha secara tiba-tiba aku mengangkat tubuhnya kedalam pelukanku ala bridal style. “Yaak Oppa lepaskan aku!!!” Teriaknya berontak semakin meningkatkan niatku untuk menjahilinya.

Aku mempercepat langkahku dan berlari, membuat Yoona berteriak semakin keras. Yoona melingkarkan tangannya dengan kuat dileherku. Aku merasakan sesuatu yang dingin menyentuh bagian belakang kepala dan leherku. Aisshhh itu pasti ice creamnya. Omo? disaat seperti ini dia masih bisa mempertahankan ice creamnya. Benar-benar shikshin. Setelah sampai aku segera menurunkannya lalu membersihkan ice cream di bagian belakang leherku. Yoona turun lalu memukuliku.

“Oppa kenapa tiba-tiba menggendongku dengan cara seperti itu? Pasti saat ini kita menjadi pusat perhatian orang-orang. Aisshh memalukan” Yoona cemberut dan menyilangkan tangannya di dadanya. “Mianhae kau bilang kakimu lelah jadi aku menggengdongmu.Haha Apa kau terkejut? Aisshh ice cream mu juga mengotori leherku Yoong” Tiba-tiba Yoona tertawa “Haha baguslah itu balasan yang setimpal hahaha” Katanya puas. “Walaupun aku menggendongmu sambil berlari tapi tetap saja tanganmu masih menggenggam kuat ice cream itu. Haha benar-benar shikshin sejati” Yoona tertawa “Mianhae Oppa, ice creamku masih banyak, sayang kalau dibuang hehe” Setelah ke kamar mandi untuk membersihkan ice cream itu, kami berdua duduk bersama menikmati semangkuk bibimbap.

——————————————————————————————-

Dari dalam rumah keluarga Im terdengar suara telfon bordering dengan kencang. Bibi Min datang dan mengangkat telefon itu. “Annyeonghaseyo…” Kata Bibi Min sopan. “Bibi Min apa Yoona sudah pulang?” Tanya seseorang dari dalam telefon. “Belum Tuan muda. Tadi nona bertemu dengannya dan berkata tidak bisa langsung pulang karena reuni” Jawab Bibi Min berbohong. “Mwo? Reuni? Hmm baiklah. Gomawo” Telfon itu mati dan Bibi Min menutupnya.

Author POV

Sedari tadi Siwon tidak berhenti menatap wajah Yoona. Tapi kali ini Siwon menatap Yoona dengan mata yang senduh. Siwon berusaha menarik ujung bibirnya agar tetap tersenyum sambil menatap dalam wajah Yoona yang tengah menikmati makanannya. “Yoong, jika aku bilang aku adalah Siwon, apa kau akan percaya? Apa kau akan memelukku? Atau kau akan meninggalkanku demi pria itu? Tapi itu semua bukan hal yang penting. Aku tidak berhak menyentuhmu lagi, setelah semua penderitaan yang telah aku berikan. Aku telah merenggut pengelihatanmu, aku menghancurkan hatimu, bahkan aku tidak mengenalimu saat kita bertemu waktu itu. Maafkan aku Yoong… Tidak kata maaf tidak cukup untuk menebus dosaku dan semua penderitaanmu. Jika dengan pria itu kau bahagia maka aku akan merelakanmu Yoong. Kau tidak pantas berada disamping namja lemah dan tidak bertanggung jawab sepertiku Yoong. Terima kasih untuk semuanya” Gumam Siwon dalam hati

Air mata terus mendesak keluar dari ujung mata Siwon yang memerah. Pertahanan Siwon semakin runtuh. Semakin dalam Siwon menatap Yoona, semakin dalam rasa bersalah menghantuinya. “Oppa apa kau masih disana?” Siwon menghapus air mata yang hampir keluar dari ujung matanya lalu tersenyum untuk Yoona. “Ne, wah sepertinya kau sudah selesai makan Yoong. Ayo pulang, aku tidak mau mendengar eonni mu berteriak ditelingaku” Siwon menarik tangan Yoona tapi Yoona tetap diam memertahankan posisinya. “Ada apa Yoong?” Tanya Siwon dengan nada pelan. “Oppa apa terjadi sesuatu? Kenapa tiba-tiba suaramu menjadi sedih seperti itu? Apa kau menangis Oppa?” Siwon terkejut lalu tersenyum dan berkata “Tidak, untuk apa Oppa menangis? Sudahlah ayo pulang” Kali ini Yoona menurut dan bangkit dari tempat duduknya.

Dalam perjalanan Siwon maupun Yoona hanyut dalam pikirannya masing-masing. Setelah sampai didepan mobilnya, Siwon menahan Yoona masuk kedalam mobil. “Ada yang ketinggalan Yoong” Yoona bingung dan mencoba mencari apa yang hilang tapi Yoona tidak bisa menemukannya. “Apa yang ketinggalan Oppa?” Siwon tertawa lalu menarik tangan Yoona dan membuka telapak tangannya. Siwon mengambil sebuah kotak kecil dari dalam sakunya dan meletakkannya diatas telapak tangan Yoona. “Itu adalah cincinmu, setelah melihatmu hidup kembali sepertinya saat ini adalah saat yang tepat untuk mengembalikannya” Siwon membukakan pintu mobilnya untuk Yoona tapi Yoona tetap terdiam. “Oppa apa kau membungkusnya? kenapa besar sekali?” Tanya Yoona, kebahagiaan terpancar jelas dari raut  wajahnya. Siwon senang melihat Yoona yang seperti itu. “Ne aku memasukkannya dalam kotak. Saat ini sebagai Siwon aku memberikannya lagi padamu” Yoona bingung dengan perkataan Siwon.

“Sebagai Siwon? apa maksud Oppa? Tunggu… Oppa masih hidup? Oppa orang yang sama?” Tanya Yoona bertubi-tubi penuh harap. Siwon tersenyum pahit dan tertawa “Tentu saja tidak. Apa aku salah bicara? Namaku juga Siwon kan? Jadi tidak salah jika aku bicara seperti itu. Hahaha” Siwon mencoba tertawa dan mencairkan suasana diatas hatinya yang tengah menangis. “Hmm mungkin memang waktunya aku berhenti berharap. Baiklah aku berjanji pada Oppa bahwa aku akan bahagia dan melupakan Siwon Oppa” Entah kenapa tiba-tiba saat ini perasaan Yoona menjadi tidak enak, jantungnya terus berdebar kencang dan dunia sepertinya terasa begitu sunyi. “Ne Yoong, berjanjilah untuk bahagia demi Oppa. Siwon hanyalah namja lemah yang memberikan penderitaan untukmu Yoong jadi sebaiknya kau melupakannya dan hidup bahagia”  Kata Siwon memegang tangan Yoona erat, sesungguhnya atinya sangat hancur mengatakan itu semua.

“Oppa besok aku akan menjalani operasi jam 11 pagi. Aku memiliki satu permintaan” Wajah riang Yoona berubah menjadi sendu. Entah kenapa hati Yoona menjadi sakit mendengar perkataan Siwon tadi. “Apa permintaanmu?” Tanya Siwon penasaran. “Aku ingin melihatmu Oppa” Siwon terkejut dan menundukkan kepalanya. Setelah terdiam beberapa saat, Siwon mengangkat kembali kepalanya “Ne, aku akan datang. Tapi hanya sebentar, akhir-akhir ini banyak sekali rapat di kantor jadi aku hanya mampir lewat saja. Haha mianhae” Yoona tersenyum dan dengan bantuan Siwon akhirnya Yoona berhasil masuk kedalam mobil Siwon. Siwon menutup pintu mobilnya dan berlari kesisi yang lain lalu duduk disebelah Yoona. “Gomawo Oppa atas semuanya” Siwon hanya tersenyum dan mulai menjalankan mobilnya.

Setelah hampir satu jam perjalanan akhirnya Siwon sampai didepan rumah Yoona. “Oppa tahu rumahku? Rasanya aku tidak bilang?” Siwon tertawa dan berkata “Eh dasar manusia purba. Tentu saja aku memakai internet. Lagipula siapa yang tidak tahu letak rumah keluarga Im yang terkenal Hahaha” Yoona menghela nafas dan membuka pintu mobil Siwon tapi Siwon menahannya dan berkata “Bolehkah?” Yoona menatap Siwon dan menunggu kalimat Siwon lebih lanjut. Siwon menarik nafas panjang dan mengumpulkan semua keberaniannya. “Bolehka  Oppa menciummu untuk terakhir kalinya? Anggap saja ini ciuman dari kakak untuk adiknya”

Mata Yoona membulat mendengar permintaan Siwon dan pikirannya hanyut dalam perdebatan. Haruskah dia menciumnya? Tanya Yoona dalam hati. Yoona tertawa dan menghapus segala perdebatan dikepalanya.”Haha ada-ada saja Oppa. Aku mau menciummu kalau kau mau mencium Bibi Min Hahahaha” Jawab Yoona ringan sambil tertawa. Siwon menghela nafas, permintaannya yang serius dibalas tawa oleh Yoona. Siwon turun sambil membawa tongkat Yoona lalu mengantar Yoona didepan pagar rumah Yoona. Tiba-tiba pagar terbuka dan Bibi Min keluar. Dengan cepat Siwon menerkam Bibi Min dan menciumnya. Bibi Min terkejut lalu menampar Siwon. “Kurang ajar. Tuan kenapa menciumku?” Tanya Bibi Min marah. Mata Yoona membulat sedangkan mulutnya terbuka sedikit, wajahnya terlihat terkejut mendengar pernyataan Bibi Min barusan. “Namja ini benar-benar menciumnya? Omo? Dia gila” Batin Yoona dalam hati.

“Mianhae Bibi Min hehehe. Masuklah duluan Bibi, sebentar lagi Yoona akan menyusul” Kata Siwon lalu membungkuk pada Bibi Min. Bibi Min bergegas pergi sambil terus mengomel. “Kau benar-benar mencium Bibi Min?” Tanya Yoona terkejut. “Ne sekarang kau bisa mengabulkan permintaanku kan?” Tanpa menunggu jawaban dari Yoona. Siwon menarik Yoona mendekat, tangan kirinya berada di pinggang Yoona sedangkan tangan kanannya menyentuh wajah Yoona dengan lembut. Wajah mereka semakin mendekat sedangkan mata Yoona yang tadinya membulat perlahan menutup dan terpejam. Siwon mendaratkan bibirnya di bibir Yoona yang lembut dan Yoona pun mulai membuka pintu masuk mulutnya. Siwon mencium Yoona sangat dalam begitu juga Yoona.

“Ciuman ini , ciuman yang sama. Siapa sebenarnya kau Oppa? Apa kau Siwon Oppaku? Aishhh tapi kenapa kau tidak mengakuinya?” kata Yoona dalam hati. Ciuman itu berubah menjadi semakin dalam dan penuh emosi. Yoona meneteskan air matanya. Siwon menyadari itu lalu menghentikan ciumannya. Mata Siwon kembali memerah menahan air mata yang mendesak keluar. “Terima kasih untuk semuanya. Sampai jumpa. Semoga kau bahagia” Dengan berat hati Siwon berjalan meninggalkan Yoona yang masih berdiri terdiam dan mematung di tempat yang sama. “Oppa besok kau harus datang !!! Jika tidak aku tidak akan memaafkanmu!!!” Teriak Yoona. “Ne Oppa akan datang tapi…”

“ Jangan menunggu Oppa lagi Yoong” Siwon kembali berjalan dan memasuki mobilnya. Siwon membunyikan klaksonnya beberapa kali berharap Bibi Min akan segera datang untuk menjemput Yoona lagi. Akhirnya Bibi Min muncul dengan wajah kesal. Yoona melambaikan tangannya tidak jelas untuk siapa. Siwon hanya tersenyum lalu melambaikan tangannya. “Selamat Tinggal” Bisik Siwon untuk terakhir kalinya lalu pergi dengan luka dihatinya.

——————————————————————————————-

Yoona melangkah masuk bersama Bibi Min, tiba-tiba seseorang menghentikan langkahnya. “Yoong, bisa kita bicara?” Tanya Donghae pada Yoona. Yoona terkejut mendengar suara Donghae yang begitu dingin. “Ne Oppa, di dalam saja” Kata Yoona sedih. Sampai diruang tamu, Donghae dan Yoona sama-sama terdiam. Sepertinya Yoona tahu apa yang akan dibicarakan Donghae tapi Yoona menunggu Donghae memulainya. “Jadi… Dia itu Siwon? Dia sudah kembali?” Tanya Donghae sambil menghela nafas lelah. “Bukan” Jawab Yoona singkat, membuat ketegangan diantara keduanya semakin terasa. “Lalu? Kau menciumnya begitu saja?” Tanya Donghae dengan perasaan sakit, bagaimanapun dari dulu Yoona belum pernah menciumnya dari bibir ke bibir seperti itu. Yoona terdiam, Donghae menghela nafas lagi mencoba mengatur emosinya.

“Jawab Yoong, Siapa dia? Bahkan Oppa yang menunggumu dari dulu saja belum pernah merasakan ciumanmu. Tapi jika dia bukan Siwon, Kenapa dia dengan mudah mendapat ciuman itu?” Dengan emosi memuncak Donghae kembali mencoba mengatur nafasnya. Yoona tetap terdiam, Yoona tidak tahu harus menjawab apa. Dia sendiri tidak yakin itu Siwon atau bukan. “YOONG… JAWAB!!!” Kata Donghae sekali lagi dengan nada sedikit membentak. Yoona terkejut, baru kali ini Donghae membentaknya. “Aku tidak tahu Oppa!!! Jika dia Siwon harusnya dia ingat padaku!!! Tapi dia tidak ingat apa-apa!!! Tapi wajahnya kata Bibi Min sama seperti Siwon Oppa. Aku tidak tahu, Mianhae” Air mata mulai mendesak keluar dari ujung mata Yoona.

Donghae menarik Yoona ke dalam pelukannya. “Mianhae Oppa tadi berteriak. Oppa takut kehilanganmu lagi Yoong” Yoona menangis dalam pelukan Donghae. Hatinya sedih karena sekali lagi harus menyakiti hati Donghae. “Mianhae Oppa” Kata Yoona pelan, sekeras apapun Yoona berusaha tapi Yoona sadar bahwa mencintai Donghae adalah sesuatu yang sulit. “Kenapa kau menciumnya Yoong? Kenapa? Tidak cukupkah semua perhatian Oppa selama ini? Semua penantian Oppa, apa semuanya tidak berarti Yoong?” Donghae menangis sambil menggenggam erat Yoona dalam pelukannya. “Dia adalah orang yang menyelamatkanku di taman dan dia adalah orang yang mengembalikan semangat hidupku Oppa” Jawab Yoona mencoba melepas pelukan Donghae tapi Donghae menahannya. “Melihatmu berciuman seperti itu rasanya sangat sakit Yoong. Jangan lakukan itu lagi”

“Mianhae Oppa”

——————————————————————————————-

Hari tengah malam, seorang namja melangkah masuk kedalam ruangan sebuah kantor. Dibukanya pelan pintu itu lalu diam-diam melihat keadaan didalamnya. Kosong. Dia menghela nafas dan memasuki ruangan kosong itu. Ia duduk dikursi kerja itu lalu menatap meja besar didepannya. Meja yang berisi begitu banyak tumpukan kertas yang menunggu tanda tangan pemiliknya. Beberapa pena pun berjejeran tak beraturan di atas meja itu ditemani beberapa cangkir kopi yang telah kosong. “Berantakan sekali” Kata namja itu sambil menghela nafas. Ada sesuatu yang unik yang menarik perhatiannya saat ini. Di meja yang berantakan itu terdapat beberapa foto kecil-kecil yang berceceran di berbagai tempat. Namja itu mengambilnya satu lalu melihat foto itu, wajahnya sedikit terkejut melihatnya. Lalu namja itu membalik foto itu dan membaca sebuah tulisan kecil didepannya dalam hati.

Image

“Hari ini dia memakai blazer coklat dengan baju putih didalamnya. Sangat cantik”

Namja itu semakin penasaran lalu  mengambil beberapa foto lainnya.

Image

“Dia kerumah sakit dengan namja itu lagi. Mereka terlihat bahagia”

Image

“Setelah lama menunggu akhirnya dia datang lagi. Aigoo… Senyumnya sangat menawan ^.^”

Image

“Omo? namja itu menciumnya. AKHH !!! T.T”

Ckleck… Tiba-tiba pintu terbuka. “Hyung… Kau disini” Tanya namja itu lalu memasuki ruangannya. “Jadi ini semua adalah alasan kenapa kau tidak pernah ada dikantor ya?” Tanya namja itu sambil tersenyum sedih. Namja yang baru masuk itu segera merebut semua foto itu dan membereskannya lalu memasukkannya kedalam lacinya. “Hyung, baru kutinggal kebelakang sebentar, kau sudah ada disini dan melihat semua itu haha” Katanya mencoba mencairkan suasana. “Apa kau mau kopi hyung? Ini adalah gelas ketigaku. hehe” Tapi hyungnya itu tetap diam saja tak membalas semua perkataannya. “Leeteuk hyung!!! Jangan diam saja” Leeteuk mengalihkan pandangannya menuju adiknya itu. “Won apa kau begitu mencintainya? Tidak bisakah kau melupakannya?”

Image

                Siwon duduk di kursi tunggu didepan meja kerjanya itu kemudian menatap Leeteuk dengan pandangan sedih.  “Bukan tidak bisa hyung.Tapi Belum bisa. Tenang saja aku akan melupakannya” Leeteuk menatap sedih adiknya lalu berkata “Kau tahu … Dulu hyung juga menyukai Taeyeon, kakak Yoona” Siwon terkejut dan berkata “Mwo? Lalu?” Leeteuk tersenyum dan menjatuhkan badannya di kursi kerja Siwon yang besar itu.

“Simpel… Kedua orang tua kami melarang lalu kami berpisah dan berteman. Kemudian muncul hubunganmu dengan Yoona. Kami berdua tidak ingin kalian…. adik kami, mengalami perpisahan yang sama. Jadi kami membantu hubungan kalian. Tapi sepertinya bantuan kami hanya menghasilkan sebuah kecelakaan yang merenggut ingatanmu dan pengelihatan Yoona.”

“Lalu hyung?” Tanya Siwon penasaran. “Lalu dia sangat membencimu, aku pergi ke Paris menemanimu dan kami tidak pernah berbicara lagi sampai sekarang” Leeteuk tersenyum dan merebut kopi Siwon lalu meminumnya. “Kau masih mencintai Taeyeon eonni?” Leeteuk terdiam beberapa saat lalu berkata “Tidak tahu. Mungkin tidak. Aku tidak merasakan apa-apa saat ini”

“Sejujurnya hyung tidak pernah melarang hubunganmu dengan Yoona. Tapi melihat masa lalu yang seperi itu, hyung juga tidak yakin hubunganmu dan Yoona akan berhasil. Lagipula kau belum ingat sepenuhnya. Jadi semua terserah padamu saja”

“Aku hanya butuh waktu hyung untuk melepasnya. Tenang saja aku pasti berhasil melepas Yoona dengan namja itu” Leeteuk dapat melihat kesedihan yang terpancar dari wajah adiknya itu. “Namja itu namanya Donghae. Sepertinya kau belum ingat” Siwon mengangguk setuju. “Ne aku tidak ingat, Siapa dia?” Leeteuk tertawa dan menepuk pundak Siwon. “Hmm takdir memang kejam, dari dulu sampai sekarang kau dan Donghae memang selalu berebut Yoona. Hahaha aku tidak menyangka Donghae akan kembali lagi untuk Yoona. Kalian bertiga memang unik”

“Mwo? Jadi Donghae menyukai Yoona? Pantas saja mereka berpelukan waktu itu” Tiba-tiba Leeteuk melempar tatapan serius pada Siwon. “Hmm dulu dia sempat ke Amerika dan merelakan Yoona ditanganmu” Siwon tersenyum pahit dan berkata “ Jadi Donghae datang untuk merebut Yoona kembali”

“Ne, begitulah. Tapi…” Leeteuk membuka telapak tangan kanan Siwon lalu menjatuhkan tangannya sendiri diatas tangan Siwon. Leeteuk menindih dengan kuat telapak tangan Siwon itu dengan tangan kanannya yang mengepal diatas tangan Siwon kemudian Leeteuk berkata dengan serius  “Keputusan ada ditanganmu. Hyung akan selalu mendukung semua keputusanmu Siwon-ah. Karena kau adalah satu-satunya adik kesayangan hyung yang menemani hyung tinggal dirumah besar kita itu Haha jadi pikirkan baik-baik. Kau akan pergi atau tetap bertahan” Leeteuk tersenyum dan membiarkan telapak tangan Siwon terbuka lalu berjalan pergi menuju pintu. Kini mata Siwon hanya terpusat pada benda mengkilat berbentuk lingkaran dengan rongga besar ditengahnya. Sesaat setelah menyadari benda didepannya itu Siwon menggenggamnya kuat. “Gomawo hyung. Akhirnya kau mengembalikannya.”Kata Siwon senang.

Diujung pintu Leeteuk tersenyum dan berkata “Ne, sudah seharusnya benda itu ada ditanganmu. Cincin itu mungkin akan membawa keberuntungan. Ah sudahlah hyung pulang dulu. Hyung lelah sekali” Leeteuk merentangkan kedua tangannya ke atas dan menguap lebar. “Ingat jika terjadi sesuatu dikantor akibat tingkahmu yang seperti itu, Hyung akan bilang Appa kalau kau sudah tahu semuanya, bahkan kau berciuman dengan Yoona”

“Mwo? Hyuungg!!! Kau? Bagaimana kau tahu? Aisshhh !!! Kau Penguntit !!! Hyung jangan bilang Appa… Hyung dengarkan aku— AKHH Hyuuuungggg!!!“  Leeteuk menutup telinganya lalu pergi meninggalkan Siwon yang terkejut dan berteriak-teriak panik dari dalam ruangannya.

——————————————————————————————

Author is back again hahaha ^.^ membawa kelanjutan ff geje ini.

Btw author agak cepet gak sih updatenya?

*Plakkk 2 minggu kok cepet thor!!! (Dibantai reader)

Ocedeh mianhae lagi deh belum bisa secepet yang reader harapkan hehe… Maklum author dalam menulis masih banyak sekali kekurangannya…

jangan lupa tinggalkan jejak hihihi …. Gamshahamnida 🙂

my memory in your eyes chapter 5


Chapter 5
Looking to your eyes like this
Just Like a heaven blow in my heart
Watching your smile like this
Just like live in a world with no tears
Hey girl, hold my hand
Don’t let go
Hold it tightly and trust me
all of the sadness inside you will run away
Hey girl, hold my hand
Don’t let go
Stay here and say to me “Saranghae…”
i want to paint a new life with you
I want you to fill my empty brain
I want to make your name resound in my head forever
Yes just your name baby…
And if i have a change to love you
Just give me your heart girl and i’ll say to you that…
i will never leave you

Siwon tersenyum geli membaca tulisannya sendiri sambil terus menatap wajah Yoona. Walaupun pucat masih menghiasi wajah Yoona tetapi tetap saja tidak bisa menghapuskan kecantikannya. Udara memasuki setiap relung paru-parunya dengan lembut membuat dada Yoona bergerak naik turun dengan tenang. Bibir mungilnya yang tersenyum tipis membuat Siwon semakin tidak bisa mengalihkan pandangannya. Ia tak menyangka bahwa hanya dalam beberapa hari saja di Seoul, sudah ada yeoja berhasil mebuat jantungnya berdetak tak menentu. Yeoja yang selalu saja pingsan didepannya ini seakan memberikan warna baru dalam hidupnya. Siwon kembali membayangkan setiap peristiwa yang terjadi diantara mereka, jika dipikir-pikir ketika bertemu Yoona, dia selalu berakhir dengan pingsan didepannya. Pertama pingsan dipinggir sebuah kantor, kedua pingsan dibangku taman setelah merangkak kesana kemari hanya untuk mencari sebuah cincin. Siwon tersenyum geli jika mengingat semua kejadian itu. “Omo Siwon-ah, apa mungkin kau menyukainya? Kau bahkan belum 1 minggu mengenalnya.” Bisik Siwon pelan sambil menatap tulisannya lagi. Tangan kanannya mulai mendarat di atas rambut Yoona dan membelainya dengan lembut

Tiba-tiba terdengar suara ponsel mengganggu aktivitasnya, Siwon segera meremas kertas berisi tulisan itu lalu menyentuh saku celananya. Tapi sepertinya suara itu bukan berasal dari ponselnya tapi ponsel Yoona yang terletak diatas meja. Siwon segera meraih ponsel Yoona dan terdapat nama “Taeyeon Eonni” di layar ponsel itu. Kini timbul sedikit perdebatan di kepala Siwon, haruskah dia mengangkat telfon itu atau membiarkannya. Entah kenapa hanya dengan membaca nama yang tertera di ponsel itu sudah mampu membuat hatinya merinding
“Hmm.. Taeyeon? Siapa itu? Haruskah aku mengangkatnya atau dimatikan saja? Tapi…. bukankah itu wajar jika ada keluarga Yoona yang mencarinya. Dari tadi sepertinya dia tidak memberi kabar kepada keluarganya. Sebaiknya aku angkat saja” Gumam Siwon yang akhirnya memutuskan untuk mengangkat telefon dari Taeyeon

“Yeoboseyo?”
“Yoon… Yoona?”
“Maaf ini bukan Yoona, Yoona sedang tidur”
“MWO??? KAU SIAPA ? KENAPA ADA PRIA YANG MENGANGKAT TELFON YOONA?
“Andwee.. pelankan suaramu, Yoona sedang tidur. Tadi dia pingsan jadi aku membawanya ke rumah sakit”
“MWO??? Rumah sakit mana?” Tanya taeyeon dengan nada semakin panik.

‘Yeoja ini sepertinya yeoja yang memarahiku di kantor Yoona waktu itu. Sial kenapa aku harus mengangkat telfonnya. Mendengar suaranya lebih menyiksaku daripada menghadapi mimpi burukku tiap malam.’ Pikir Siwon dalam hati yang masih menjauhkan ponsel Yoona dari telinganya sedangkan Yoona yang mulai terganggu dengan suara kakanya akhirnya mulai terbangun dan merebut ponselnya dari Siwon secara acak. Yah bagaimanapun Yoona tidak bisa melihat jadi dia hanya mengandalkan pendengarannya saja untuk mengetahui letak ponselnya. “Yeoboseyo…” kata Yoona dengan lembut tanpa dosa.
“YOOOONGGG !!!KAU DI MANA? KENAPA ADA PRIA YANG MENGANGKAT TELFONMU? APA BENAR KAU PINGSAN?” Akhirnya teriakan kakaknya itu benar-benar berhasil membangunkannya 100%. Mata Yoona terbuka lebar dan mulai menyadari bahwa sedari tadi dia belum menghubungi kakaknya atau supirnya mengenai keberadaannya. “Eh aku di rumah sakit, maaf aku lupa memberitahu kakak. Mianhae… Tadi itu suara pria yang telah menolongku”

“Rumah sakit mana Yoong? Kenapa tidak memberitahu? Apa kau sudah boleh pulang? Kakak jemput ya?” Tiba-tiba Yoona teringat Siwon yang ada disekitarnya. Walaupun Yoona tidak bisa melihat wajah Siwon tapi bagaimanapun Yoona pernah meraba wajah Siwon tepat di depan kantor kakaknya sebelum dia pingsan(*Part 1). Entah kenapa hanya dengan meraba wajah Siwon waktu itu bisa membuat Yoona yakin bahwa wajah namja disampingnya ini memang memiliki kemiripan yang tinggi dengan kekasihnya dulu.Jika sampai wajah namja yang begitu mirip kekasihnya ini terlihat oleh kakaknya, Yoona yakin bahwa kakaknya pasti akan membunuh namja disampingnya ini. “Ne, aku sudah boleh pulang” Jawab Yoona yang membuat mata Siwon membulat. ‘Bukankah dokter belum mengizinkanmu pulang?’ Bisik Siwon. Yoona melayang-layangkan tangan kirinya untuk mencari keberadaan Siwon lalu menempelkan jari telunjuknya di mulut Siwon dan Siwon pun terdiam.

“Baiklah tunggu disana ya?ada seseorang yang ingin bertemu denganmu” Jawab Taeyeon. “Mwo? Siapa? Jadi bukan kakak yang menjemput?” Tanya Yoona terkejut. “Sudah tunggu saja, di rumah sakit mana Yoong?”
“Seoul… Hospital” Jawab Yoona masih khawatir, bagaimana jika yang menjemputnya bukan kakaknya tetapi orang tuanya. Bukankah akan semakin parah jika orangtuanya yang bertemu Siwon. Tapi rasanya tidak mungkin jika orang tuanya pulang ke Korea hanya untuk menjenguknya. Setelah menutup panggilan dari Taeyeon, Yoona akhirnya menghela nafas panjang.
“Hei kata dokter kau belum boleh pulang…” Siwon masih menggenggam kuat kertas berisi puisinya tadi. “Kakakku akan menjemputku, keluargaku tidak boleh melihatmu. Sepertinya Wajahmu mirip sekali dengan Siwon Oppaku. Dari bentuk wajah sampai suaramu bergitu mirip dengannya”

“Tapi aku bukan dia” Sela Siwon kesal,diam-diam Siwon memasukkan kertas itu kedalam saku celananya sebelum ada yang membaca puisinya. “Aku tahu itu tapi mungkin mereka akan salah paham setelah bertemu denganmu. Lagipula kalau sampai mereka menganggapmu Siwon Oppaku, aku yakin kau tidak akan bisa keluar dengan selamat dari ruangan ini.”. “Kalau begitu biar aku yang menjelaskannya bahwa aku bukan Siwon yang sama” Jawab Siwon penuh harap, sejujurnya dia tidak ingin pulang dan berpisah dengan Yoona. “Ini bukan waktu yang tepat. Gomawo telah menolongku, tapi kau harus cepat pergi sebelum seseorang menjemputku”

“Andwe jadi begini balasanmu kepadaku? Setelah aku menolongmu pingsan berulang kali dan akhirnya bisa mengembalikan semangat hidupmu, kau malah mengusirku? Baiklah kalau begitu aku akan pergi dari sini, tapi aku tidak akan mengembalikan cincinmu” Jawab Siwon sambil mengambil jas hitamnya dan merapikan bajunya lalu melangkah pergi,tetapi dengan cepat Yoona mencoba meraih tangan Siwon dan berkata “Mwo? Kau tidak boleh begitu, kau harus mengembalikan cincin itu. Apa kau lupa dengan perjanjian yang kau buat sendiri? lagipula sebenarnya….”

“Aku juga tidak ingin kau pergi” kata Yoona yang tanpa sengaja menatap langsung kearah mata Siwon. Mata Siwon membulat dan denyut jantungnya berdetak semakin cepat. Semakin dalam menatap mata Yoona yang polos dan indah, semakin dalam Siwon tenggelam didalamnya. Lama Siwon diam dan hanya menatap mata Yoona dalam, sedangkan tangan kanan Yoona masih menahan tangan Siwon. “Hei kenapa kau diam saja? Apa kau sedang menatap mata indahku?” Kata Yoona begitu saja.

“Tidak, siapa bilang aku menatap matamu?” Jawab Siwon gugup dengan nada “tidak mengakui”, padahal sebenarnya dia masih terus menatap mata Yoona yang indah. “Kau tahu dulu Siwon Oppa juga sangat menyukai mataku, katanya mataku begitu jernih dan indah” Yoona mengalihkan pandangannya ke bawah dan menundukkan kepalanya. Tiap kali ia mengingat segala sesuatu yang berhubungan dengan Siwon kekasihnya, tiba-tiba selalu saja muncul rasa sakit dan perih dalam hatinya. “Sudah kubilang aku bukan dia. Aku… eh… lebih menyukai senyummu” Kata Siwon membohongi dirinya sendiri. Tiba-tiba suasana menjadi hening diantara mereka.

“Boleh aku minta sesuatu?”Tanya Yoona pelan dengan wajah sendu. “Apa?” Tanya Siwon penasaran. “Aku ingin meraba wajahmu sekali lagi” Siwon menghela nafas panjang dan menatap wajah sendu Yoona dengan perasaan sedih. Lalu dia segera membungkukkan badannya agar sejajar dengan wajah Yoona. “Baiklah tapi jangan lama-lama. Okay?” Wajah Siwon sekarang berada tepat di depan wajah Yoona dan dengan posisi seperti ini Siwon dapat dengan puas menatap wajah cantik Yoona sedetail mungkin. Setelah mendengar Siwon mengizinkannya, Yoona segera memegang wajah Siwon dengan kedua tangannya lalu menarik kepala Siwon agar lebih mendekat ke wajahnya. Jarak diantara mereka pun semakin menipis. Perlahan tangan kiri Yoona menyentuh lembut kedua telinga Siwon sedangkan Siwon memejamkan matanya dan begitu menikmati sentuhan jari-jari halus Yoona yang bergerak diwajahnya. Sentuhan yang sangat lembut dan begitu nyaman baginya. Dari mata, jari-jari Yoona beralih menelusuri setiap inchi bentuk hidung dan mulut Siwon.Semakin lama menelusuri wajah namja didepannya itu, hati kecil Yoona semakin yakin bahwa wajah mereka berdua memang sangat mirip.

Yoona mendaratkan jari telunjuknya di bibir Siwon dan menggerakkan jarinya itu secara lembut kesana kemari menelusuri bentuk mulut Siwon. Tanpa sadar kedua wajah mereka terus bergerak mendekat dan semakin mendekat menghilangkan jarak diantara mereka. Yoona merasa hidungnya telah menyentuh hidung Siwon. Siwon dapat merasakan hembusan nafas Yoona begitu juga dengan Yoona yang dapat merasakan hembusan nafas Siwon dan nafas milik mereka yang telah menyatu di udara. Siwon membuka matanya lalu kembali menatap dalam mata Yoona. jari telunjuk Yoona mulai menjauh dari mulut Siwon dan menyentuh leher Siwon. Sedangkan Siwon kini memegang dagu Yoona dengan lembut dan membawa bibir Yoona semakin mendekati bibirnya.

Belum sempat bibir mereka bertemu, tiba-tiba Yoona menarik kembali wajahnya kebelakang dan mengalihkan pandangannya dari Siwon. Siwon tersadar dengan apa yang baru saja ingin dia lakukan dan reflek ikut menarik kepalanya menjauhi kepala Yoona. ‘Omo? Apa yang baru saja ingin kau lakukan? Paboo… tidak seharusnya aku melakukan ini”. Pikir Siwon dalam hati

“Eh mianhae ,,, aku… tidak bermaks…”
“Pergilah… sebentar lagi akan ada seseorang yang menjemputku. Gomawo atas semuanya.” Suara Yoona yang berubah dingin berhasil memotong kata-kata Siwon. Suasana menjadi hening dan tidak ada sepatah katapun yang terucap dari bibir mereka. Keduanya tenggelam dalam pikirannya masing-masing.
“Jagalah cincinku baik-baik sebelum aku mengambilnya nanti… Kejadian tadi tidak seharusnya terjadi. Bagaimanapun aku tidak boleh menciummu disaat perasaan dan pikiranku membayangkan orang lain. Mianhae ini salahku”Kata-kata Yoona barusan bagaikan pisau tajam menusuk hati Siwon.

“Huh… Kau benar seharusnya aku tahu itu sejak awal.. Mianhae… Aku akan pergi. Jagalah dirimu baik-baik. Jika cincin ini memiliki ikatan denganmu maka kita pasti bertemu disuatu tempat.” Siwon melangkah pergi dengan berat hati. Ia tidak menyangka pertemuannya dengan Yoona akan berakhir dengan kondisi kaku seperti ini. Sekali lagi Siwon menoleh dan menatap wajah Yoona dengan sedih sebelum melangkah keluar kamar Yoona.

Setelah mendengar Siwon keluar dari kamarnya akhirnya butiran air mata yang sekuat tenaga ditahannya jatuh membasahi wajahnya. Semakin deras membuat Yoona semakin terisak mengingat kejadian tadi. “Oppa maafkan aku, aku tidak berniat mengkhianatimu. Tapi kenapa dia begitu mirip denganmu?” “Mianhae Oppa” Yoona semakin terisak dan meremas kuat selimutnya. Di satu sisi dia sangat ingin menciumnya tadi tapi disisi lain hatinya tidak setuju jika dia mencium seseorang hanya karena kemiripannya dengan Siwon kekasihnya dulu. “Tuhan… kenapa kau mempertemukanku dengan namja yang begitu mirip dengannya? Apa kau mengirimkannya untuk menolongku Atau ini cobaan untuk menguji hatiku lagi?”


Siwon masih berdiri didepan pintu kamar Yoona, kepalanya tidak berhenti membayangkan apa yang baru saja terjadi. Siwon merogoh saku celananya untuk mengambil cincin Yoona. Matanya sibuk meneliti cincin itu, tiba-tiba kepalanya menjadi pusing…

‘Cincin yang indah Oppa… Gomawo…’
‘Ne sama-sama, syukurlah kau menyukainya’
‘Tapi kenapa tidak ada ukiran namamu Oppa?’
‘Siapa bilang tidak ada ukiran namaku? Cincin ini dibuat khusus Yoong, ukiran namaku akan muncul saat kau menyiramnya dengan air. Aku sengaja melakukannya agar saat kedua orang tua kita menemukan cincin ini mereka akan menganggapnya cincin biasa dan mereka tidak akan meyadari bahwa ini cincin pertunangan kita. Keren kan?’
‘Ne kau pintar Oppa’
‘Kenapa wajahmu jadi sedih? Apa kau tidak menyukainya?’
‘Bukan, hanya saja aku lelah karena keluarga kita bermusuhan dan menentang hubungan kita’
‘Sabar Yoong, suatu saat kita akan bersatu. Leeteuk hyung sudah ada dipihak kita’
‘Ne gomawo Oppa’

Siwon memegang kuat kepalanya dan menggenggam erat cincin ditangan kanannya. ‘Sial aku tidak bisa menahan semua ini lagi, aku harus menyelidikinya. Aku harus segera mengingat masa laluku. Aku yakin ini semua ada hubungannya dengan Yoona. Wajahku, suaraku yang mirip dengannya juga kecelakaan mobil, dan cincin ini semakin membuatku yakin bahwa Yoona adalah bagian penting dalam masa laluku. Apa mungkin aku adalah Siwon kekasih Yoona? Andwee semua ini membuatku gila. Leeteuk hyung pasti tahu semua ini.’ Siwon segera memasukkan kembali cincin Yoona dan melangkah pergi dari rumah sakit dengan langka tergesa-gesa

“Si.. Siwon? Kenapa dia ada dirumah sakit ini? masih hidup? orang yang di taman, apa dia Siwon? ” Donghae mengubah langkah santainya menjadi sedikit lebih cepat bahkan bisa disebut Donghae kini telah berlari menuju kamar Yoona dengan khawatir. “Yoong… kau baik-baik saja?”Tanya Donghae khawatir langsung menenggelamkan wajah Yoona di dadanya. “Ada apa denganmu? Aku baik-baik saja. Kau Siapa?” Yoona reflek mendorong tubuh Donghae. “Yoong keterlaluan sekali, walaupun kau tidak bisa melihat tapi apa kau tidak bisa mengingat suaraku hah?” Kedua tangan Donghae memegang bahu Yoona dan menggoyang-goyangkannya dengan gemas dan sebal. “Donghae Oppa? Ah ternyata kau Oppa, Kapan kau kembali dari Amerika?” Donghae melepaskan Yoona dan duduk disampingnya. “Baru tadi, aku mencarimu di taman tapi tidak ada. Dasar Siwon, disaat aku sudah merelakanmu tapi dia malah membuat mata indahmu itu jadi tidak bisa melihat lagi. Maaf karena tidak bisa menemanimu di masa-masa sulitmu.”

“Tidak papa, aku tahu perasaanmu. Dasar begitu aku memilih Siwon Oppa, kau langsung melarikan diri ke Amerika karena sakit hati. Pengecut sekali kau. haha”
“Jika aku tahu akan berakhir seperti ini, aku tidak akan membiarkan Siwon merebutmu dariku waktu itu. Sepertinya jodohmu memang aku haha”. “Jangan terlalu berharap Oppa. Dasar haha” Tiba-tiba Donghae menggenggam tangan Yoona. “Yoong, dari dulu sampai sekarang aku masih sangat mencintaimu, bahkan setelah kau memilih Siwon pun aku masih tetap mencintaimu. Dihatimu itu, apa tidak ada sebuah ruang yang bisa kumasuki? Dia sudah pergi Yoong, kau harus membuat langkah baru dalam hidupmu. Oppa tidak akan pernah menyakitimu”
“Mianhae Oppa, aku belum siap”Jawab Yoona sedih. “Tidak papa yoong, aku akan menunggumu, ayo pulang. aku yakin kau akan menerimaku dan membiarkanku masuk ke dalam hatimu juga memenuhi hatimu. Oppa akan menghapus Siwon dalam hatimu. Sekarang ayo pulang”

“Ne, sekali lagi mianhae Oppa. Eh Oppa sebenarnya aku belum boleh pulang, Hehe”
“Apa? Tapi tadi kau bilang… kau sudah boleh pulang?” Tanya Donghae terkejut. “Ehm aku bohong hehe tapi aku sudah sehat kok. Lebih baik kita membujuk dokter saja supaya aku boleh pulang. Aku bosan berada disini.”
“Dasar dari dulu kau tetap sama, tidak pernah menuruti kata orang. Hahaha Baiklah ayo ke ruang dokter” Donghae menggenggam tangan kanan Yoona dan menuntunnya menuju ruang dokter.
“Tunggulah Yoong, Oppa akan membuatmu melupakannya” Bisik Donghae jahil ke telinga Yoona sambil terus berjalan menuju ruang dokter.
———————————————————————————————————————-
Author is back… hehe … lama ya nunggunya? Hehe maaf yang sebesar-besarnya ya? Mohon dimaklumi dan dimaafkan karena author emang Cuma bisa ngepost 3 minggu sekali atau LEBIH (Plakk author dibantai reader)… Jadi author saranin hehe ngeceknya 3 minggu sekali aja hehe…
Okedeh buat reader yang baik hati jangan lupa meninggalkan jejak ya hehehe Gomawo ^.^

my memory in your eyes 4

Image

Chapter 4

                Musim semi yang indah ,bunga -bunga mulai tumbuh dan menampakkan mahkotanya sedangkan dedaunan pun sibuk menampakkan daun-daun nya yang mulai kembali menghijau. Tawa dan canda mengiringi setiap anak yang berputar-putar di taman ini ditemani kicauan burung yang menenteramkan hati setiap orang yang mendengarnya dan setiap orang mulai membuka lembaran baru dalam hidupnya. Tapi semua itu hanya serasa seperti sebuah pajangan indah saja di mata yeoja ini. Musim semi ataupun musim gugur terasa sama saja baginya. Hatinya telah tenggelam dengan luka yang terus mengeluarkan rasa sakit yang mendalam. Seperti biasa dengan gaun berwarna putih selutut dan dengan tongkat di tangan kanannya dia selalu datang  ke taman ini, taman yang menyimpan sejuta kenangan untuknya. Hembusan angin mulai menerpa wajah pucatnya dan tangan kanannya mulai meraba bangku taman itu.Lalu perlahan-lahan dia duduk diatasnya. Sudah menjadi rutinitasnya setiap hari duduk di bangku taman dan termenung begitu saja sambil meraba-raba cincin indah yang melingkar di jari manisnya. Yeoja itu merabanya dengan lembut dan penuh kasih sayang sampai-sampai air mata pun kembali mengalir membasahi wajahnya lagi dan lagi untuk kesekian kalinya.

“Oppa, aku datang lagi. Bagaimana kabarmu hari ini? Apa kau melihatku dari sana? Maafkan aku Oppa, aku tidak bisa mengunjungi makammu. Mereka tidak pernah memberitahuku dimana makammu. Jadi sebagai gantinya aku akan mengunjungimu disini setiap hari.”

                Senyum pahit ditemani butiran air mata yang mengalir dari wajahnya sudah menjadi hal biasa dalam hidupnya.

 “Oppa kemarin kata Taeyeon Oenni aku mendapatkan donor mata lagi. Tapi seperti biasa aku menolaknya. Aku harap kau tidak marah padaku Oppa. Bisa melihat ataupun tidak terasa sama saja kan Oppa? Walaupun aku bisa melihat juga tidak akan pernah bisa mengubah kenyataan bahwa kau telah pergi kan? Mungkin jika aku bisa melihat akan semakin menambah penderitaanku karena pengelihatan itu akan semakin membuat semuanya menjadi lebih nyata, begitu juga kenyataan bahwa kau telah pergi dan tak akan kembali. Aku mohon kembalilah Oppa… Aku berjanji tidak akan membuatmu kaget lagi dan aku berjanji akan membuatkanmu waffle kesukaanmu setiap hari. Aku mo..hon k.kem…bali..lah Oppa”

                Yoona kembali terisak dan air matanya mengalir semakin deras, membuat tangannya yang tengah memegang cincin kesanyangannya itu kehilangan kekuatannya. akhirnya cincin itu pun terjatuh dari tangan Yoona. Yoona segera menjatuhkan tubuh kurusnya kebawah dan tangannya pun mulai meraba-raba rumput taman itu dengan penuh ketakutan akan kehilangan cincinnya itu. Air mata pun berhenti mengalir dari wajahnya digantikan dengan ekspresi ketakutan yang luar biasa. Yoona terus meraba-raba dan merangkak disekitar bangku taman itu sampai ketika tangannya menyentuh sesuatu yang keras. Dia meraba benda keras itu tapi sepertinya permukaan benda itu terlalu lebar untuk sebuah cincin dan permukaannya pun tidak sekeras cincin pada umumnya.

“Hai apa yang kau lakukan? Kenapa meraba-raba sepatuku? Kau ini sudah besar tapi masih saja merangkak seperti anak kecil. Berdirilah” Yoona yang mendengar suara namja itu segera mengalihkan tangannya dari sepatu namja itu. Suara yang familiar sekali ditelinga Yoona dan Yoona tahu suara siapa itu. Tidak salah lagi itu adalah suara namja yang bernama Siwon yang pernah ia temui di depan kantor kakaknya. Suara yang sangat mirip sekali dengan suara Siwon kekasihnya, tapi Yoona tahu bahwa itu bukanlah Siwon kekasihnya yang dulu. Yoona pun segera mengalihkan badannya menuju arah lain dan mulai mencari lagi cincin itu sedangkan Siwon mulai penasaran dengan yeoja yang tengah merangkak dan meraba-raba rumput didepannya. Siwon segera berjongkok dan hanya diam saja memerhatikan Yeoja didepannya. “Sepertinya kita pernah bertemu” Kata Siwon sambil melangkah dengan berjongkok mencoba mengimbangi Yoona yang terus saja merangkak menjauh. Yoona yang merasa Siwon mengikutinya akhirnya Yoona mengalihkan wajahnya ke arah Siwon.

“Eh kk..kau ? bukankah kau yeoja aneh yang pingsan waktu itu.” Kata Siwon terkejut dan jatuh terduduk di samping Yoona. ‘Aissh kenapa aku bertemu dengan yeoja ini lagi, gawat pasti disekitar sini ada kakaknya yang menyeramkan itu, lebih baik aku kabur saja’ Pikir Siwon dalam hati dan segera berdiri dan membersihkan celananya.

 “Ah kalau begitu aku pergi saja. Setiap bertemu denganmu selalu saja ada hal yang terjadi. Sampai Jumpa ya semoga kau sehat selalu” Kata Siwon lalu melangkah menjauh. Tapi semakin jauh kakinya melangkah maka langkahnya terasa semakin berat dan hatinya merasa semakin tidak nyaman. Dia merasa seperti tidak seharusnya meninggalakan seorang gadis dengan kondisi seperti itu. Akhirnya Siwon pun berbalik dan kembali berjongkok disamping Yoona.

“Kenapa kau kembali?” Tanya Yoona datar sambil terus mencari cincinnya. “Ah aku hanya merasa tidak benar jika meninggalkanmu dalam kondisi seperti ini. Sebenarnya apa yang kau cari?”

“Aku mencari sebuah cincin putih. Tadi tidak sengaja aku menjatuhkannya”

“Baiklah aku akan membantumu. Kau tahu pemandanganmu saat ini sangat tidak enak dilihat. Kau memakai gaun yang indah tapi malah meraba-meraba rumput dan merangkak kesana kemari. Aku menolongmu bukan karena aku ini kekasihmu yang sepertinya bernama sama denganku. Aku menolongmu hanya untuk menyelamatkan imagemu sebagai wanita yang cantik. Setidaknya jika orang melihat kita mungkin mereka akan berpikir bukan kau saja yang gila tapi aku juga. Hahaha”

                Akhirnya setelah beberapa menit mencari mereka berdua tidak juga menemukan cincin itu. Padahal sebenarnya cincin itu hanya jatuh disekitar bangku taman itu tepatnya cincin itu saat ini berada tepat disebelah salah satu kaki bangku taman itu. Tapi Siwon dan Yoona malah mencari dan merangkak terlalu jauh untuk mencarinya.

“Hei apa kau tidak lelah, lihatlah wajahmu pucat sekali. Istirahat sebentar juga tidak buruk kan?” Kata Siwon yang sudah melempar jasnya dan dasinya di atas bangku taman itu.Sekarang Siwon hanya memakai kemeja putih yang penuh keringat dan celana hitam panjang. “Aku harus menemukannya sekarang juga, Cincin itu cincin pertunanganku dengan Siwon Oppa. Jika aku tidak menemukannya dia akan marah padaku”

“Kau ini benar-benar keras kepala.Jadi yeoja keras kepala siapa namamu?”

“Ch…Choi Yoona. Namaku Choi Yoona”

“Hei jangan bercanda namamu Im Yoona kan?”

Yoona terkejut mendengar Siwon mengetahui nama aslinya. Bukankah dia tidak pernah memberitahukannya. “Dari mana kau tahu? Aku tidak pernah memberitahumu” Siwon yang menyadarinya juga ikut bingung. Ia berusaha berfikir dan mencari alasan kenapa dia bisa tahu nama asli Yeoja disampingnya itu. Mungkin itu hanya kebetulan saja pikir Siwon dan segera mengalihkan pembicaraan.

“Aku hanya menebak saja, Haha kalau begitu aku beli minuman dulu. Tunggu disini ya?” Siwon segera berdiri dan mulai berjalan menuju mesin penjual minuman disudut taman. Beberapa saat kemudian Siwon sudah kembali dengan sebuah minuman kaleng rasa kopi ditangan kanannya dan sekotak susu segar ditangan kirinya. Senyum tipis menghiasi wajahnya setelah ia melihat susu kotak rasa stroberi itu. Ia merasa pernah membelikan seseorang susu kotak yang sama. Siwon pun melangkah dengan penuh senyuman tetapi senyuman itu hilang ketika matanya menangkap sesosok wanita dengan baju putih tergeletak di tanah. Siwon segera berlari menuju yeoja itu dan memeriksa nafasnya apa dia masih hidup atau tidak. “Yoona…. Yoona bangunlah, hei Yoona jangan bercanda”

                Siwon yang tidak mendapat respon dari Yoona segera menggendong tubuh kecil Yoona kearah mobilnya dan meletakkan Yoona dengan lembut disampingnya. Siwon menyetir mobil Ferrari merah kesayangannya itu dengan kecepatan diatas rata-rata sambil menggenggam tangannya. Tiba-tiba Siwon merasakan sesuatu yang aneh dan matanya pun segera membulat. Beberapa gambaran-gambaran mulai muncul dikepalanya , gambaran masa lalunya saat dia menggenggam tangan seorang gadis di mobil yang sama dengan kecepatan penuh dan gambaran ketika mobilnya mengalami kecelakaan begitu juga dengan gambaran ketika seorang yeoja pingsan dengan darah diwajahnya. Siwon yang terkejut dengan munculnya gambaran-gambaran aneh dikepalanya pun segera menghentikan mobilnya dengan tiba-tiba. Wajahnya berkeringat dan kepalanya mencoba mencari-cari arti dari gambaran itu. Suara klakson mobil orang-orang pun mulai membawanya kembali dalam kenyataan bahwa dia kini telah berhenti ditengan jalan dan mengganggu para pemakai jalan yang lain.

                Siwon segera menarik nafas dalam-dalam dan menatap Yoona dengan penuh rasa yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. ‘Apa sebenarnya yang ada dalam diri Yeoja ini? Aku merasa bahwa dialah yeoja yang mengalami kecelakaan denganku. Kalau itu benar berarti aku memang Siwon kekasihnya. Tapi bukankah aku jatuh dari tangga. Aku harus menyelidikinya’ Pikir Siwon dalam hati dan suara klakson yang bergantian mulai membuatnya marah. “HEI DIAMLAH!!! AKU AKAN SEGERA BERJALAN” Teriak Siwon lalu segera menjalankan mobilnya lagi dengan kecepatan sedang sambil menggenggam erat tangan Yoona.

————————————————————————————————————————-

                Dengan Siwon meletakkan tubuh Yoona diatas sebuah kasur dorong darurat dan para suster pun segera menangani Yoona dengan cekatan. Salah satu suster itu bertanya “Apa yang terjadi padanya tuan?”

“Dia pingsan, aku mohon selamatkan nyawanya” Kata Siwon panic

“Tenang saja sepertinya tidak parah, dokter akan segera menanganinya. Anda suaminya atau kakaknya atau temannya?” Tanya suster itu. Dan dengan refleks Siwon berkata “Aku kekasihnya”. “Baiklah kalau begitu anda bisa mengurus administrasinya disana”. “Ah baiklah terima kasih, tolong selamatkan dia”

                Siwon segera berjalan menuju tempat administrasi lalu ia menyadari bahwa jasnya ketinggalan diatas bangku taman itu begitu juga dengan dompetnya yang ada di dalam jas itu. Siwon segera berlari menuju mobilnya dan kembali ke taman itu. Setelah sampai ditaman itu Siwon langsung berlari dan menabrak seorang namja berwajah tampan. “Mianhae aku sedang terburu-buru” Kata Siwon cepat dan kembali berlari menuju bangku taman itu sedangkan namja tadi masih berdiri mematung dengan raut wajah terkejut. Setelah sampai di bangku taman itu Siwon segera menunduk untuk mengambil jas dan dasinya dan saat itu juga matanya menangkap sebuah benda berkilauan dan mengambilnya. “Ah sial ternyata dari tadi kau ada disini, sepertinya kita terlalu jauh mencarimu. Gara-gara kau Yoona pingsan”

                Siwon segera memasukkan cincin itu dikantong celananya dan dengan segera memakai jasnya lalu berlari menuju mobilnya. Namja tadi pun masih terus saja berdiri ditempat yang sama sambil terus memerhatikan setiap gerak-gerik Siwon

————————————————————————————————————————

“Mr.Park tolong jemput Yoona di taman biasanya, aku sedang sibuk jadi tidak bisa menjemputnya” Ucap Taeyeon pada sopir keluarganya. Mr.Park hanya mengangguk dan segera menjalankan perintah majikannya. Taeyeon hanya bisa menghela nafas lelah, setelah Yoona menjadi depresi pekerjaan Yoona pun ikut menjadi tanggung jawabnya. Sedangkan orangtuanya selalu saja sibuk keluar negeri memperluas bisnisnya. “Huh lelahnya” Kata Taeyeon lalu memandangi foto diujung meja kerjanya. Foto seorang namja dengan baju dokter dan kemeja putih yang tengah tersenyum lebar sambil memeluk dirinya. “Andai aku dan Yoona tidak terlahir dari keluarga ini dan andai kau dan dia tidak terlahir di keluarga itu mungkin saat ini kita semua sudah hidup bahagia” Kata Taeyeon namun Taeyeon segera menutup foto itu ketika mendengar pintunya kembali terbuka. “Mr.Park kenapa kau kembali?” Tanya Taeyeon bingung. “Ada tuan Lee menelepon katanya dialah yang akan menjemput Yoona” Taeyeon jadi semakin bingung. “Tuan Lee siapa?”

“Lee Donghae”

“Ah bocah itu lagi, selalu saja tidak memberitahu kedatangannya. Yasudahlah kau boleh pergi” ‘Sebenarnya nasib bocah itu benar-benar malang, sudah ditolak Yoona berkali-kali tapi tetap saja berusaha mendekatinya. Keras kepala”

————————————————————————————————————————————–

                Yoona akhirnya membuka matanya yang masih terasa berat itu. “Dimana aku?” Siwon yang tadinya membaca majalah disamping Yoona terkejut mendengar suara Yoona. “Kau sudah bangun? tadi kau pingsan saat mencari cincin itu” Yoona yang mendengar kata-kata cincin langsung berusaha bangun dari tempat tidurnya tetapi dengan cepat ditahan oleh Siwon. “Kau baru pingsan jangan mencari lagi, tubuhmu tidak kuat. Kata dokter kau jarang makan jadi sering pingsan. Karena kau sudah bangun ayo cepat makan” Siwon meraih mangkok berisi makanan disampingnya dan berusaha menyuapi Yoona tapi Yoona tidak mau membuka mulutnya. “AKu harus mencari cincin itu dulu” Siwon pun menghela nafas panjang. “Huh dasar, cincinmu ada disaku celanaku. Aku sudah menemukannya tadi” Yoona pun akhirnya tersenyum lebar dan Siwon terpana dengan senyum Yoona. Ini seperti pertama kalinya sejak sekian lama ia melihat senyum Yoona yang seperti ini. “Kalau begitu cepat kembalikan sini” Siwon tersenyum jahil dan berkata “Aku akan memberikan cincin ini padamu asalkan kau hidup kembali” Yoona mulai bingung dengan perkataan Siwon “Apa maksudmu? bukankah aku masih hidup saat ini?”

“Hei bagaimana mungkin kau sebut ini hidup? Lihatlah kau sangat kurus dan terdapat garis hitam dimatamu yang bengkak. AKu yakin kau menangis setiap hari. Kau ini sebanyak apapun kau menangis dia tidak akan pernah kembali dan bagaimanapun, dia juga sedih melihatmu seperti ini. Jadi aku akan mengembalikan cincin ini ketika aku merasa kau sudah hidup lagi. Bagaimana? Setuju?”

                Kata-kata Siwon barusan seperti membangunkan Yoona dari mimpi buruknya. Yoona mulai merasa bahwa kata-kata Siwon itu ada benarnya juga. Sudah lama sekali sejak dia tersenyum dan sudah lama sekali dia tidak pernah melahap makanannya dengan penuh semangat.

“Hei setuju tidak? Aku percaya suatu saat kau akan menjadi bunga musim semi yang mekar lagi dengan indahnya. Karena walaupun kau sangat rapuh saat ini tapi aku percaya jauh di dalam hatimu kau adalah orang yang kuat. Paling tidak kau harus kembali hidup untuk orang-orang yang sampai sekarang setia menunggu senyumanmu kembali. Mungkin kakakmu yang menyebalkan itu juga sangat ingin melihat senyummu lagi. Jadi berhentilah menyiksa dirimu dan orang yang ada disekitarmu”

Yoona tersenyum tipis dan merebut mangkok yang ada ditangan Siwon. “Sini aku bisa makan sendiri” Kata Yoona yang melahap makanannya dengan penuh semangat sedangkan Siwon juga ikut tersenyum lebar dan ikut merasa bahagia sekali. Siwon merebut sendok Yoona dan menyuapi Yoona lalu bertanya “Jadi jika kau menerima syaratku ini , maka kau harus menerima suapan dariku tapi jika tidak maka kau boleh menggeleng dan kembalilah keduniamu yang menyeramkan itu” Yoona dengan cepat menerima makanan itu dan merebut kembali sendok itu dari Siwon. “Dasar shiksin… Hahaha” Kata Siwon dan akhirnya mereka berdua tertawa bersama.

————————————————————————————————————————–

Mianhae lama menunggu hehe author baru aja selesai dari ujian yang melelahkan. Masih ada yang menunggu kah? Tolong di comment ya dan kasih pendapatnya para reader sekalian yang baik hati. hahaha Gomawo ^.^

my memory in your eyes chapter 3

Image

 

Chapter 3

                Didalam sebuah kamar terlihat seorang wanita tengah sibuk mengompres adik kesayangannya. Setiap detik Tangan kanannya tak pernah berhenti meninggalkan dahi adiknya itu sedangkan tangan kirinya terus menggenggam kuat tangan kurus milik adiknya.

“Yoong, cepat bangun… Kau membuatku khawatir saja” Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dari sudut kamar mewah itu

“Permisi nona, apa perlu saya panggilkan dokter?”

“Eh boleh juga dari tadi Yoona belum sadar, terima kasih Bibi Min” Jawab Taeyeon seraya tersenyum tipis, kedua matanya kini kembali menatap wajah pucat adiknya tersebut. Sedetik kemudian Taeyeon mulai menyadari perubahan mimic wajah adiknya yang mulai mengeluarkan keringat dingin. “Yoong ada apa? apa kau bermimpi? Yoong bangunlah”

                Di tempat lain seorang namja berwajah tampan dengan badan berotot memasuki sebuah kedai untuk meminjam telefon. “Permisi saya pesan secangkir teh dan sebenarnya saya juga ingin meminjam telefon. Saya akan membayar biaya telfonnya juga” Kata Siwon sambil mengeluarkan beberapa lembar won pada pemilik kedai. “Silakan pakai saja yang ini”

“Ah ne. Terima kasih” Siwon pun mulai menekan tombol-tombol di telefon itu.

“Yah Leeteuk hyung cepat jemput aku. Aku tersesat.” Ucap Siwon

“HEI CHOI SIWON KAU KEMANA SAJA??? appa dan omma sangat khawatir !!!”

“Sudahlah cepat jemput aku dikedai dekat perusahaan unicorn. Cepatlah aku lelah sekali.” ucap Siwon lalu segera memutus pembicaraanya, ia tidak tahan mendengar kakaknya yang cerewet itu. Setelah itu Siwon pun mulai berjalan dan duduk disudut kedai berlantai dua itu sambil memandang ke jendela melihat keindahan malam di kota Seoul

Flashback

                “CEPAT LAKUKAN SESUATU , KEPALANYA TIDAK BERHENTI MENGELUARKAN DARAH” Teriak seorang pria tua berkacamata kepada salah satu dokter muda yang tidak lain adalah anaknya sendiri

“Aku sedang berusaha ayah, tunggulah diluar, aku sedang berusaha menyelamatkan nyawanya. tunggulah dan jangan mengganggu” Dengan cepat dokter itu mulai mengenakan sarung tangannya dan mulai bergerak cepat mengambil berbagai alaat kedokterannya.

“Dokter kesadaran pasien menurun ,detak jantung juga melemah dokter …”

“Suster  Sepertinya terjadi pendarahan di kepalanya, untuk berjaga-jaga siapkan alat denyut jantung dan kau bantu aku melakukan operasi darurat”

“Sekarang kau lihat kan? Ini semua karena kau terus melarangnya berhubungan dengan Yoona. Kecelakaan ini terjadi akibat keegoisanmu itu!!!” Ny.Choi mulai berteriak pada Mr.Choi yang dari tadi hanya berjalan kesana kemari dan memukulkan tangannya ditembok berharap semua ini hanya mimpi. Anak kesayangannya Choi Siwon sedang terbaring lemah dengan kepala terus mengeluarkan darah. Setelah beberapa 10 jam akhirnya dokter muda tersebut keluar dari ruang operasi

“Leeteuk bagaimana keadaan Siwon?” Tanya Mr.Choi dan Ny.Choi yang langsung berdiri menghampiri anaknya yang tidak lain adalah dokter yang mengoperasi adiknya sendiri

“Detak jantungnya masih lemah dan sepertinya dia berpotensi mengalami koma akibat pendarahan di kepalanya. Tapi kalian boleh menjenguknya sebentar saja hanya satu orang untuk saat ini”

                Setelah mengatakan kondisi Siwon, Leeteuk dan Mr.Choi kembali menuju kamar Siwon untuk melihat keadaan Siwon. Wajahnya terlihat pucat,bekas luka memar masih tergores jelas diwajahnya dan bekas darah dikepalanya pun masih terlihat. Sepertinya darah itu masih membasahi kepalanya yang dilindungi oleh buntalan-buntalan kain kasa perban. Perlahan-lahan dengan baju rumah sakit yang dikenakannya , Mr.Choi mulai mendekati Siwon. Hatinya hancur melihat anak yang begitu dia sayangi terbaring lemah tak berdaya bahkan saat ini anak kandungnya itu pun tidak memiliki tenaga untuk sekedar membuka matanya.

“Siwon-ah cepat sadar, Appa sudah bilang padamu Yoona bukanlah wanita yang tepat. Inilah akibat dari hubunganmu dengan Yoona” Kata Mr.Choi sambil terisak sedangkan Leeteuk yang berada disisi lain tempat tidur Siwon hanya dapat mendengus kesal mendengar keegoisan Appanya yang tidak pernah hilang.

“Ini semua bukanlah salah Siwon, Ini semua salah Appa. Aku tahu Hyundai Corporation memang selalu bersaing dengan Unicorn milik Ayah Yoona. Tapi seharusnya kalian berdua tidak boleh egois menentang hubungan mereka. Mereka saling mencintai dan mereka bukanlah KORBAN BISNIS KALIAN!!!” Ucap Leeteuk dengan menahan nada suaranya agar tidak terlalu tinggi sedangkan Mr.Choi hanya diam saja tampak seperti tidak mendengarkan ucapan Leeteuk tetapi mata Mr.Choi tak henti-hentinya memandang benda berkilau yang melingkar di jari manis Siwon

“Cincin itu bukankah sudah kubuang? Kenapa masih ada di tangan Siwon?”

“Itu cincin pertunangan mereka. Sudah wajar jika mereka masih memakainya” Jawab Leeteuk dingin

 “Tidak bisa cincin ini harus dilepas. Ayah Yoona adalah penghianat dan musuh bebuyutan Hyundai. Ayah tidak akan pernah memaafkan Yoona dan keluarganya”

“Appa hentikan itu adalah cincin mereka. Kenapa kau begitu tega melepasnya?”

                 Dengan sekali hentakkan akhirnya cincin itu pun terlepas dari tangan Siwon. Leeteuk hanya bisa melihat sedih kejadian itu, ia tidak menyangka ayahnya akan sekejam ini. Mr.Choi pun segera membuka jendela dikamar Siwon untuk membuang cincin itu sekali lagi dengan sekuat tenaga sambil meluapkan emosinya lalu keluar meninggalkan kamar Siwon

                Tiba-tiba detak jantung Siwon kembali melemah dan setetes air mata pun jatuh membasahi wajahnya. Leeteuk hanya bisa menahan air matanya melihat kejadian itu, ia tidak tega melihat adiknya itu. “Siwon-ah bertahanlah, suatu saat kau pasti bersatu dengan Yoona. Bersabarlah”

Flashback end

                Yoona yang masih terbaring dikamarnya akhirnya mulai membuka matanya yang tentu saja masih tidak bisa melihat apa-apa sedangkan Taeyeon dengan cepat langsung memeluk tubuh Yoona yang terlihat rapuh.

“Yoong syukurlah kau sadar. Terima kasih Dokter Han”

“Ah sama-sama sudah seharusnya saya membantu. Yoona kau tidak boleh terlalu stress dan kau harus menjaga kesehatanmu. Lihatlah kasian kakakmu itu yang hampir mati karena khawatir denganmu” Dr.Han tersenyum tipis sambil memberikan beberapa bungkus pil untuk Yoona

“Yoona sebenarnya ada donor mata lagi yang cocok untukmu. Jika kau mau,kita bisa melakukan operasi secepatnya” Kata Dr.Han sambil menatap Yoona penuh harap.

“Aku tidak mau dioperasi. Kalian juga pasti sudah tahu alasannya” Kata Yoona yang mulai bangkit dari tempat tidurnya.

“Tapi Yoong kau tidak boleh terus seperti ini. Kau sama saja membunuh dirimu pelan-pelan. bahkan untuk tersenyum saja kau susah” Kata Taeyeon mencoba membujuk adiknya yang telah berkali-kali menolak donor untuk matanya itu

“Buta ataupun tidak sama saja bagiku. Satu-satunya orang yang ingin kulihat sudah tidak ada di dunia ini lagi. Dia sudah pergi dan aku tidak akan bisa melihat wajahnya lagi.” Air mata pun mulai muncul di ujung mata Yoona dan siap menetes membasahai wajah pucatnya itu

“Tadi aku bertemu seseorang bernama Siwon tetapi dia tidak mengenaliku sepertinya aku salah orang lagi. tentu saja Dia tidak akan pernah kembali. Benar kan? Dia sudah meninggalkanku disini sendiri” Akhirnya pertahanan Yoona pun runtuh lagi dan air mata pun mengalir deras membasahi wajahnya. Seperti biasa Taeyeon hanya bisa memeluk Yoona, berharap dapat meringankan kesedihannya. Dr.Han pun segera meninggalkan kamar Yoona ditemani dengan Taeyeon.

“Yoong istirahatlah… aku mengantar dokter Han dulu ke depan” Kata Taeyeon sambil tersenyum pada Yoona yang bahkan sama sekali tidak menatapnya. Matanya masih merah dan dibasahi air mata sedangkan pandangannya tetap kosong seperti biasa.

Yoona POV

“Oppa sudah setahun kau pergi. Apa kau sedang melihatku sekarang Oppa? Lihatlah Oppa aku  masih memakai cincin kita. Walaupun aku tidak bisa melihat cincin ini lagi tapi tenanglah Oppa karena aku masih mengingat setiap inchi dan detail dari cincin ini.termasuk ukiran namamu yang terukir indah di cincin ini” Kataku sambil meraba-raba cincin yang melingkar di tangan kananku ini.

“Oppa jika aku menyusulmu disana, apa kau akan menerimaku? Apa kau akan bersatu denganku?” Ucapku sambil terus mencium cincin dari Siwon Oppa. Walaupun setahun telah berlalu hatiku masih merasakan luka itu. Luka yang terlanjur menggores dalam hatiku. Rasanya seperti ada lubang besar yang terbuka dan tidak bisa menutup lagi. Jika memang hanya kematian yang dapat menyatukanku dan Siwon Oppa maka aku akan menerima kematian itu…

 

Siwon POV

                Akhirnya setelah beberapa saat menunggu kurasakan seseorang menepuk pundakku dan tentu saja orang itu adalah Leeteuk hyungku tercinta. “Akhirnya kau datang juga hyung, maaf aku ketiduran” Kataku sambil tersenyum lebar tetapi dibalas tinju diperut oleh hyungku ini

“Kau ini… menyusahkan saja. Kau kemana saja? Kenapa tidak menelepon dari tadi kalau tersesat, Appa dan Omma mengkhawatirkanmu. Dasar. Mereka ingin bertemu denganmu Siwon-aaaah.”

“Yah tadi baterainya habis jadi tidak bisa menelepon. Mianhae lagi pula Appa dan Omma kan bisa bertemu denganku besok pagi” Kataku ringan sambil meneguk secangkir the yang kupesan tadi

“Kau ini, Appa dan Omma itu sangat sibuk. Besok pagi-pagi sekali mereka akan ke China. Kau ini benar-benar… Sudahlah ayo pulang” Leeteuk hyung kali ini menarik telingaku dan tanganku menuju mobilnya

“Hyung mobilku bagaimana?” Kataku cemas. “Sudahlah biar Mr.Lee yang mengambilnya kau harus cepat pulang dan tidur karena besok kita akan mengantar Appa dan Omma ke bandara. Sudah cepat masuk”

“Ne baiklah. Hyung tadi aku bertemu gadis yang mengaku mengenaliku? Dia sampai menangis-nangis dan sepertinya dia buta” Leeteuk sangat kaget mendengar ucapan Siwon karena mungkin saja itu adalah Yoona, tapi Leeteuk tidak terlalu memikirkannya karena rasanya tidak mungkin Siwon secepat itu bertemu lagi dengan Yoona.

“Ah aku tidak tahu, lupakan saja”

“Eh hyung sepertinya dulu aku pernah menitipkan cincinku? Apa kau masih menyimpannya?”

                Kali ini Leeteuk benar-benar kaget dan menghentikan laju mobilnya di pinggir jalan, apa mungkin ingatan Siwon sudah kembali bahkan belum 24 jam dia di Korea tapi dia sudah bisa mengingat sejauh ini. Tapi entah kenapa Leeteuk ikut senang dan tersenyum tipis mengetahui jika sepertinya ingatan Siwon sudah mulai kembali.

“Yah hyung kenapa berhenti? Jadi mana cincin itu?”

“Siwon-ah apa kau ingat cincin siapa itu?” Tanya Leeteuk menatap dalam adiknya

“Tentu saja cincinku. memangnya cincin siapa lagi?”

“Kau tidak ingat apa-apa lagi? Hah ya sudahlah dasar. Cincin itu aku lupa meletakkannya” Jawab Leeteuk kemudian kembali menjalankan mobilnya. “Ya sudah hyugn kalau begitu, cepat sedikit nyetirnya”

“Yak aku bukan kau yang sembarangan kalau nyetir. Dasar sudah tidur sana”

“Yah baiklah dengan cara mengemudimu yang seperti mengendarai domba seperti ini, sepertinya tidak akan sulit untukku agar cepat tidur disini”

“Aisshhh kau ini, diamlah jangan banyak bicara aku sedang sibuk menyetir”